Sebelumnya telah disinggung sedikit mengenai balasan bagi orang-orang kafir, dalam Tafsir Surah Al Buruj Ayat 11-22 lebih lanjut menjelaskan balasan bagi orang beriman dan orang kafir.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Al Buruj Ayat 1-10
Dalam Surah Al Buruj Ayat 11-22 ini dijelaskan bahwa orang mukmin akan mendapatkan kenikmatan surga. Sedangkan orang kafir akan menjadi pesakitan di neraka.
Ayat 11
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang beriman mengakui bahwa Tuhan Maha Esa. Oleh karena itu, mereka mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan perintah Allah dan menjauhkan diri dari semua larangan-Nya. Semua itu mereka lakukan untuk mengharapkan keridaan-Nya.
Di akhirat Allah akan memberi mereka kebun-kebun yang mengalir di bawahnya anak sungai, sehingga mereka hidup bahagia abadi di dalam surga, sebagai ganjaran atas keimanan dan kepatuhan mereka.
Ayat 12-13
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa siksa yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir yang menganiaya, menyiksa, dan membunuh orang-orang mukmin karena tidak mau meninggalkan agama mereka, sangatlah keras.
Perlu diingat bahwa Allah-lah yang telah menciptakan mereka, dan Dia pula yang menghidupkan mereka kembali.
Mereka akhirnya akan kembali kepada Allah. Apabila Ia belum menyiksa mereka di dunia ini, bukanlah berarti mereka tidak akan mendapat siksaan sama sekali. Akan tetapi, siksaan itu diundurkan waktunya sampai mereka kembali kepada-Nya, yaitu pada hari Kiamat.
Ayat 14-16
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah Maha Pengampun bagi orang-orang yang kembali kepada-Nya dengan bertobat, Maha Pengasih bagi mereka yang sungguh-sungguh dan dengan ikhlas mencintai-Nya.
Allah juga mempunyai kekuasaan yang mesti berlaku, perintah-Nya tidak dapat dibantah, dan Ia berbuat apa yang Ia kehendaki. Apabila Allah menghendaki kebinasaan bagi mereka yang ingkar dan durhaka, tidak ada suatu kekuasaan pun yang dapat menghalangi-Nya.
Baca juga: Urgensi Taubat dari Perbuatan Dosa dalam Surat Al-Furqan Ayat 68 – 70
Ayat 17-19
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan dalam bentuk pertanyaan kepada Nabi Muhammad bahwa apakah telah sampai kepadanya tentang kisah Fir’aun dan kaumnya yang telah mendustakan kenabian Nabi Musa, kisah tentang kesombongan Fir’aun, dan kekufuran kaumnya, serta akibat dari perbuatan mereka, yaitu ditenggelamkan ke dalam laut.
Demikian pula dengan kaum Samud yang telah mendustakan Nabi Saleh sebagai utusan Allah. Mereka telah menyembelih unta yang menjadi tanda kenabiannya. Sebagai akibatnya, Allah menurunkan siksaan-Nya kepada mereka dengan menghancurkan negeri mereka serta memusnahkan semua yang ada.
Ringkasnya, orang-orang kafir itu sejak dahulu tidak berubah. Mereka selalu mengingkari kebenaran agama yang dibawa oleh para nabi utusan Allah. Mereka tentu akan menerima balasannya sebagaimana kaum-kaum sebelum mereka, bila mereka tidak bertobat dan kembali kepada jalan yang diridai Allah.
Ayat 20
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa mereka tidak akan lepas dari kekuasaan-Nya, dan tidak akan dapat lari dari jangkauan-Nya.
Ayat 21-22
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa Alquran adalah kitab Allah yang mulia, tersimpan dalam Lauh Mahfuz. Tidak ada yang dapat menandingi isi dan susunan kata-katanya, terpelihara dari pemalsuan dan perubahan. Ini sebagai jawaban kepada orang-orang kafir yang mendustakan Alquran dengan mengatakan bahwa ia adalah cerita-cerita orang dahulu kala.
Baca setelahnya: Tafsir Surah At Tariq Ayat 1-5
(Tafsir Kemenag)