BerandaTafsir TahliliTafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 9-16

Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 9-16

Secara keseluruhan pada Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 9-16 ini menjelaskan tentang konseksuensi dari orang-orang musyrik dan kafir, orang-orang yang berdusta, serta balasan terbaik yang diberikan oleh Allah terhadap orang-orang yang bertakwa. Pelajaran yang dapat diambil dari Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 9-16 bahwa setiap perbuatan ada balasan yang setimpal dari Allah swt.


Baca Sebelumnnya: Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 5-8


Ayat 9

Ayat ini menegaskan bahwa dalam keadaan berbeda pendapat, orang musyrik tersebut semakin dijauhkan dan dipalingkan dari rasul dan Al-Qur’an sehingga mereka menjadi tambah sesat.

Ayat 10-11

Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang banyak berdusta dikutuk oleh Allah. Mereka termasuk golongan orang-orang yang sangat jahil, yang berkecimpung dalam kegelapan dan kesesatan, juga terbenam dalam kebodohan dan kelalaian yang sangat menyedihkan.

Ayat 12

Ayat ini mengungkapkan ketika orang musyrik itu mencemoohkan dengan bertanya kepada Nabi saw, “Kapankah datangnya hari pembalasan itu?”

Ayat 12-13

Ayat ini mengungkapkan bahwa hari pembalasan itu ialah hari ketika orang-orang kafir diazab dengan azab yang sangat pedih di atas api neraka. Sesungguhnya orang-orang musyrik itu jika mempunyai hamba sahaya yang bekerja sebagai buruh harian tentu akan memeriksa pekerjaan mereka sebelum mereka diberi upah. Mereka memeriksa, bertanya dan meneliti hasil pekerjaan buruh-buruh mereka. Apakah tidak dipikirkan oleh mereka tentang pengabdian sekalian manusia kepada Allah yang telah melimpahkan segala macam kenikmatan kepadanya, mulai dari penciptaan langit dan bumi dan segala isinya sampai kepada pemenuhan segala hajat kebutuhan manusia seperti sandang, pangan, perumahan, jaminan hari tua, dan sebagainya.

Apakah patut Allah membiarkan mereka hidup berfoya-foya saja, padahal Allah tidak menciptakan manusia secara sia-sia, bahkan pasti akan mengadakan hari kebangkitan dan hari pembalasan? Oleh karena mereka tenggelam dalam arus kebodohan dan kelalaian, maka hal-hal yang sangat masuk akal dan nyata itu dibiarkan lewat begitu saja tanpa kesungguhan dan perhatian, dan barulah mereka sadar ketika mereka diazab di dalam api neraka.


Baca Juga: Hakikat Penciptaan Manusia dalam Surah al-Dzariyat ayat 56


Ayat 14

Di samping azab yang amat pedih, mereka juga menderita azab rohani ketika para malaikat berkata, “Rasakanlah azabmu ini yang dahulu pada waktu di dunia selalu kamu minta agar disegerakan.”

Ayat 15-16

Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, yang menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya berada di dalam taman-taman surga yang mengalir di bawahnya air yang jernih dan murni, sangat menyenangkan, sangat nyaman, di luar perkiraan dan bayangan yang tergores dalam hati dan terpandang oleh mata; terlebih-lebih karena mereka tetap abadi di dalamnya, tidak akan keluar lagi, tetap berada dalam keridaan Allah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. Pahala yang demikian itu ada kaitannya dengan amal perbuatan mereka ketika di dunia yaitu mereka mengambil segala pemberian yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada mereka itu, karena sesungguhnya mereka ketika berada di dunia selalu mengerjakan amal kebajikan, baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia dengan tujuan semata-mata untuk mencapai keridaan-Nya.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 17-19


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah at-Taubah ayat 122_menuntut ilmu sebagai bentuk cinta tanah air

Surah at-Taubah Ayat 122: Menuntut Ilmu sebagai Bentuk Cinta Tanah Air

0
Surah at-Taubah ayat 122 mengandung informasi tentang pembagian tugas orang-orang yang beriman. Tidak semua dari mereka harus pergi berperang; ada pula sebagian dari mereka...