BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 172-177

Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 172-177

Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 172-177 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai azab bagi kaum Nabi Lut ass. Kedua mengenai kaum Madyan yang juga ingkar kepada utusan Allah SWT.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 167-171


Ayat 172-173

Setelah tiba waktu yang dijanjikan, Allah menghujani dengan amat dahsyat penduduk Sodom dengan batu dari tanah liat yang membatu, dan negeri mereka ditelungkupkan oleh Allah. Dengan demikian, hancurlah penduduk kota Sodom beserta kotanya. Allah berfirman:

فَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ مَّنْضُوْدٍ  ٨٢  مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَۗ وَمَا هِيَ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ بِبَعِيْدٍ ࣖ   ٨٣

Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Lut, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar, yang diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim.  (Hµd/11: 82-83)

Tidak lama setelah kaum Nabi Lut hancur, negeri mereka lalu digenangi air. Akhir-akhir ini telah ditemukan bekas-bekas kota Sodom yaitu di pantai Buḥairah Lut, di bagian selatan Laut Mati (al-Bahrul Mayyit). Adapun Nabi Lut dan pengikutnya pindah ke Zoar, sebuah kota tua di Kanaan.

Ayat 174

Ayat ini menerangkan bahwa Allah menyelamatkan Nabi Lut dan keluarganya, kecuali istrinya, serta membinasakan orang-orang durhaka itu. Ini merupakan bukti nyata atas kebenaran Nabi Lut sebagai rasul yang diutus Allah kepada penduduk Sodom.

Akan tetapi, sedikit sekali manusia yang memperhatikan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Tuhan itu, sehingga sedikit sekali di antara mereka yang beriman dan mengikuti rasul-Nya.


Baca juga: Beda Qiraat Al-Quran, Beda Pula Penetapan Hukumnya


Ayat 175

Allah adalah Tuhan yang berhak disembah dan sangat keras pembalasan-Nya kepada para hamba-Nya yang ingkar. Dia Maha Penyayang kepada hamba-Nya, dan kasih sayang-Nya itu adalah tetap, tidak  pernah putus.

Ayat 176-177

Ayat ini menerangkan bahwa penduduk Madyan, yang disebut juga kabilah Madyan, telah mendustakan Nabi Syuaib yang menyeru mereka agar bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

Dalam ayat ini diterangkan bahwa tindakan penduduk Madyan itu sama hukumnya dengan mendustakan para rasul, karena mendustakan seorang rasul sama artinya dengan mendustakan semua rasul yang diutus Allah.

Menurut Ibnu Kasir, penduduk Madyan dan Aikah adalah satu kabilah. Hanya di dalam Al-Qur’an kadangkala mereka diungkapkan sebagai penduduk Madyan dan kadangkala disebut sebagai penduduk Aikah.

Kabilah Madyan adalah satu kabilah yang mendiami daerah di sekitar Teluk Aqabah dan tempat sebelah utaranya. Madyan ialah eponim dari nenek moyang mereka, Madyan. Madyan adalah salah seorang putra Nabi Ibrahim.

Kehidupan mereka pada waktu itu sejahtera. Mereka berbahagia, dan berkedudukan sebagai saudagar. Kota yang terbesar di daerah Madyan ini pun dinamai pula Madyan. Kota ini terletak di tengah-tengah daerah Madyan di pantai timur Laut Merah segaris lintang dengan Tabuk. Yang dimaksud dengan penduduk Aikah pada ayat di atas adalah penduduk Madyan.

Sebagian mufasir berpendapat bahwa Nabi Syuaib diutus setelah Nabi Musa. Sebagian yang lain mengatakan sebaliknya, yaitu sebelum pengutusan Nabi Musa.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 178-184


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...