BerandaTafsir Surah An-Naml Ayat 62: Solusi ketika Menghadapi Kesulitan

Tafsir Surah An-Naml Ayat 62: Solusi ketika Menghadapi Kesulitan

Dalam keseharian, manusia tidak jarang mengalami berbagai tantangan dan kesulitan. Beberapa di antaranya adalah kesulitan karena kehilangan sesuatu yang dicintai seperti keluarga, teman, pasangan, atau hewan peliharaan. Saat mengalami kesulitan dan berada di titik terendah, banyak yang merasa putus asa dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Saat dalam kesulitan itulah, manusia kerap kali lupa untuk berdoa dan berharap hal-hal baik kepada Allah swt. Namun, perlu diketahui bahwa Allah pasti mengetahui kesulitan yang manusia alami dan memberikan jalan untuk keluar dari kesulitan tersebut. Sebagaimana firman Allah dalam surah an-Naml ayat 62:

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).

Baca Juga: Tuntunan Alquran dalam Menghadapi Masa Sulit

الْمُضْطَرَّ bermakna orang yang sedang berada dalam kondisi kesulitan yang luar biasa. Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir, (Jilid 10/310) menjelaskan bahwa Allah berkuasa atas manusia dan situasi yang mereka hadapi. Ayat di atas menyatakan, ‘Apakah ada Tuhan ataupun benda mati dan bisu yang lebih baik dari pada Allah yang Maha mengabulkan permintaan orang yang kesulitan ketika ia berdoa kepada-Nya’. Tentu, Allah lah yang menghilangkan segala apa yang menimpanya seperti kefakiran, sakit, ataupun ketakutan.

Demikian pula Hamka dalam Tafsir al-Azhar (Jilid 7/5252) menerangkan bahwasanya tidak ada yang sanggup memberikan pertolongan kepada orang yang sedang dalam kesulitan selain Allah. Oleh karena itu, apabila manusia sudah sangat terdesak dan pintu harapan seakan telah terputus, tetapi ia berdoa dan berharap kepada Allah semata,
maka Allah akan menghilangkan kesulitan tersebut.

Menghadapi Situasi Sulit dengan Melibatkan Allah
Dari ayat ini banyak menyimpan pelajaran yang dapat dipetik dan diamalkan dalam kehidupan. Khususnya ketika sedang berada dalam situasi sulit dan terdesak. Di antaranya, manusia selalu diingatkan untuk;

Baca Juga: Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan: Tafsir Surah al-Insyirah Ayat 5-6

Tidak berputus asa
Ketika seluruh usaha terasa sia-sia, merasa tertinggal, atau sudah tidak ada lagi yang dapat membantu, maka jangan jangan bersedih dan berputus asa. Tetap berdoa kepada Allah, karena Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang sedang mengalami kesulitan. Semakin besar manusia melibatkan Allah pada kondisi sulit, saat itulah cara paling ajaib untuk mendatangkan pertolongan Allah.

Salah satu kondisi ketika tidak ada penghalang antara doa manusia kepada Allah adalah ketika manusia terdzolimi. Meskipun ia jauh dan lupa dengan  Allah, tidak akan ada penghalang doanya kepada Allah ketika ia berdoa dengan sungguh-sungguh saat ia ditimpa kesulitan karena Allah Maha Pengampun. Satu hal yang Allah lihat adalah apakah manusia akan berdoa
kepada-Nya atau tidak ketika sedang dilanda kesulitan.

Yakin pada pertolongan Allah
Seringkali ketika dihadapkan dengan masalah, manusia merasa tidak ada jalan keluar. Melalui ayat ini juga, manusia kembali diingatkan untuk selalu yakin bahwa pertolonan Allah selalu ada. Hanya Allah yang bisa menjawab doa orang yang sedang dalam kesulitan dan menghilangkan kesulitan tersebut.

Berbekal keyakinan penuh bahwa Allah selalu membantu hamba-Nya, hal tersebut dapat membantu kita untuk tetap optimis dan berusaha. Allah selalu membersamai kita dan Allah Maha Kuasa untuk membukakan jalan untuk kita keluar dari masalah.

Baca Juga: Surah Albalad Ayat 4: Enam Kesusahan yang Dirasakan Manusia

Selalu bersyukur
Tidak lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah atas segala situasi dan kondisi. Sering kali manusia lupa untuk mengingat Allah ketika dalam kondisi baik. Oleh karena itu, tetap ingat Allah dan berskyukur atas segala nikmat dan pelajaran yang kita dapat.

Semoga kita selalu melibatkan dan meminta pertolongan kepada Allah dalam hal sekecil apapun, sehingga Allah mendatangkan kemuliaan dan kemudahan dalam kehidupan untuk kita

- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Ignaz Goldziher (1850-1921): Sebuah Historiografi Tafsir

0
Ignaz Goldziher bisa dikatakan sebagai salah satu pilar orientalis pada masanya selain dari Theodore Noldekke dan Snouck Hurgronje. Sebagai seorang orientalis yang hidup pada...