BerandaTafsir TematikTafsir Surah An-Nahl ayat 66: Keajaiban Penciptaan Susu pada Hewan Ternak

Tafsir Surah An-Nahl ayat 66: Keajaiban Penciptaan Susu pada Hewan Ternak

Susu merupakan cairan yang dihasilkan dari sekresi kelenjar mammae hewan mamalia yang memiliki manfaat memenuhi kebutuhan gizi. Susu salah satu produk dari hewan ternak yang kaya akan kandungan gizinya, antara lain protein, lemak, laktosa, mineral, dan vitamin. Zat-zat gizi tersebut memiliki sifat mudah dicerna dan diserap sempurna oleh tubuh.

Selain merupakan bagian dari 4 sehat 5 sempurna, susu juga memiliki manfaat yang cukup banyak bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah manfaat susu pada tulang. Dengan mengkonsumsi susu, tulang kita dapat terlindungi dari pengeroposan tulang atau osteoporosis. Susu juga dapat membantu dalam proses pembentukan otot dan menjaganya dari terkena cidera.

Keajaiban penciptaan susu menurut Al-Qur’an

Beberapa keistimewaan susu itu tidak lain adalah tanda–tanda yang ditunjukkan oleh Allah Swt. kepada manusia agar mereka berpikir dan merenungkan akan keesaan Allah Swt. Begitu pula dengan susu yang berasal dari hewan ternak seperti sapi dan kambing yang sering dikonsumsi oleh manusia sebagaimana termaktub dalam QS. An-Nahl: 66:

وَ إِنَّ لَكُمْ فِيْ الأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيْكُمْ مِمَّا فِيْ بُطُوْنِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَ دَمٍ لّبنًا خَالِصًا سَآئِغًا لِّلشَّارِبِيْنَ

Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minuman dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.

Ayat di atas menjelaskan bagaimana Allah Swt. menciptakan sesuatu yang sangat menakjubkan, yaitu susu murni yang keluar di antara kotoran dan darah dalam tubuh hewan ternak yang kini sering kali menjadi olahan makanan dan minuman kita sehari-hari.

Menurut al-Jazairy dalam Aysar al-Tafasir (jilid 3, 101-102), yang dimaksud dengan susu murni adalah susu yang di dalamnya tidak terdapat kotoran maupun darah, tidak pula terkandung warna, bau, dan rasa dari kotoran maupun darah. Adapun letaknya menurut al-Jazairy berada di antara kotoran dan darah, sebagaimana disinggung dalam ayat.

Al-Jazairy menjelaskan pula bagaimana cara kerja pembuatan susu, yaitu darah yang awalnya bergerak ke jantung dan mengalir dalam urat agar hewan tersebut tetap hidup. Susu diangkut menuju kantung kelenjar susu, sedangkan kotoran tetap berada di bawah perut. Susu keluar dalam keadaan suci dari noda darah maupun kotoran, dan tidak terdapat pula pada rasanya tanda jika diminum dapat menyedakkan.

Sayyid Quthb dalam Fi Zilal al-Qur’an (Jilid 7, 193) juga menjelaskan bahwa susu berasal dari antara tahi dan darah. Tahi adalah sisa makanan dalam perut sesudah dikunyah dan saripatinya terhisap oleh usus-usus yang kemudian berubah menjadi darah. Darah inilah yang kemudian bergerak mengalir ke seluruh sel-sel tubuh. Lalu, ketika telah menjadi butiran-butiran susu di dalam payudara, maka berubahlah ia menjadi air susu yang penuh akan keajaiban produk buatan ilahi, yang tak seorang pun tahu bagaimana hal itu bisa terjadi.

Baca juga: Tafsir Ahkam: Dalil Kehalalan Susu Hewan dalam Al-Quran

Pemanfaatan susu menurut al-Qur’an

Al-Qur’an pun juga menjelaskan bahwa susu adalah makanan yang bermanfaat bagi manusia, sebagaimana yang termaktub pada QS. Al-Mu’minun [23]: 21 sebagai berikut:

 وَ إِنَّ لَكُمْ فِيْ الأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيْكُمْ مِمَّا فِيْ بُطُوْنِهِ وَ لَكُمْ فِيْهَا مَنَافِعَ كَثِيْرَةٌ وَ مِنْهَا تَأْكُلُوْنَ

Dan sungguh pada hewan–hewan ternak terdapat suatu pelajaran bagimu. Kami memberi minum kamu dari (air susu) yang ada dalam perutnya. Dan padanya juga terdapat banyak manfaat untukmu, dan sebagian darinya kamu makan.

Ahmad Mustafa Al-Maraghy dalam Tafsir Al-Maraghy menafsirkan ayat di atas. Ia mengatakan bahwa dari dalam perut hewan–hewan ternak kita dapat memanfaatkan susunya dengan berbagai cara, seperti mengolahnya menjadi krim, mentega, dan keju. Kita juga dapat mengambil bulu dan rambutnya untuk dimanfaatkan sebagai bahan membuat baju, dan dimanfaatkan sebagai kasur untuk kehangatan, dan rumah di padang pasir, dan lain semisalnya. Dan hewannya sendiri kemudian dapat kita manfaatkan untuk dimakan setelah melalui proses penyembelihan.

Adapun menurut al-Jazairy dalam Aysar al-Tafasir (3, 406) menjelaskan manfaat susu yang termaktub dalam QS. Al-Mu’minun [23]: 21 adalah dapat memanfaatkan bulu, susu, dan mengkonsumsi dagingnya serta dapat dijadikan sebagai tunggangan. Maka dapat kita ketahui bahwa mengkonsumsi susu sangat bermanfaat, baik dari pandangan kesehatan, maupun dalam pandangan al-Qur’an.

Penutup

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa susu merupakan minuman yang bermanfaat bagi tubuh, baik dalam pandangan dunia kesehatan maupun dalam pandangan Al-Qur’an. Selain susu dikonsumsi sebagai minuman instan, dapat kita ketahui pula beberapa olahan dari susu seperti krim, mentega, dan keju yang dapat dikonsumsi berdasarakan penjelasan di atas. Alangkah istimewanya kandungan gizi susu sebagai minuman murni, meski di dalam tubuh hewan ia berada di antara darah dan kotoran.

Baca juga: Tafsir Ayat Syifa: Inilah Khasiat Madu bagi Kesehatan Manusia

M. Syauqii Shalkhi al Farizi
M. Syauqii Shalkhi al Farizi
Mahasiswa Prodi IAT Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur'an dan Sains al-Ishlah (STIQSI) Sendangagung Paciran Lamongan
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian I)

0
Diksi warna pada frasa tinta warna tidak dimaksudkan untuk mencakup warna hitam. Hal tersebut karena kelaziman dari tinta yang digunakan untuk menulis-bahkan tidak hanya...