BerandaTafsir TematikBanyak Masalah Hidup? Ingat Ayat-Ayat Penghibur Hati ini

Banyak Masalah Hidup? Ingat Ayat-Ayat Penghibur Hati ini

Bisa dipastikan bahwa hampir setiap orang mempunyai masalah hidup dalam kesehariannya. Masalah tersebut memiliki beragam bentuk dan kuantitas. Terkadang seseorang mempunyai masalah hidup yang sangat banyak, mungkin tak terhingga. Akibatnya, ia merasa berat untuk menjalani kehidupan dan dadanya terasa sesak.

Kadangkala seseorang juga merasa bahwa hidupnya hanya diisi oleh masalah hidup yang tak berkesudahan, tanpa jeda, tanpa jalan keluar dan tanpa kemudahan sama sekali. Akhirnya, segala hal dalam kehidupannya dirasakan sebagai sesuatu yang negatif, tanpa sisi positif sedikitpun. Pada titik ini biasanya ia akan berpikir untuk menyerah saja.

Memang, banyaknya masalah hidup bisa memunculkan pikiran-pikiran negatif yang menyebabkan seseorang menjadi cemas, stres, bahkan mengalami depresi berat. Jika hal ini tidak dihadapi dan diatasi dengan baik, maka itu dapat memicu permasalahan lain yang lebih fatal, bahkan mungkin berujung pada kematian (naudzubillah).

Bagi mereka yang sedang memiliki banyak masalah, tidak mengapa untuk bersedih, berduka, kecewa ataupun terluka. Wajar bagi manusia untuk merasakan itu semua–tanpa terkecuali–karena manusia adalah makhluk Allah yang hidup, berkembang, dan memiliki hati. Hanya saja, sebaiknya mereka jangan terlarut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Cara Menyikapi Masalah Hidup

Berkenaan dengan masalah hidup, sebenarnya banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara mengenainya dan bagaimana seharusnya seorang muslim bersikap. Sebagian besar ayat tersebut menyentuh ranah kesadaran, bahwa masalah senantiasa datang namun ingatlah bahwa Allah akan selalu membersamainya. Diantara ayat itu adalah:

  1. Allah selalu membersamai kita

Ketika seseorang bersedih karena suatu hal, sebaiknya ia mengingat bahwa Allah Swt akan selalu membersamainya. Sehingga permasalahan apapun yang dihadapi tidak akan membuatnya merasa sendiri dan tak berarti. Dengan itu, ia akan mampu menyelesaikan masalah melalui usaha, doa, dan tawakal. Firman Allah Swt:

…“Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”… (QS. At-Taubah [9]: 40)

Ayat ini turun ketika Rasulullah Saw dan Abu Bakar bersembunyi di dalam goa Tsur. Beliau mengatakan hal tersebut untuk menenangkan dan menguatkan hati Abu Bakar bahwa Allah senantiasa membersamai mereka sesulit dan sesukar apapun permasalahan hidup, terutama ketika menghadapi pengejaran kaum kafir Quraisy.

  1. Dalam setiap kesulitan terdapat kemudahan

Ketika seseorang menghadapi berbagai kesulitan dan masalah hidup, hendaknya ia mengingat bahwa akan selalu ada kemudahan pada setiap kesulitannya tersebut. Ini merupakan janji Allah kepada manusia. Firman-Nya:

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ ٥ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ ٦

“Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” (al-Insyirah: 6)

Oleh karena itu, sesulit dan sesukar apapun permasalahan hidup yang kita hadapi sebaiknya kita meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa segala masalah pasti memiliki akhir yang indah bagi kita. Dengan begitu, fokus kita bukanlah masalah tetapi bagaimana menyelesaikannya dengan baik sehingga bisa mencapai kemudahan yang Allah janjikan.

  1. Allah tidak akan membebani seseorang melebihi batasnya

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ ٢٨٦

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah [2]: 286)

Makna ayat ini merupakan ungkapan yang familiar di kalangan umat Islam, Mungkin kita seringkali menyebutkannya tanpa sadar bahwa itu merupakan ayat Al-Qur’an. Secara singkat ayat ini bermakna bahwa Allah tidak akan memberikan beban–baik itu kewajiban, larangan ataupun beban hidup–lebih dari yang bisa ditahan oleh hamba-Nya.

  1. Selalu ada solusi bagi setiap masalah

Kita harus meyakini bahwa setiap masalah pasti memiliki solusi atau jalan keluarnya. Oleh karena itu, jangan pernah berputus asa apalagi menyerah dan mengakhiri semuanya dengan cara-cara yang tidak semestinya. Allah Swt berfirman:

….وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢

“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.“ (QS. At-Talaq [65]: 2)

Dengan mengingat dan meresapi ayat-ayat di atas, seseorang diharapkan tidak akan merasa sendiri ketika menghadapi berbagai masalah hidup. Karena Allah selalu membersamainya kapanpun dan dimanapun ia berada. Segala masalah yang dihadapinya juga tidak akan melebihi batas kemampuannya. Karena Allah tidak menimpakan suatu masalah yang melebihi kesanggupan hamba-Nya.

Adapun rasa sedih, duka, kecewa dan putus asa yang dirasakan oleh manusia ketika mengalami suatu masalah adalah hal yang lumrah dialami. Allah tidak pernah melarang manusia untuk bersedih ataupun berduka, hanya saja jangan sampai kesedihan atau duka tersebut dilebih-lebihkan dan menghambat kehidupannya. Ya Allah, berikanlah kami hati yang lapang dan tenang. Aamiin.

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Penyuluh Agama Islam Kemenag kotabaru, bisa disapa di ig @rafim_13
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...