BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al Mursalat Ayat 29-38

Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 29-38

Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 29-38 mengisahkan orang-orang yang hendak dimasukkan ke dalam neraka akan ditegur malaikat dengan suara yang keras. Di dalam neraka manusia-manusia tidak sanggup lagi berbicara karena terpukau dengan siksaan yang dahsyat. Sekali lagi Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 29-30 menegaskan bahwa pada hari itu akan terpisah kebenaran dan kebatilan, siapapun tidak akan bisa terlepas dari dosa-dosanya.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 24-28


Ayat 29

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang bernasib malang yang hendak dimasukkan ke dalam neraka Jahanam, akan ditegur oleh malaikat penjaga dengan suara keras agar mereka pergi kepada azab dan siksaan yang didustakan ketika masih di dunia dahulu.

Ayat 30

Gumpalan asap neraka itu bercabang tiga. Satu bagian di sebelah kanan, satu cabang di kiri, dan yang ketiga di atas pundak mereka, sehingga mereka terkepung di dalamnya dan tidak dapat keluar lagi. Di dalam ayat yang lain, Allah berfirman:

اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا

Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. (al-Kahf/18: 29)

Ayat 31

Allah mengatakan dalam ayat ini bahwa biarpun neraka itu disebutkan punya lindungan namun bukan melindungi mereka dari panasnya api neraka. Tidak ada tempat beristirahat dan tempat berteduh dari kepanasan. Ditegaskan pula di sini bahwa lindungan mereka bukan lindungan seperti yang diperoleh seorang mukmin, karena tidak ada yang dapat menaungi mereka dari panas gejolak api neraka.

Ayat lain menerangkan:

فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ    ٤٢  وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ    ٤٣  لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ   ٤٤

(Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih, dan naungan asap yang hitam, tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (al-Waqi’ah/56: 42-44)


Baca Juga: Mengenal Kuliner Neraka dalam Al-Quran, dari Buah Zaqqum hingga Shadid


Ayat 32-34

Allah menyebutkan pula bahwa neraka itu selalu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana ke seluruh penjuru. Allah meng-umpamakan gejolak api neraka Jahanam yang sangat dahsyat itu dengan unta kuning yang sangat banyak dan bergerak cepat. Allah mengulangi lagi ancamannya bahwa kecelakaan bagi orang yang mendustakan karena mereka tidak dapat mengelakkan diri dari siksaan yang begitu hebat.

Ayat 35

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa pada hari itu manusia tidak bisa berbicara dan hanya terpukau karena kedahsyatan keadaan. Mereka tidak diizinkan berbicara, dan andaikata diizinkan pun, hal itu tidak ada gunanya.

Ayat 36

Allah selanjutnya menerangkan bahwa mereka tidak diizinkan untuk minta uzur, sebab hari itu bukanlah hari pembelaan diri, tetapi hari untuk menerima keputusan. Mereka dapat mengeluh dan menyesali nasib, namun untuk mengajukan sanggahan tidak mungkin lagi karena keputusan Allah tidak dapat diganggu gugat. Dalam Surah al-An‘am/6: 23, orang musyrik di hari itu menyatakan bahwa mereka tidak mau musyrik lagi. Pada Surah an-Nisa’/4: 42 disebutkan bahwa mereka tidak bisa menyembunyikan pembicaraannya, dan dalam ayat az-Zumar/39: 31 disebutkan mereka orang-orang kafir berdebat di muka Allah, saling menuduh, dan saling menyalahkan.

Ayat 37

Dalam ayat ini, Allah mengulangi lagi ancaman-Nya bahwa kecelakaan besar di hari itu bagi orang yang mendustakan. Sebab rasul telah mengajak mereka supaya beriman dan mengancam dengan memperingatkan mereka dengan akan datangnya azab yang mereka hadapi itu. Sayang mereka tidak mau menerima dan mendengarkan ajakan itu.

Ayat 38

Allah menerangkan bahwa hari ini adalah hari keputusan. Inilah hari yang memisahkan antara kebenaran dan kebatilan, hari ketika diungkapkan kebenaran dan kepalsuan seseorang.

Di hari itu, Allah menghimpun semua manusia yang pernah hidup di dunia ini sejak zaman Nabi Adam sampai akhir masa pada tempat yang satu. Tujuannya untuk memberikan suatu keputusan hukum buat mereka siapa yang salah dan siapa yang benar, sehingga masing-masing orang memperoleh haknya.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 39


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...