BerandaTafsir TahliliTafsir Surah As-Sajdah Ayat 29-30

Tafsir Surah As-Sajdah Ayat 29-30

Tafsir Surah As-Sajdah Ayat 29-30 menjelaskan mengenai hari kemenangan kaum muslimin adalah hari kiamat. Di hari kiamat itu orang kafir tidak diberi kesempatan bertobat karena mereka tetap ingkar dan menentang ajaran Nabi Muhammad.


Baca sebelumnya : Tafsir Surah As-Sajdah Ayat 27-28


Ayat 29

Ayat ini menjelaskan bahwa Muhammad mengatakan kepada orang-orang musyrik Mekah itu, termasuk juga di dalamnya orang-orang kafir, bahwa hari kemenangan dan hari penyelesaian yang adil itu ialah hari Kiamat. Pada hari itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang yang hanya diucapkan ketika itu, padahal waktu di dunia, dia adalah orang kafir.

Mereka pada hari itu tidak diberi kesempatan untuk bertobat. Tidak memberi kesempatan bertobat kepada orang-orang kafir pada hari itu adalah wajar karena mereka selama hidup di dunia telah diberi peringatan oleh rasul yang diutus kepada mereka. Rasul itu telah menunjukkan jalan kebahagiaan yang abadi kepada mereka yang termuat di dalam Al-Qur’an dan hadis, tetapi mereka tetap ingkar dan membangkang.

Allah akan menetapkan hukum di antara manusia dengan adil pada hari Kiamat. Orang-orang yang berbuat baik akan dibalas dengan pahala yang baik, sedangkan orang-orang yang berbuat buruk akan diazab dengan siksaan yang pedih. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

;رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ;

“Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.” (al-A’raf/7: 89)


Baca juga: Lima Tanda Kepahlawanan Perspektif Alquran


Ayat 30

Karena orang-orang musyrik tetap ingkar, bahkan telah mulai menantang dan menyakiti kaum Muslimin, maka Allah memerintahkan agar Rasulullah dan kaum Muslimin berpaling dari mereka, serta tidak mengindahkan mereka lagi. Rasulullah juga diperintahkan untuk menyeru seluruh manusia agar menerima wahyu yang telah disampaikan kepadanya, sesuai dengan tugas yang diterimanya dari Allah.

Hendaklah orang-orang musyrik itu menunggu azab yang akan ditimpakan Allah kepada mereka baik di dunia maupun di akhirat, sebagai balasan perbuatan jahat yang telah mereka lakukan kepada Nabi saw dan seluruh kaum Muslimin. Allah benar-benar akan menepati janji-Nya.

Pada akhir ayat ini, Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad akan melihat akibat dari sikap kebesaran hatinya dan balasan dari usahanya menyampaikan risalah Allah. Dia akan menjaga dan memelihara Nabi saw dari segala macam bahaya yang datang dari kaum musyrik itu.

Menurut suatu riwayat, setelah ayat ini, turunlah ayat-ayat yang membolehkan Rasulullah saw dan para sahabat memerangi orang-orang kafir.


Baca setelahnya: Tafsir Surah  Al-Ahzab Ayat 1-3


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

QS. Al-Isra’ (17) Ayat 36: Taklid yang Diharamkan!

0
Taklid dapat dipahami sebagai suatu bentuk perilaku seseorang yang mengikuti suatu perintah atau menerima pendapat dari orang lain tanpa memiliki pemahaman yang didasari dengan...