Miatul Qudsia

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya, pegiat literasi di CRIS (Center for Research and Islamic Studies) Foundation

Artikel Terbaru

Artikel Penulis

Mufasir Indonesia: Kiai Misbah, Penulis Tafsir Iklil Beraksara Pegon dan Makna Gandul

Salah satu mufasir nusantara yang menulis tafsirnya dengan aksara pegon dan makna gandul ialah Kiai Misbah Mustafa. Beliau merupakan penulis kitab tafsir Al-Iklil fi Ma’ani at-Tanzil dan Taj al-Muslimin. Kedua tafsir ini menggunakan bahasa Jawa pegon dan...

Tafsir At-Tawhidi, Pelopor Hadyu Al-Quran dalam Kitab Tafsir

Tafsir At-Tawhidi merupakan kitab tafsir karya Hasan At-Turabi, mufasir kontemporer asal Sudan yang sarat akan nuansa hadyu as-surat (hidayah surat) di dalamnya. Tafsir ini menampilkan kesatuan dan keutuhan hidayah Al-Quran. Menurut At-Turabi, kebanyakan tafsir klasik tidak menampilkan...

Mengenal Hasan At-Turabi, Mufasir Kontemporer asal Sudan

Kehadiran mufasir kontemporer semakin memperkaya jagat dunia penafsiran Al-Quran salah satunya adalah Hasan at-Turabi. Ia merupakan penulis Kitab Tafsir At-Tawhidi. Ia juga adalah seorang akademisi Islamic Studies dan hukum, ulama cum politikus dan pemikir besar Muslim asal...

Mufasir Indonesia: Inilah Biografi Penulis Tafsir Pase dari Aceh

Salah satu tafsir lokal kontemporer yang berasal dari ulama Aceh adalah Tafsir Pase. Tafsir ini lahir di Aceh pada masa pra kemerdekaan, yang dilatari oleh kondisi sosial-politik yang tidak stabil alias konflik. Kondisi tersebut berdampak terhadap corak...

Mengenal Tafsir Ilmi, Tafsir Jawahir Karangan Thanthawi Jauhari

Salah satu karya Thanthawi Jauhari dalam bidang tafsir adalah Tafsir Al-Jawahir Fi Tafsir Al-Quran Al-Karim. Tafsir ini ditulis sebagai bentuk kecintaan dan kepeduliannya terhadap ilmu tafsir. Tafsir ini mempunyai stressing (penekanan) pada tafsir ‘ilmi (kajian sains atau...

Tafsir Al-Azhar (1): Penggunaan Bahasa Lokal dalam Mengagungkan Nama Allah

Seperti dalam pembahasan sebelumnya, bahwa Tafsir Al-Azhar lekat dengan keadaan Indonesia yang terjadi saat itu. Sentuhan sisi ke-Indonesiaan yang disuguhkan oleh Buya Hamka diawali dengan pembahasan penggunaan bahasa lokal yang mengiringi nama “Allah” sebagai bentuk pengagungan. Pembahasan...