BerandaKhazanah Al-QuranDoa Al-QuranAmalan Alquran untuk Penyakit Beser hingga Batu Ginjal

Amalan Alquran untuk Penyakit Beser hingga Batu Ginjal

Di samping jalan medis, membaca ayat Alquran menjadi salah satu solusi bagi masyarakat muslim untuk mengobati berbagai macam penyakit. Alquran sendiri menyebut dirinya sebagai syifa’ (obat), sebagaimana tercantum dalam Q.S. Al-Isra (17): 82 yang berbunyi:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

(82) Wa nunazzilu minal Qur’aani maa huwa syifaa’uw wa rohmatul lil mu’miniina wa laa yaziiduzh zhaalimiina illaa khosaaroo.

Artinya: (82) “Dan Kami turunkan dari Alquran sesuatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”

Baca juga: Mengenal Dua Kosakata Sakit dalam Alquran: Marid dan Saqim

Fakhruddin ar-Razi memperjelas makna ayat tersebut dalam tafsirnya, Mafatih al-Ghaib, bahwa di antara sifat Alquran adalah menjadi obat bagi orang beriman. Baik itu penyakit yang bersifat rohani (al-amradh ar-ruhaniyyah) maupun jasmani (al-amradh al-jasmaniyyah). (Mafatih al-Ghaib, juz 21, 35).

Menurutnya, penyakit rohani terbagi menjadi dua jenis; Pertama, al-i’tiqadat al-bathilah, atau kerusakan iktikad dan keyakinan kepada Allah. Kedua, al-akhlaq al-madzmumah, alias akhlak dan perilaku yang tercela. Adapun penyakit jasmani merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus.

Untuk penyakit jasmani, menurut ar-Razi bisa disembuhkan dengan mengambil berkah atau tabarruk dari bacaan ayat-ayat Alquran. Umumnya, masyarakat mengenal praktik ini dengan istilah ruqyah. Melantunkan ayat suci Alquran merupakan pengagungan kepada Allah sehingga akan mendatangkan manfaat yang besar untuk mencegah bermacam penyakit.

Mengobati beser dan batu ginjal dengan Alquran

Salah satu penyakit yang dapat diobati dengan ayat Alquran ialah retensi urine atau susah buang air kecil (BAK) dan batu ginjal. Dalam istilah kedokteran Islam, keduanya diistilahkan menjadi ihtibas al-baul dan hasha al-baul. Penyakit ini menjadi momok khususnya bagi kalangan pria.

Penderita penyakit retensi urine (ihtibas al-baul) selalu merasa ingin BAK, tetapi susah membuangnya. Kalaupun sudah BAK, kandung kemih tidak dapat kosong sepenuhnya sehingga rasanya tidak lega setelah BAK. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyumbatan uretra atau kerusakan saraf pengendali fungsi kandung kemih.

Jika sudah kronis, retensi urine dapat menyebabkan keluhan lain berupa nyeri, inkontinensia urine (ingin BAK terus menerus) atau yang dikenal dalam istilah Islam sebagai salis al-baul, hingga berujung kepada tumbuhnya batu ginjal (hasha al-baul).

Baca juga: Kisah Raja Najasyi dan Obat Sakit Kepala dari Terjemah Ayat Alquran

Sedangkan batu ginjal adalah penyakit ketika terbentuknya endapan padat yang berasal dari kandungan kimia dalam urine hingga berbentuk menyerupai batu dan menyebabkan rasa sakit ketika BAK. Ukuran batu ginjal bisa mulai dari sekecil butiran pasir hingga benar-benar sebesar batu kerikil.

Tidak hanya pada ginjal, batu tersebut dapat terbentuk di sepanjang saluran urine. Penyakit ini dapat disebabkan kurangnya asupan cairan atau berlebihan mengonsumsi makanan tinggi purin seperti seafood dan daging.

Kisah Imam al-Ghazali

Dalam kitab Khawash al-Qur’an (hal. 94), Imam al-Ghazali menuliskan cerita tentang seorang penduduk daerah Asbahan (sekarang Isfahan, Iran) yang sembuh dari retensi urine dan batu ginjal berkat khasiat ayat Alquran. Uniknya, orang ini benar-benar menjadikan ayat Alquran sebagai obat yang ia telan. Berbeda dari ar-Razi yang menganjurkannya untuk dibaca.

Yang ia lakukan adalah mengambil sebuah kertas, lalu menuliskan basmalah dan beberapa ayat Alquran di dalamnya. Kemudian kertas tersebut dimasukkan dalam wadah dan dituangi air. Ramuan air itulah yang ia minum sebagai obat penawar.

Adapun ayat-ayat Alquran setelah basmalah yang ia tulis dalam kertas tersebut berasal dari dua surah, yaitu Q.S. al-Waqi’ah (56): 5-6 yang bunyinya:

وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا (5) فَكَانَتْ هَبَاءً مُّنبَثًّا (6)

(5) Wa bussatil jibaalu bassaa, (6) fa kaanat habaaa’am mumbatstsaa.

Artinya: “(5) Dan gunung-gunung hancur luluh seluluh-luluhnya, (6) maka jadilah ia debu yang beterbangan.”

Baca juga: Bentuk-Bentuk Resepsi Masyarakat Terhadap Fungsi Penyembuhan Alquran

Lalu Q.S. al-Haqqah (69): 14 yang berbunyi:

وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (14)

(14) Wa humilatil ardhu wal jibaalu fadukkataa dakkataw waahidah

Artinya: “(14) Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.”

Setelah meminum air rendaman dari tulisan ayat tersebut, orang tersebut melaporkan bahwa ia langsung sembuh dari penyakit yang dialaminya. BAK-nya menjadi mudah dan lancar, bahkan batu ginjal di tubuhnya hancur serta luruh hilang ketika ia BAK.

Menurut penulis, salah satu penyebab mujarabnya ayat ini dalam mengobati penyakit tersebut adalah karena maknanya yang mengandung banyak rahasia. Ayat-ayat tersebut membicarakan tentang bumi dan gunung yang dihancurleburkan menjadi debu ketika terjadi kiamat lalu beterbangan hingga sirna.

Baca juga: Etika Menjenguk Orang Sakit dalam Islam

Begitu pula dengan kondisi dalam tubuh orang tersebut. Apa yang dikandung ayat-ayat tersebut diharapkan terwujud dalam meluluhlantakkan batu ginjal yang tersimpan dalam tubuhnya dan membawa puing-puingnya hilang bersamaan dengan lancarnya pembuangan urine.

Peran basmalah juga tidak dapat dikesampingkan. Sudah banyak diungkapkan oleh para ulama mengenai keutamaan ayat ini. Tentu basmalah menjadi kunci pembuka terkabulnya permohonan orang tersebut.

Itulah salah satu di antara sekian banyak testimoni kesuksesan pengobatan melalui Alquran. Perkuat keyakinan kepada Alquran serta tetap berkonsultasi ke dokter. Jaga kesehatan dan semoga ini menjadi solusi kesembuhan bagi saudara-saudari seiman di mana pun berada.

Muhammad Syafqy Abda
Muhammad Syafqy Abda
Pascasarjana S2 Hukum Keluarga UIN Antasari Banjarmasin.
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...