BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Qasas ayat 48-54

Tafsir Surah Al-Qasas ayat 48-54

Tafsir Surah Al-Qasas ayat 48-54 ini menerangkan bahwa ketika Nabi Muhammad diutus kepada kaum Quraisy mereka justru menantang dan memperlihatkan kesesatan. Dalam Tafsir Surah Al-Qasas ayat 48-54 ini beliau justru meragukan Nabi Muhammad karena tidak seperti Nabi Musa yang dapat menurunkan mukjizat. Selengkapnya Tafsir Surah Al-Qasas ayat 48-54.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Qasas ayat 41-47


Ayat 48

Ayat ini menerangkan bahwa ketika Muhammad diutus kepada kaum Quraisy yang belum pernah didatangi oleh seorang rasul yang dibekali kitab suci Al-Qur’an, mereka menyombongkan diri, menentang, dan memperlihatkan kesesatan.

Mereka berkata, ā€œMengapa ia tidak memiliki mukjizat sebagaimana halnya Nabi Musa yang diberi mukjizat, seperti tongkat menjadi ular, lautan terbelah dengan pukulan tongkatnya, tangannya menjadi putih, dinaungi oleh awan, dan lain-lain. Firman Allah:

ŁŁŽŁ„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŽ ŲŖŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁŒŪ¢ ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŁˆŁ’Ų­Ł°Ł‰Ł“ Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ū¤Ł‰Ł•ŁŁ‚ŁŒŪ¢ ŲØŁŁ‡Ł– ŲµŁŽŲÆŁ’Ų±ŁŁƒŁŽ Ų§ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁˆŁ’Ų§ Ł„ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŁ†Ł’Ų²ŁŁ„ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁƒŁŽŁ†Ł’Ų²ŁŒ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ų¬ŁŽŲ§Ū¤Ų”ŁŽ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡Ł— Ł…ŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŒĀ  Ū—Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ Ł†ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ų±ŁŒ Ū— ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ ŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł ŁˆŁ‘ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł„ŁŒ

Maka boleh jadi engkau (Muhammad) hendak meninggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan dadamu sempit karenanya, karena mereka akan mengatakan, ā€œMengapa tidak diturunkan kepadanya harta (kekayaan) atau datang bersamanya malaikat?ā€ Sungguh, engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah pemelihara segala sesuatu. (Hud/11: 12)

Ucapan kaum Quraisy itu dijawab bahwa orang-orang yang durhaka dan sombong pada masa Nabi Musa telah ingkar kepada mukjizat yang diberikan kepada Musa dahulu. Bahkan mereka menuduh Musa dan Harun adalah dua ahli sihir yang saling membantu.

Apakah orang-orang kafir Mekah akan mengikuti apa yang telah diperbuat kaum Nabi Musa? Apakah mereka akan mengingkari apa yang didatangkan Muhammad, dan mengatakan bahwa Musa dan Muhammad adalah ahli sihir? Apakah mereka juga tidak akan mempercayai risalah dan mukjizat keduanya?

Mengenai tuduhan bahwa keduanya adalah ahli sihir pada ayat ini, Said bin Jubair, Mujahid, dan Ibnu Zaid berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ā€œkeduanya adalah ahli sihirā€ ialah Musa dan Harun. Ini adalah ucapan orang-orang Yahudi pada permulaan kerasulan. Sedangkan Ibnu ā€˜Abbas dan al-Hasan al-BaĀ”ri berpendapat bahwa yang dimaksud dengan keduanya adalah ahli sihir yaitu Musa dan Muhammad saw, dan ini adalah ucapan orang-orang musyrikin bangsa Arab.

Ayat 49

Allah menyuruh Muhammad menantang orang-orang kafir Mekah yang mengatakan bahwa Musa dan Muhammad adalah ahli sihir, dan Taurat dan Al-Qur’an adalah sihir belaka, untuk mendatangkan sebuah kitab dari sisi Allah yang lebih memberi petunjuk dan lebih mendatangkan kemaslahatan daripada kedua kitab itu. Nabi menegaskan kepada mereka bahwa dia bersedia meninggalkan Al-Qur’an apabila mereka itu benar dalam pengakuan mereka, dan benar-benar dapat mendatangkan kitab yang dimaksud.

