BerandaTafsir Tematik9 Sumber Rezeki Yang Disebutkan dalam Al-Quran

9 Sumber Rezeki Yang Disebutkan dalam Al-Quran

Secara singkat rezeki dapat dimaknai sebagai segala pemberian dari Allah Swt yang bermanfaat bagi kehidupan manusia berupa uang, makanan, pakaian hingga pasangan hidup. Rezeki juga bisa berupa keturunan yang saleh serta nikmat sehat pendengaran, penglihatan dan lain-lain. Dengan demikian, rezeki bisa berbentuk apa saja, baik itu material maupun non-material. Namun ada satu hal yang pasti, yakni sumber rezeki yang utama adalah Allah Swt.

Kata rezeki merupakan terjemah dari kata bahasa Arab rizqun. Kata ini dan derivasinya disebutkan sebanyak 108 kali dalam ayat Al-Qur’an. Kata rizqun seringkali dibarengi dengan kata-kata berkonotasi positif seperti karim, halal, tayyib, dan tidak pernah dibarengi dengan kata berkonotasi negatif atau buruk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua sumber rezeki dari Allah untuk manusia adalah sesuatu yang halal dan bermanfaat.

Meskipun secara umum rezeki yang Allah berikan berupa sesuatu yang halal dan bermanfaat, manusia tetap harus memilah. Sumber rezeki haruslah berasal dari yang baik, sehat dan tidak berpotensi buruk bagi mereka. Seperti makan makanan yang sehat dan bergizi, bukan asal makan makanan yang tidak menyehatkan. Firman Allah Swt, “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 172)

Manusia juga harus memperhatikan bagaimana mereka mengalokasikan rezeki yang Allah berikan. Jangan sampai mereka malah menyelewengkan nikmat tersebut kepada hal-hal yang diharamkan oleh-Nya. Berkenaan dengan pengalokasian ini, Allah berfirman:

قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ أَمْ عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُون

Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sebagiannya halal.”  Katakanlah, “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah?” (QS. Yunus [10]: 59)

9 Sumber Rezeki Menurut Al-Qur’an

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sumber rezeki pada hakikatnya adalah Allah Swt. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab datangnya rezeki tersebut sebagai salah satu sunnatullah bagi manusia di dunia, yaitu:

  1. Rezeki yang telah Allah Jamin

Allah Swt berfirman, “Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh) (QS. Hud [11]: 6). Ayat ini menunjukkan bahwa rezeki manusia dan segala makhluk hidup di alam semesta telah dijamin oleh Allah Swt dengan kadar tertentu.

  1. Rezeki karena berusaha (Bekerja)

Berkenaan dengan ini Allah berfirman, “dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS. an-Najm [52]: 39-41). Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa rezeki yang didapatkan manusia berbanding lurus dengan usaha mereka (takdir mu‘allaq).

  1. Rezeki karena bersedekah

Allah telah menjanjikan manusia bahwa diri-Nya akan memberi banyak ganjaran bagi mereka yang mau mengeluarkan sebagian harta di jalan-Nya. Firman Allah, “Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” 9QS. Al-Baqarah [2]: 245).

Berkenaan dengan sedekah ini (sarana tolong-menolong), Rasulullah bersabda, ”Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim). Dengan demikian dapat dipahami bahwa sebesar perhatian seseorang terhadap mereka yang membutuhkan, yakni yatim piatu, fakir miskin, mereka yang tertindas dan sebagainya, sebesar itu pula perhatian Allah terhadap hamba tersebut (Sahih Muslim [4]: 2074).

  1. Rezeki karena bersyukur

Allah berfirman, Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim [14]: 7). Dengan demikian, seorang muslim seyogyanya selalu bersyukur agar nikmat ditambah Allah Swt.

  1. Rezeki karena menikah

Dalam hal ini Allah berfirman, “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” (QS. an-Nur [24]: 32).

  1. Rezeki karena istighfar atau taubat

Taubatnya seseorang terkadang menjadi penyebab rezeki diberikan sebagaimana firman Allah Swt, “maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh [71]: 10-12).

  1. Rezeki karena anak, cucu dan keluarga

Keluarga-terutama anak-adalah salah satu pintu rezeki bagi kedua orang tuanya. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.” (QS. al-Isra’ [17]: 31). Dengan demikian, jangan pernah takut kekurangan uang atau harta benda sebab kehadiran mereka. Selama seseorang mau berusaha, maka Allah akan bukakan pintu rezeki-Nya.

  1. Rezeki yang tidak terduga

Dalam QS. at-Talaq ayat 3 disebutkan bahwa Allah akan memberi rezeki yang tidak disangka-sangka manusia. Firman-Nya, “Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”

  1. Rezeki karena mati syahid

Mereka yang mati syahid akan diberikan oleh Allah rezeki yang melimpah sebagaimana firman-Nya, “Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran [3]: 169). Wallahu a’lam.

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Penyuluh Agama Islam Kemenag kotabaru, bisa disapa di ig @rafim_13
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Catatan interpolasi tafsir Jami‘ al-Bayan karya Al-Ijiy pada naskah Jalalain Museum MAJT

Jami’ al-Bayan: Jejak Tafsir Periferal di Indonesia

0
Setelah menelaah hampir seluruh catatan yang diberikan oleh penyurat (istilah yang digunakan Bu Annabel untuk menyebut penyalin dan penulis naskah kuno) dalam naskah Jalalain...