Tafsir Surah Al Insyiqaq Ayat 1-9 berbicara mengenai hari kiamat. Tanda-tandanya hampir mirip dengan pembahasan sebelum-sebelumnya, misalnya sebagaimana tertera dalam surah at Takwir dan Infitar.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Mutaffifin Ayat 25-36
Adapun tanda-tanda kiamat yang dibicarakan dalam Tafsir Surah Al Insyiqaq Ayat 1-9 ini adalah terbelahnya langit sehingga membuat sistem tata surya menjadi kacau. Akibat dari kejadian itu bumi pun menjadi luluh lantak. Pada bagian akhir dibicarakan mengenai orang-orang yang mendapatkan hisab yang mudah dan ringan.
Ayat 1-2
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa apabila langit terbelah karena telah rusak hubungan bagian-bagiannya dengan rusaknya peraturan alam semesta pada hari Kiamat nanti, disebabkan perbenturan bintang-bintang di langit karena masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri.
Oleh karena itu, rusaklah peraturan alam semesta dan terjadilah gumpalan-gumpalan awan yang gelap gulita yang timbul di beberapa tempat di angkasa luar, dan langit itu akan patuh kepada apa-apa yang diperintahkan Allah. Ia pantas menjadi patuh karena dialah makhluk Tuhan yang senantiasa berada dalam kekuasaan-Nya.
Ayat 3-5
Selanjutnya Allah menerangkan bahwa bila bumi dan gunung-gunung hancur berkeping-keping sehingga menjadi rata dan mengeluarkan apa yang ada di dalam āperutā-nya, maka hal itu adalah karena ketundukannya pada perintah Allah dan kepatuhan melakukan kehendak-Nya.
Dalam ayat-ayat lain, Allah berfirman:
Ų§ŁŲ°ŁŲ§ Ų²ŁŁŁŲ²ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲ±ŁŲ¶Ł Ų²ŁŁŁŲ²ŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ŪĀ Ł”Ā ŁŁŲ§ŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬ŁŲŖŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲ±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŲ«ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ŪĀ Ł¢Ā
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. (az-Zalzalah/99: 1-2)
ŁŁŲ§ŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŲ±Ł ŲØŁŲ¹ŁŲ«ŁŲ±ŁŲŖŁŪĀ Ł¤
Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar. (al-Infitar/82: 4)
Ų§ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŲ°ŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲ«ŁŲ±Ł Ł ŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŲ±ŁŪĀ Ł©
Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan. (al-āAdiyat/100: 9)
Untuk tafsir pada kalimat ālangit terbelahā di atas, dapat dilihat kembali pada telaah ilmiah Surah al-Insyiqaq/84:1-5, lihat pula telaah ilmiah Surah al-Haqqah/69:16 dan Surah al-Infiitr/82:1.
Kemudian, kalimat yang mengikutinya: āā¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuhā, mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini.
Pengertian ābumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosongā adalah bahwa bumi benar-benar luluh lantak, baik terjadinya benturan dengan planet atau benda langit lainnya, karena hilang atau kacaunya gaya gravitasi. Luluh lantaknya bumi inilah yang juga menyebabkan seluruh isi bumi dimuntahkan dan menjadikan isi bumi kosong.
Kemudian, kalimat yang mengikutinya: āā¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuhā, mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini.
Ayat 6
Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia dalam masa hidupnya bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-citanya. Setiap langkah manusia sesungguhnya menuju kepada akhir hidupnya, yaitu mati.
Hal ini berarti kembali kepada Allah. Oleh karena itu, manusia akan mengetahui tentang baik buruk pekerjaan yang telah mereka kerjakan.
Baca juga:Ā Kematian dalam Al-Quran dan Penggunaannya Menurut Hamza Yusuf
Ayat 7-9
Dalam ayat-ayat ini diterangkan golongan yang menerima catatan dengan tangan kanannya yang berisi apa-apa yang telah dikerjakannya, maka ia akan dihisab dengan mudah dan ringan.
Dipaparkanlah semua perbuatannya yang baik dan yang buruk, kemudian diberi ganjaran atas perbuatannya yang baik dan dimaafkanlah perbuatannya yang buruk.
Dalam sebuah hadis Nabi saw dijelaskan:
Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲŖŁ: Ų³ŁŁ ŁŲ¹ŁŲŖŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲ¶Ł ŲµŁŁŲ§ŁŲŖŁŁŁ: Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁ ŲŁŲ§Ų³ŁŲØŁŁŁŁŁ ŲŁŲ³ŁŲ§ŲØŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŁŁŲ±ŁŲ§Ų ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲµŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲØŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ Ų§ŁŁŲŁŲ³ŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ±ŁŲ ŁŁŲ§ŁŁ: Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŲøŁŲ±Ł ŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŲŖŁŲ¬ŁŲ§ŁŁŲ²Ł Ų¹ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ“Ł Ų§ŁŁŲŁŲ³ŁŲ§ŲØŁ ŁŁŁŁŁ ŁŲ¦ŁŲ°Ł ŁŁŲ§ Ų¹ŁŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁ ŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ ŁŁŲµŁŁŁŲØŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ²ŁŁ ŁŁŲ¬ŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁ ŲŁŲŖŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁŁŁŁŲ©Ł ŲŖŁŲ“ŁŁŁŁŁŁŁ.
(Ų±ŁŲ§Ł Ų£ŲŁ ŲÆ)
āDari Aisyah, ia berkata, āAku mendengar Rasulullah saw. berdoa dalam sebagian salat yang dilakukannya, āWahai Allah, hisablah aku dengan hisab yang mudahā. Ketika Rasul selesai salat, aku berkata: āWahai Nabi Allah, apakah hisab yang mudah itu? Rasulullah menjawab, āHisab yang mudah adalah ketika Allah memeriksa catatan amal seseorang,
Dia memaafkan. Wahai Aisyah, orang yang diinterogasi pada perhitungan amalnya di hari itu (Hari Kiamat), maka ia celaka. Dan setiap musibah yang menimpa seorang mukmin, Allah akan mengampuni (dosanya) dengan musibah itu, walau hanya sekedar tertusuk duri.ā (Riwayat Ahmad)
Maksud Rasulullah dengan perhitungan yang mudah ialah dimaafkan segala kesalahannya, sedangkan orang yang diperiksa catatannya dengan teliti adalah orang yang mendapat malapetaka. Barang siapa mendapat perhitungan yang mudah dan ringan, ia akan kembali kepada keluarganya yang mukmin dengan gembira sebagaimana firman Allah:
ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲŖŁ°ŲØŁŁŁ ŲØŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ū¤Ų¤ŁŁ Ł Ų§ŁŁŲ±ŁŲ”ŁŁŁŲ§ ŁŁŲŖŁ°ŲØŁŁŁŁŁŪĀ Ā Ł”Ł©Ā Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲøŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ°ŁŁ ŲŁŲ³ŁŲ§ŲØŁŁŁŁŁŪĀ Ł¢Ł Ā ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲ“ŁŲ©Ł Ų±ŁŁŲ§Ų¶ŁŁŁŲ©ŁŪĀ Ł¢Ł”Ā
Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, āAmbillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya aku yakin bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku.ā Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai. (al-Haqqah/69: 19-21)
Baca setelahnya: Tafsir Surah Al Insyiqaq Ayat 10-25
(Tafsir Kemenag)
Ā