Ayat 50

Ayat ini menerangkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an secara bertahap, sebagian demi sebagian sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan-Nya, agar mudah dibaca, diingat, dipahami, dan bisa memantapkan hati dan menguatkan iman. Ini merupakan jawaban atas permintaan orang-orang kafir yang menghendaki Al-Qur’an itu diturunkan sekaligus. Firman Allah:

ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁƒŁŽŁŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ų§ Ł„ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§ Ł†ŁŲ²Ł‘ŁŁ„ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų§Ł°Ł†Ł Ų¬ŁŁ…Ł’Ł„ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁ‘ŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁŽŲ©Ł‹ Ū› ŁƒŁŽŲ°Ł°Ł„ŁŁƒŁŽ Ū› Ł„ŁŁ†ŁŲ«ŁŽŲØŁ‘ŁŲŖŁŽ ŲØŁŁ‡Ł– ŁŁŲ¤ŁŽŲ§ŲÆŁŽŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ„Ł’Ł†Ł°Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ±Ł’ŲŖŁŁŠŁ’Ł„Ł‹Ų§

Dan orang-orang kafir berkata, ā€œMengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?ā€ Demikianlah agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar). (al-Furqan/25: 32)

Ayat 52

Ayat ini menerangkan bahwa Ahli Kitab yang percaya kepada Taurat dan Injil, dan bertemu dengan masa kenabian Muhammad saw, juga percaya kepada Al-Qur’an. Mereka menemukan dalam kitab suci mereka berita yang menggembirakan tentang Al-Qur’an dan kecocokan sifat-sifat Al-Qur’an dengan sifat-sifat yang dijelaskan di dalam kitab mereka. Hal ini dijelaskan pula di dalam ayat yang lain:

ŁˆŁŽŲ§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų§ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲŖŁ°ŲØŁ Ł„ŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŁ†Ł’Ų²ŁŁ„ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŁ†Ł’Ų²ŁŁ„ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’ Ų®Ł°Ų“ŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ū™

Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada yang beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu, dan yang diturunkan kepada mereka, karena mereka berendah hati kepada Allah. (Ā²li ā€˜Imran/3: 199)

Dan firman-Nya:

Ų§ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°ŲŖŁŽŁŠŁ’Ł†Ł°Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲŖŁ°ŲØŁŽ ŁŠŁŽŲŖŁ’Ł„ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŁ‡Ł— Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ ŲŖŁŁ„ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲŖŁŁ‡Ł–Ū— Ų§ŁŁˆŁ„Ł°Ū¤Ł‰Ł•ŁŁƒŁŽ ŁŠŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŲØŁŁ‡Ł–

Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. (al-Baqarah/2: 121)

Ayat 53

Ayat ini menerangkan bahwa apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka mengakui bahwa Al-Qur’an itu benar-benar dari Allah. Bahkan, mereka telah membenarkannya sebelum diturunkan karena mereka telah menemukan sifat-sifat Muhammad dan sifat-sifat Al-Qur’an dalam kitab suci mereka.

Kepercayaan Ahli Kitab kepada Al-Qur’an sudah sejak dulu karena nenek moyang mereka membaca uraian tentang sifat-sifat Al-Qur’an dalam kitab suci mereka. Kebiasaan ini berlaku turun-temurun sampai ke anak cucunya jauh sebelum Al-Qur’an itu diturunkan.

Ayat 54

Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang percaya kepada Al-Qur’an sesudah mereka percaya kepada kitab-kitab suci sebelumnya, akan diberikan pahala dua kali lipat. Pahala atas kepercayaan mereka kepada kitab-kitab suci mereka, dan pahala atas kepercayaan mereka kepada Al-Qur’an.

Diperlukan kesabaran dan ketabahan untuk mempertahankan kepercayaan mereka. Fitnah dan cobaan yang harus dihadapi tentu sangat berat, bahkan mereka mendapat perlakuan yang tidak wajar karena mereka mengikuti Muhammad dan menganut agamanya.

