BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Asy-Syura Ayat 8-9

Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 8-9

Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 8-9 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai kebijaksanaan Allah atas segala yang dikehendakiNya. Kedua mengenai orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah SWT.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 7


Ayat 8

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa jika Dia menghendaki, maka semua manusia itu akan beriman sehingga menjadi umat yang satu. Tetapi kebijaksanaan yang diambil-Nya adalah dengan menyerahkan urusan iman dan kufur kepada pribadi manusia masing-masing. Dia tidak mau memaksakan agar semua manusia itu beriman, namun memberikan kepada mereka hak memilih dan menentukan nasibnya menurut kemauan mereka sendiri.

Berbahagialah orang-orang yang mengikuti petunjuk rasul. Mereka selalu bersyukur memuji Allah dan akan dimasukkan ke dalam rahmat-Nya dan celakalah orang-orang yang selalu menentang dan tidak mau mengikuti petunjuk rasul, mereka akan disiksa di hari kemudian dan tidak seorang pun yang akan menolong dan melindungi mereka. Mereka tidak dapat menyesali siapa-siapa kecuali diri mereka sendiri, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

;فَمَنْ وَجَدَ خَيْراً فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذٰلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ اِلاَّ نَفْسَهُ. (رواه مسلم عن أبى ذرّ الغفاري)

Siapa memperoleh kebaikan hendaklah memuji Allah dan siapa memperoleh selain daripada itu janganlah ia menyalahkan melainkan terhadap dirinya sendiri. (Riwayat Muslim dari Abµ Zarr al-Giffari)

Tidak sedikit ayat yang senada dengan ayat 8 ini. Antara lain firman Allah:

وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدٰى

Dan sekiranya Allah menghendaki, tentu Dia jadikan mereka semua mengikuti petunjuk. (al-An’Am/6: 35)

Dan firman-Nya:

وَلَوْ شِئْنَا لَاٰتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدٰىهَا

Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk (bagi)nya. (as-Sajdah/32: 13)


Baca juga: Kontekstualisasi Penggunaan Term Tijarah (Perniagaan) dalam Al-Qur’an


Ayat 9

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang musyrik Mekah telah mengambil pelindung selain Allah untuk menolong mereka dalam hal-hal yang memerlukan pertolongan.

Mereka telah sesat, karena mereka mengambil makhluk sebagai pelindung yang tak dapat mendatangkan manfaat atau menolak bencana bagi dirinya apalagi bagi yang lain.

Kalau mereka menghendaki pelindung yang benar dan sesungguhnya, yang dapat mendatangkan manfaat dan menolak bencana, tentunya mereka akan memilih Allah sebagai pelindung mereka, Tuhan Yang Mahakuasa atas yang demikian itu, Tuhan yang menghidupkan dan mematikan.

Tuhan yang akan membangkitkan mereka kelak di akhirat, dan mestinya mereka tidak akan memilih makhluk yang lemah dan tidak berdaya sebagai pelindung mereka, sebagaimana firman Allah:

;اِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَنْ يَّخْلُقُوْا ذُبَابًا وَّلَوِ اجْتَمَعُوْا لَهٗ ۗوَاِنْ يَّسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْـًٔا لَّا يَسْتَنْقِذُوْهُ مِنْهُۗ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوْبُ  ٧٣

Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat mevrebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah. (al-Hajj/22: 73)


Baca setelahnya: Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 10


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...