Tafsir Surah Al-Muzzamil ayat 9-19

Tafsir Surah Al-Muzzammil
Tafsir Surah Al-Muzzammil

Tafsir Surah Al-Muzzammil ayat 9-19 Allah menghibur Nabi Muhammad dengan mengingatkan untuk menyerahkan segala urusan kepada-Nya, terutama dalam menghadapi orang-orang yang mendustakan Allah. Tafsir Surah Al-Muzzammil juga mengingatkan adanya hari kiamat.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Muzzammil ayat 1-8


Ayat 9

Selanjutnya dijelaskan bahwa Allah adalah pemilik timur dan barat. Tidak ada Tuhan selain Dia. Oleh karena itu, hendaklah Muhammad saw menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Firman Allah:

فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ

Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. (Hud/11: 123)

Ayat 10

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya sabar dan menahan diri menghadapi orang-orang musyrik yang melontarkan kata-kata yang tidak senonoh terhadap dirinya dan Tuhannya, karena kesabaran membawa kepada tercapainya cita-cita. Allah juga memerintahkan supaya Muhammad saw memutuskan pergaulan dengan orang-orang yang seperti itu dengan bijaksana tanpa melontarkan cercaan terhadap mereka. Dalam ayat lain, Allah berfirman:

وَاِذَا رَاَيْتَ الَّذِيْنَ يَخُوْضُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِنَا فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتّٰى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖ

Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. (al-An’am/6: 68)

Dan firman-Nya:

فَاَعْرِضْ عَنْ مَّنْ تَوَلّٰىۙ عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ اِلَّا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۗ    ٢٩

Maka tinggalkanlah (Muhammad) orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan dia hanya menginginkan kehidupan dunia. (an-Najm/53: 29)

Allah juga berfirman:

فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَّهُمْ فِيْٓ  اَنْفُسِهِمْ قَوْلًا ۢ بَلِيْغًا

Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya. (an-Nisa’/4: 63)


Baca Juga: Tafsir Surat Al-Ma’un 1-3: Ingat, Tidak Saleh Sosial Juga Pendusta Agama!


Ayat 11

Ayat ini memerintahkan supaya Muhammad saw mengembalikan urusannya kepada Allah dalam menghadapi pendusta-pendusta agama yang kaya raya dan bermegah-megahan dengan kekayaan itu. Allah-lah yang akan menyiksa mereka dengan azab yang telah disiapkan-Nya untuk mereka. Oleh karenanya, hendaklah Muhammad saw membiarkan mereka bermegah-megahan dengan kekayaan mereka dalam waktu sementara, karena Allah pasti akan memenuhi janji-Nya mengazab mereka sebagaimana telah diperlihatkan-Nya kepada orang-orang mukmin pada hari peperangan Badar yang peristiwanya terjadi tidak lama setelah turun ayat ini. Allah berfirman:

نُمَتِّعُهُمْ قَلِيْلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ اِلٰى عَذَابٍ غَلِيْظٍ  ٢٤

Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam azab yang keras. (Luqman/31: 24)

Ayat 12-13

Ayat ini menggambarkan tentang berbagai macam azab Tuhan di akhirat nanti terhadap pendusta-pendusta tersebut. Allah berkuasa mengazab mereka karena Dia mempunyai belenggu untuk mengikat kaki mereka sebagai penghinaan terhadap mereka dan tidak ada kekhawatiran kalau-kalau mereka melarikan diri. Allah mempunyai api neraka yang menyala-nyala dan dapat menghanguskan serta merusak kulit muka dan badan serta melemahkan sendi-sendi tulang mereka. Allah mempunyai makanan-makanan dalam api neraka yang sifatnya mencekik kerongkongan yang tidak dapat dikeluarkan dan tidak dapat pula ditelan. Hal ini merupakan azab Tuhan yang memedihkan seluruh bagian tubuh mereka.

Ayat 14

Ayat ini menerangkan bahwa azab tersebut terjadi pada hari di mana bumi dan gunung berguncang sekeras-kerasnya sehingga gunung dan bukit menjadi berserakan, bercerai-berai seperti tumpukan pasir yang beterbangan. Firman Allah dalam ayat lain:

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ  ٥

Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (al-Qari’ah/101: 5)

Ayat 15-16

Tafsir Surah Al-Muzzammil ayat 9-19  khususnya Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah mengutus kepada penduduk Mekah seorang rasul yaitu Muhammad saw untuk membawa mereka ke jalan yang benar dan menjadi saksi bagi mereka pada hari Kiamat tentang sikap mereka terhadap ajakan Rasul, apakah mereka menerima atau menolaknya, sebagaimana Allah mengutus seorang rasul kepada Fir‘aun dan kaumnya. Akan tetapi, Fir‘aun menentang kerasulan Musa sehingga Allah membinasakannya beserta pengikut-pengikutnya dengan menenggelamkan mereka ke dalam lautan. Oleh sebab itu, hendaklah penduduk Mekah mengambil pelajaran dari peristiwa ini.

Ayat 17-18

Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang kafir tidak takut kepada datangnya hari Kiamat. Padahal pada hari itu, mereka tidak akan merasa aman karena kekufuran mereka. Mereka tidak sanggup menolak azab Tuhan pada hari yang sangat dahsyat yang menjadikan anak-anak muda beruban. Langit pun pada hari itu terpecah-belah. Hal itu menunjukkan sangat dahsyatnya hari tersebut. Kedatangan hari tersebut, yaitu turunnya azab Tuhan kepada orang kafir dan pahala Tuhan berupa nikmat kepada orang mukmin, adalah janji Tuhan yang pasti dipenuhi-Nya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.

Ayat 19

Allah menegaskan bahwa sesungguhnya hal-hal yang lalu yang mengungkapkan berbagai hal tentang siksaan yang disediakan Allah bagi orang yang mendustakan-Nya, dan bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan diri dari azab-Nya, merupakan pengajaran atau peringatan, khususnya bagi orang yang ingin kembali kepada jalan Tuhannya.

Menempuh jalan kepada Tuhan berarti mengimani-Nya, mengerjakan perbuatan yang bersifat menaati-Nya, serta menundukkan diri kepada-Nya. Itulah upaya seseorang untuk mencapai mardhatillah (keridaan Allah). Itulah jalan hidup yang lurus dan kokoh.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al-Muzzammil ayat 20