BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Abasa Ayat 19-26

Tafsir Surah Abasa Ayat 19-26

Sebelumnya telah sedikit disinggung mengenai tiga fase kehidupan manusia, sedangkan Tafsir Surah Abasa Ayat 19-26 ini membicarakan lebih lanjut tiga fase tersebut. Pertama penciptaan manusia dari sesuait yang hina.


Baca juga: Tafsir Surah Abasa Ayat 3-18


Fase kedua yang dijelaskan dalam  Tafsir Surah Abasa Ayat 19-26 ini adalah fase dunia yang sekarang kita jalani. Sedangkan fase ketiga adalah fase alam kubur. Selain itu Allah juga mengingatkan manusia agar memikirkan terntang nikmat-nikmat yang telah Allah anugerahkan.

Ayat 19

Sebagai jawaban dari pertanyaan di atas, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari setetes mani yang hina. Allah lalu menentukan tahap-tahap kejadian, umur, rezeki, dan nasibnya.

Ayat 20

Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa Dia telah memudahkan jalan manusia pada bagian pertengahan yaitu memberi kesempatan kepadanya untuk menempuh jalan yang benar atau jalan yang sesat. Sebenarnya manusia tidak pantas menyombongkan diri, apabila ia mengerti asal kejadiannya, sebagaimana firman Allah:

الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ  ٧

ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهٗ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍ ۚ   ٨

Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani). (as-Sajdah/32: 7-8)

Ayat 21-22

Dalam dua ayat ini dijelaskan bahwa dalam tahap terakhir (penghabisan), Allah mematikan dan memasukkan manusia ke dalam kubur. Sampai saatnya nanti pada hari Kiamat, Allah membangkitkannya kembali dari kubur-kubur mereka. Firman Allah menjelaskan:

مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى   ٥٥

Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain. (Taha/20: 55)


Baca juga: Tafsir Surah Yasin ayat 51-52: Penyesalan di Hari Kebangkitan


Ayat 23

Dalam ayat ini, Allah mengulangi lagi peringatan-Nya akan kekafiran manusia terhadap nikmat-Nya dengan menyatakan bahwa setiap orang kafir itu sangat aneh.

Semestinya mereka beriman dan mengagungkan Allah setelah merasakan nikmat yang dianugerahkan kepada mereka, tetapi mereka bersikap sebaliknya. Mereka mengingkari nikmat itu seakan-akan hanya hasil usaha mereka sendiri.

Ayat 24

Dalam ayat ini, Allah menyuruh manusia untuk memperhatikan makanannya, bagaimana Ia telah menyiapkan makanan yang bergizi yang mengandung protein, karbohidrat, dan lain-lain sehingga memenuhi kebutuhan hidupnya.

Manusia dapat merasakan kelezatan makanan dan minumannya yang juga menjadi pendorong bagi pemeliharaan tubuhnya sehingga tetap dalam keadaan sehat dan mampu menunaikan tugas yang dibebankan kepadanya.

Ayat 25

Pada ayat ini dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah telah mencurahkan air hujan dari langit dengan curahan yang cukup besar sehingga memenuhi kebutuhan semua makhluk-Nya, baik manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan.

Ayat 26

Kemudian Allah membukakan permukaan bumi dengan sebaik-baiknya agar supaya udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam bagian bumi, sehingga tanahnya menjadi subur untuk menumbuhkan berbagai tanaman.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Abasa Ayat 27-31


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...