BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Ar-Rahman Ayat 46-52

Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat 46-52

Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat 46-52 ini menceritakan tentang kenikmatan yang Allah berikan kepada orang-orang yang telah banyak berbuat baik selama di dunia, yaitu surga. Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat 46-52 ini menggambarkan bagaimana keadaan surga.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat 38-45


Ayat 46-47

Ayat ini menerangkan bahwa Allah menyediakan dua surga bagi orang yang takut akan Tuhannya dan berkeyakinan bahwa mereka akan mendapat balasan atas perbuatannya. Bila tergerak hatinya akan berbuat maksiat, maka ia ingat akan Tuhan yang mengetahui segala sesuatu baik yang kelihatan maupun yang tersembunyi. Karena itu ia meninggalkan perbuatan itu, takut akan azab dan hukuman yang akan diterimanya. Mereka berbuat baik dan mengajak manusia berbuat baik pula.

Dua surga itu ialah:

  1. Surga rohani di mana mereka mendapat keridaan Allah.

Firman Allah:

وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung. (at- Taubah/9: 72)

  1. Surga jasmani yang mereka peroleh sesuai dengan amal saleh yang mereka perbuat di dunia.

Ayat 48

Ayat ini menerangkan bahwa kedua surga itu mempunyai pohon-pohon yang rindang dan buah-buahan yang beraneka ragam coraknya, yang membuat mereka tambah bernafsu, tambah berselera untuk memakannya. Kemudian Allah berkata, “Apakah kamu, hai manusia dan jin, menginginkan nikmat Tuhanmu yang diberikan-Nya kepada kamu sekalian?”

Ayat 49

Ayat ini menerangkan, bahwa pada saat itu Allah bertanya mengenai nikmat mana lagi yang kamu dustakan, terutama nikmat yang telah Allah berikan pada hari ini. Kabar derita dan peringatan pedih yang telah disampaikan-Nya, yaitu agar manusia meninggalkan dan menjauhi perbuatan dosa. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, hai manusia dan jin? Masing-masing mendapat ganjaran sebagaimana yang diterangkan Allah. Bukankah itu nikmat yang besar bagi kamu sekalian.

Ayat 50

Ayat ini menerangkan bahwa di kedua surga itu ada dua mata air mengalir, menyirami pohon-pohon yang bermacam-macam jenisnya. Air itu dialirkan ke mana saja mereka kehendaki.

Salah satu dari mata air itu bernama at-tasnim dan satu lagi nama as-salsabil, sebagaimana firman Allah:

وَمِزَاجُهٗ مِنْ تَسْنِيْمٍۙ  ٢٧  عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَۗ  ٢٨

Dan campurannya dari tasnim, (yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat dengan Allah. (al-Mutaffifin/83: 27-28)

Dan firman-Nya:

وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ  ١٧  عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا   ١٨

Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil. (al-Insan/76: 17-18)


Baca Juga: Surah al-Isra’ [17] Ayat 7: Hakikat Perbuatan Baik Bagi Manusia


Ayat 51

Ayat ini menerangkan bahwa pada saat itu Allah bertanya mengenai nikmat mana lagi yang kamu dustakan, terutama nikmat yang telah Allah berikan pada hari ini. Kabar derita dan peringatan pedih yang telah disampaikan-Nya, yaitu agar manusia meninggalkan dan menjauhi perbuatan dosa. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, hai manusia dan jin? Masing-masing mendapat ganjaran sebagaimana yang diterangkan Allah. Bukankah itu nikmat yang besar dan bagi kamu sekalian.

Oleh karena itu nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan hai jin dan manusia? Karena itu merupakan kenyataan yang tak dapat dipungkiri dan merupakan nikmat yang sungguh besar.

Ayat 52

Ayat ini menerangkan bahwa pada kedua surga itu terdapat bermacam-macam buah-buahan basah dan kering, kedua-duanya sama lezatnya, berlainan dengan buah-buahan di dunia.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat 53-58


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Catatan interpolasi tafsir Jami‘ al-Bayan karya Al-Ijiy pada naskah Jalalain Museum MAJT

Jami’ al-Bayan: Jejak Tafsir Periferal di Indonesia

0
Setelah menelaah hampir seluruh catatan yang diberikan oleh penyurat (istilah yang digunakan Bu Annabel untuk menyebut penyalin dan penulis naskah kuno) dalam naskah Jalalain...