BerandaTafsir TahliliTafsir Surah At-Taubah Ayat 39-40

Tafsir Surah At-Taubah Ayat 39-40

Tafsir Surah At Taubah Ayat 39-40 setidaknya membahas tentang dua topik yang berkaitan. Petama, kecaman Allah atas orang-orang yang tidak memenuhi anjuran dan perintah berperang.


Baca Sebelumnya : Tafsir Surah At Taubah Ayat 37-38


Kedua, meski mereka tidak ikut andil, bukan berarti Muhammad dan sahabatnya akan kalah. Justru mereka akan menang, sebab Allah-lah penolong mereka, sebagaimana ketika Dia menolong Muhammad sewaktu hijrah ke Madinah.

Ayat 39

Ayat ini mengancam orang-orang yang tidak patuh memenuhi anjuran dan perintah Nabi Muhammad saw untuk pergi berperang menghadapi ancaman musuh.

Pembangkangan mereka terhadap perintah Nabi Muhammad saw agar pergi berperang untuk menegakkan agama, tidaklah akan memberi mudarat kepada Allah swt sedikit pun, dan tidak pula memberikan manfaat, sebagaimana firman Allah yang disabdakan Rasulullah saw:

يَا عِبَادِيْ اِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوْا ضُرِّيْ فَتَضُرُّوْنِيْ وَلَنْ تَبْلُغُوْا نَفْعِيْ فَتَنْفَعُوْنِي (رواه مسلم عن أبي ذر الغفاري)

“Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kamu tidak akan bisa menyampaikan mudarat kepada-Ku hingga kamu dapat menyusahkan Aku, begitu juga kamu tidak akan dapat memberikan manfaat kepada-Ku hingga kamu dapat memberikan pertolongan kepada-Ku.” (Riwayat Muslim dari Abi Dzar al-Gifari)


Baca Juga : Kisah Kesetiaan Abu Bakar As-Shiddiq dibalik Surah At-Taubah Ayat 40


Ayat 40

Ayat ini tidak membenarkan sangkaan orang-orang musyrik, bahwa perjuangan Nabi Muhammad saw tidak akan berhasil, apabila mereka tidak ikut membantunya.

Nabi akan tetap menang karena Allah akan membantunya. Hal ini telah dibuktikan ketika rumah Nabi Muhammad dikepung rapat-rapat oleh orang-orang Quraisy yang akan membunuhnya.

Pembunuhan itu dimaksudkan untuk mencegah dan menghentikan dakwah Islami yang mereka khawatirkan, akan makin meluas pengaruhnya.

Atas pertolongan dan bantuan Allah swt Nabi Muhammad saw dapat lolos dari kepungan mereka yang ketat, sehingga dengan perasaan aman beliau keluar dari rumahnya menuju gua di gunung Tsur, tempat persembunyiannya untuk sementara, ditemani oleh sahabat setianya Abu Bakar.

Melihat situasi gawat itu Abu Bakar merasa cemas dan berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah andaikata ada salah seorang di antara mereka mengangkat kakinya, pasti dia dapat melihat kita berada di bawah kakinya.” Nabi Muhammad saw menjawab, “Wahai Abu Bakar, janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.”

Nabi Muhammad saw bersama Abu Bakar selama berada di dalam gua Tsur, senantiasa berada di bawah pertolongan dan lindungan Allah.

Allah memberi ketenangan hati kepada Nabi saw dan Abu Bakar, serta memberikan bantuan tentara yang tidak dilihatnya, sehingga selamatlah keduanya di dalam gua Tsur, dan niat jahat orang-orang itu gagal. Firman Allah swt:

وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ  ٣٠

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya. (al-Anfal/8: 30)

Dan firman-Nya:

اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا

Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia. (Gafir/40: 51)

Allah swt selalu menempatkan orang-orang kafir itu di tingkat yang rendah, selalu kalah. Dan kalimah Allah yaitu agama yang didasarkan atas tauhid, jauh dari syirik, selalu ditempatkan di tempat yang tinggi, mengatasi yang lain.

Allah swt Mahakuasa dan Mahaperkasa, tidak ada yang dapat mengalahkannya, Mahabijaksana, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dialah yang selalu menolong memenangkan Rasulullah saw dengan kekuasaan-Nya, memenangkan agama-Nya dari agama-agama yang lain, dengan kebijaksanaan-Nya, sebagaimana firman Allah swt:

هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۙ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ

Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (at-Taubah/9: 33)

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah At Taubah 41-43


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Catatan interpolasi tafsir Jami‘ al-Bayan karya Al-Ijiy pada naskah Jalalain Museum MAJT

Jami’ al-Bayan: Jejak Tafsir Periferal di Indonesia

0
Setelah menelaah hampir seluruh catatan yang diberikan oleh penyurat (istilah yang digunakan Bu Annabel untuk menyebut penyalin dan penulis naskah kuno) dalam naskah Jalalain...