BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al Isra’ Ayat 60

Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 60

Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 60 bericara mengenai keadaan pasca isra’ mi’raj. Sebagian orang musyrik tidak percaya dengan kejadian itu dan menganggap Nabi Muhammad sebagai penyihir. Ayat ini turun sebagai bentuk dukungan kepada Nabi agar terus berdakwah meski mendapat tekanan.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 59


Ayat 60

Abu Ya’la dari Ummi Hani meriwayatkan bahwa pagi hari setelah Isra’, sebagian orang-orang Quraisy memperolok-olokkan Rasulullah dan meminta buktinya. Lalu beliau menggambarkan keadaan Baitul Maqdis serta menceritakan kepada mereka tentang kisah isra’. Kemudian Walid bin Mugirah berkata, Orang ini adalah penyihir.” Maka turunlah ayat ini.

Allah swt memberi dukungan kepada Rasulullah dalam melaksanakan tugas-tugas kerasulannya dan akan melindunginya dari tipu daya orang-orang yang mengingkari risalahnya dengan mengingatkan Rasul dan mewahyukan kepadanya bahwa ilmu Tuhan meliputi segala hal ihwal manusia. Maksudnya ialah Allah Mahakuasa terhadap seluruh hamba-Nya.

Mereka berada di bawah genggaman-Nya sehingga tidak dapat bergerak kecuali menurut ketentuan-Nya. Allah berkuasa melindungi Rasul-Nya dari orang-orang yang memusuhinya, sehingga mereka tidak mungkin secara semena-mena menyakiti hatinya.

Allah swt berfirman:

وَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ

Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. (al-Ma’idah/5: 67)

Menurut keterangan al-Hasan, Allah swt akan menghalangi setiap usaha mereka untuk membunuh Nabi. Allah swt berfirman:

وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.    (al-Anfal/8: 30)

Allah menjelaskan juga pengingkaran orang-orang Quraisy terhadap apa yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad pada malam Isra’ dan Mi‘raj, seperti pohon zaqqµm yang tumbuh di neraka. Hal ini sebagai ujian, siapakah di antara umatnya yang benar-benar beriman dan siapa yang ingkar.


Baca juga: Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 1-5: Pujian kepada Allah dan Fungsi Al-Quran sebagai Pedoman yang Lurus


Mereka yang benar-benar beriman bertambah kuat imannya, akan tetapi mereka yang imannya hanya di mulut saja, bertambah ingkar. Pohon zaqqµm yang disebutkan dalam Al-Qur’an juga menjadi ujian kepada mereka, pada saat mereka mendengar kaum Muslimin membacakan ayat:

اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوْمِۙ  ٤٣  طَعَامُ الْاَثِيْمِ ۛ   ٤٤

Sungguh pohon zaqqum itu, makanan bagi orang yang banyak dosa. (ad-Dukhan/44: 43-44)

Mereka memperselisihkannya; orang yang imannya kuat, bertambah kuat imannya, tetapi orang yang mengingkari kerasulan Muhammad saw bertambah kekafirannya. Abu Jahal, misalnya, termasuk orang yang mengingkarinya.

Ketika itu ia berkata, “Sebenarnya anak Abu Kabsyah (Muhammad saw) mengancam kamu dengan ancaman neraka, yang bahan bakarnya batu, kemudian ia mengira di neraka itu tumbuh pohon, padahal kamu tahu bahwa api itu membakar pohon.” ‘

Abdullah bin az-Zibara ber-kata, “Sebenarnya Muhammad menakut-nakuti kami dengan pohon zaqqµm itu tiada lain kecuali kurma dan keju, maka telanlah.” Mereka lalu makan kurma dan keju itu.

Orang-orang musyrik Quraisy tidak mempercayai bahwa di neraka ada tumbuh-tumbuhan yang disebut pohon zaqqµm, karena mereka beranggapan bahwa api memusnahkan segalanya. Mereka tidak mengetahui bahwa di dunia ini juga terdapat keajaiban-keajaiban yang mencengangkan, terlebih-lebih lagi di akhirat. Misalnya di dunia ada semacam serat yang tak terbakar oleh api (asbes).

Bahan ini sering dipergunakan untuk bahan baju yang tahan api. Bumi ini mengandung api (yaitu magma) di dalam perut bumi yang akan terlihat pada saat gunung api meletus, tetapi di atasnya tumbuh pohon-pohon yang menghijau. Kayu atau batu pun dapat mengeluarkan api pada saat digosok-gosokkan.

Di dalam air pun terdapat unsur oksigen yang menyebabkan api menyala. Singkatnya, hati orang-orang kafir Quraisy tidak mau menerima kebenaran Al-Qur’an. Keingkaran mereka kepada ar-ru’ya (mimpi atau yang dilihat Nabi saw pada waktu isr±’) dan pohon zaqqµm merupakan bukti yang jelas akan keingkaran mereka.

Allah swt berfirman:

اِنَّا جَعَلْنٰهَا فِتْنَةً لِّلظّٰلِمِيْنَ  ٦٣  اِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِيْٓ اَصْلِ الْجَحِيْمِۙ  ٦٤  طَلْعُهَا كَاَنَّهٗ رُءُوْسُ الشَّيٰطِيْنِ  ٦٥

Sungguh, Kami menjadikannya (pohon zaqqµm itu) sebagai azab bagi orang-orang zalim. Sungguh, itu adalah pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim, mayangnya seperti kepala-kepala setan. (as-Saffat/37: 63-65)

Di akhir ayat ditegaskan bahwa Allah hendak mengingatkan mereka akan siksaan-Nya, tetapi yang demikian itu hanya akan menambah mereka bergelimang dalam kedurhakaan dan kesesatan.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 61-63


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...