Ada tiga macam orang yang mendapat pahala dua kali lipat sebagaimana dijelaskan di dalam sabda Nabi Muhammad:

Ų«ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ«ŁŽŲ©ŁŒ ŁŠŁŲ¤Ł’ŲŖŁŽŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł…ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŲŖŁŽŁŠŁ’Ł†Ł: Ų±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŒ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł Ų§Ł„ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŁ†ŁŽ ŲØŁŁ†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲÆŁ’Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ… ŁŁŽŲ§ŁŽŁ…ŁŽŁ†ŁŽ ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ‘ŁŽŲØŁŽŲ¹ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲµŁŽŲÆŁ‘ŁŽŁ‚ŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŁ…Ł’Ł„ŁŁˆŁ’ŁƒŁŒ Ų£ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŁ‰ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŲ²Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ„Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ‡Ł ŁŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŒ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŖŁ’ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ©ŁŒ ŁŁŽŲŗŁŽŲ°Ł‘ŁŽŲ§Ł‡ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ£ŁŽŲ­Ł’Ų³ŁŽŁ†ŁŽ ŲŗŁŽŲ°ŁŽŲ§Ų”ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŲØŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų¹Ł’ŲŖŁŽŁ‚ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ²ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŲ¬ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ ŁŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŽŲ§Ł†Ł.

(Ų±ŁˆŲ§Ł‡ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ Ų¹Ł† Ų§ŲØŁ‰ Ł…ŁˆŲ³Ł‰ Ų§Ł„Ų£Ų“Ų¹Ų±ŁŠ)

Tiga golongan orang yang diberi pahala, masing-masing dua kali lipat. Seorang Ahli Kitab yang percaya kepada nabinya, kemudian ia mendapati masa (Muhammad saw) maka ia beriman pula kepadanya dan mengikutinya serta membenarkannya maka baginya dua pahala. Hamba sahaya yang menunaikan hak Allah ā€˜Azza wa Jalla dan hak tuannya, maka baginya dua pahala. Dan seorang yang mempunyai hamba sahaya perempuan lalu ia memberi makan, dan memberinya pendidikan yang baik, kemudian ia memerdekakannya lalu menikahinya, maka baginya dua pahala.ā€ (Riwayat al-Bukhari dari Abu Musa al-Asyā€™ari).

Selain kesabaran dan ketabahan, mereka juga mempunyai beberapa sifat yang menjadikan mereka dekat kepada Allah, antara lain:

  1. Mereka menolak kejahatan dengan kebaikan. Apa yang mereka dengar yang menyakitkan hati, berupa cacian dan sebagainya, tidak dibalas tetapi disambut dengan tenang bahkan dimaafkan.
  2. Mereka menginfakkan rezeki yang diberikan Allah ke jalan yang benar. Mereka memperoleh rezeki juga dengan halal dan baik. Mereka mengeluarkan zakat, belanja rumah tangga, bederma untuk pembangunan masjid, madrasah, pengajian, pembinaan dan pemeliharaan anak yatim, dan lain sebagainya. Dalam firman-Nya:

ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ†Ł’ŁŁŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŁŁŠŁ’ Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah. (al-Baqarah/2: 195)

Dan firman-Nya:

ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ł“Ų§ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŁŁŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų·ŁŽŁŠŁ‘ŁŲØŁ°ŲŖŁ Ł…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ³ŁŽŲØŁ’ŲŖŁŁ…Ł’

Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik. (al-Baqarah/2: 267)

(Tafsir Kemenag)


Baca Selanjutnya: Tafsir Surah Al-Qasas ayat 55-58


Ā 

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

larangan berlebihan dalam beragama

Hikmah Alquran pada Larangan Berlebihan dalam Beragama

0
Dalam Islam, terdapat ajaran yang melarang berlaku berlebihan dalam semua hal, termasuk dalam hal beragama. Larangan berlebihan dalamĀ  beragama pernah juga disampaikan oleh Rasulullah...