BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Ahzab Ayat 7-9

Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 7-9

Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 7-9 Allah mengingatkan kepada Nabi Muhammad bahwa ia telah mengambil janji dari nabi-nabi sebelumnya yang digelari Ulul ‘Azmi. Mereka adalah utusan Allah yang menyampaikan agama-Nya kepada umat manusia. Dan di akhirat kelak, Allah akan bertanya terkait tugas yang mereka kerjakan.


Baca Sebelumnya : Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 6


Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 7-9 juga mengulas tentang nikmat Allah yang diberikan kepada kaum Muslimin, disaat mereka mendapat pertolongan ketika perang Ahzab. Dimana Allah mengutus malaikat dan angin topan untuk menghalau musuh-musuh mereka dari mengepung dan menyerang. Al-Quran menyebut alasan Allah melakukannya, berkat ketabahan dan keimanan kaum Muslimin kepada Allah serta ketaatan kepada Nabi-Nya.

Ayat 7

Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengingatkan kepada Nabi Muhammad bahwa Dia telah menerima janji dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa bahwa mereka benar-benar akan menyampaikan agama Allah kepada manusia. Mereka juga akan saling membenarkan dalam menyampaikan risalah itu, yaitu dengan cara mengakui para nabi yang terdahulu dari mereka sebagai nabi-nabi Allah.

Ayat ini senada dengan firman Allah:

وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَآ اٰتَيْتُكُمْ مِّنْ كِتٰبٍ وَّحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهٖ وَلَتَنْصُرُنَّهٗ ۗ قَالَ ءَاَقْرَرْتُمْ وَاَخَذْتُمْ عَلٰى ذٰلِكُمْ اِصْرِيْ ۗ قَالُوْٓا اَقْرَرْنَا ۗ قَالَ فَاشْهَدُوْا وَاَنَا۠ مَعَكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ

Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman,  ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.” (Ali ‘Imran/3: 81).

Dalam ayat ini hanya disebutkan para nabi yang termasuk ulul azmi, yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad, karena merekalah yang mempunyai syariat dan kitab suci.

Janji yang diberikan oleh para nabi itu adalah janji yang kuat dan berat yang harus ditepati. Di akhirat nanti, Allah akan menanyakan kepada para nabi itu dan umatnya masing-masing tentang pelaksanaan tugas yang telah mereka janjikan.

Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:

فَلَنَسْـَٔلَنَّ الَّذِيْنَ اُرْسِلَ اِلَيْهِمْ وَلَنَسْـَٔلَنَّ الْمُرْسَلِيْنَۙ

Maka pasti akan Kami tanyakan kepada umat yang telah mendapat seruan (dari rasul-rasul) dan Kami akan tanyai (pula) para rasul. (al-A’raf/7: 6)


Baca Juga : Kisah Al-Quran: Beberapa Gelar Yang Disandang Nabi Ibrahim a.s.


Ayat 8

Pada ayat ini diterangkan penyebab Allah mengambil janji yang kuat dari para nabi untuk menyampaikan agama Allah kepada manusia, dan untuk saling menolong di antara mereka dengan saling mengatakan kepada umatnya bahwa mereka semua adalah rasul Allah.

Sebabnya ialah agar Allah dapat menanyakan kepada para nabi itu di akhirat nanti tugas yang diberikan kepada mereka, apakah mereka telah menjalankan dengan baik, atau belum, dan bagaimana sambutan umat-umat mereka terhadap seruan itu.

Demikian pula agar Allah dapat menanyakan kepada umat-umat itu sendiri di akhirat nanti tentang sikap mereka terhadap seruan para rasul.

Dengan demikian, Allah menyediakan azab yang pedih bagi orang-orang yang mengingkari seruan para rasul, sebagaimana Dia menyediakan pahala yang besar bagi orang-orang yang memperkenankan seruan para rasul itu.

Ayat 9

Pada ayat ini, Allah mengingatkan kepada kaum Muslimin akan nikmat besar yang telah dilimpahkan-Nya kepada mereka pada Perang Ahzab ketika mereka dikepung rapat oleh tentara yang bersekutu yang terdiri dari tentara kaum Quraisy, Bani Gathafan, Bani an-Nazzar yang telah dibuang Rasulullah ke Khaibar dan tentara-tentara yang lain yang datang menyerang mereka ke Medinah.

Setelah sebulan terkepung, maka Allah menghalau musuh-musuh mereka itu dengan tentara malaikat dan topan yang amat dingin dan kencang di malam yang sangat dingin pula, sehingga menerbangkan kemah-kemah tentara itu.

Pada waktu itu, timbullah kegentaran dan ketakutan dalam hati musuh-musuh itu, sehingga salah seorang pemimpin mereka yang bernama Zulaihah bin Khawailid al-Asadi berkata, “Muhammad telah menyihir kamu, maka selamatkan dirimu, selamatkan dirimu!”

Dengan demikian, Perang Ahzab ini dimenangkan oleh kaum Muslimin tanpa terjadi pertempuran, karena musuh telah dihalau oleh tentara malaikat dan topan angin dingin yang amat kencang itu.

Pada akhir ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia melihat dan mengetahui segala yang dikerjakan kaum Muslimin dalam Perang Ahzab itu, seperti menggali parit, menyusun taktik, dan strategi peperangan untuk menegakkan agama-Nya.

Allah juga mengetahui segala penderitaan yang mereka alami selama dikepung musuh, tetapi semua penderitaan itu mereka hadapi dengan tabah dan sabar. Semua yang dialami kaum Muslimin itu akan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al Ahzab Ayat 10-13


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Catatan interpolasi tafsir Jami‘ al-Bayan karya Al-Ijiy pada naskah Jalalain Museum MAJT

Jami’ al-Bayan: Jejak Tafsir Periferal di Indonesia

0
Setelah menelaah hampir seluruh catatan yang diberikan oleh penyurat (istilah yang digunakan Bu Annabel untuk menyebut penyalin dan penulis naskah kuno) dalam naskah Jalalain...