Fenomena bayi menangis saat dilahirkan menjadi peristiwa yang lumrah bagi kita. Tetapi, penyebab bayi menangis saat dilahirkan, mungkin masih jarang diketahui masyarakat luas. Lantas, apa alasan bayi menangis ketika lahir?
Berikut Al Quran memaparkan terkait bayi dilahirkan, dalam surat Ali ‘Imran Ayat 36:
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم
“Maka tatkala istri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari pada syaitan yang terkutuk”. (QS Ali ‘Imran ayat 36)
Baca juga: Hikmah Membaca Surat Maryam bagi Ibu Hamil
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 36
Pada kitab Tafsir Jalalain, karangan Jalaluddin As-Syuyuti menafsirkan surat Ali ‘Imran ayat 3 dengan berikut. Tatkala Ibu Maryam, istri ‘Imran melahirkan anaknya ternyata bayi itu perempuan. Padahal sebenarnya, ia mengharapkan anak laki-laki karena yang biasa dibaktikan itu hanyalah anak laki-laki. Ia kemudian merasa menyesal.
Maksud “Wahai (Tuhanku! Sesungguhnya aku melahirkan anak perempuan.” dan Allah lebih tahu) mengetahui (apa yang dilahirkannya), merupakan interupsi bagi berita ini; menurut satu qiraat dengan ta baris di depan: wadha`tu (“dan anak laki-laki tidaklah) seperti yang dimintanya itu (serupa dengan anak wanita) yang diberikan Tuhannya.
Sedangkan maksudnya untuk membaktikannya guna berkhidmat kepada agama. Sebagaimana diketahui, anak perempuan tidaklah tepat untuk keperluan itu disebabkan fisiknya lemah, auratnya, masa haid yang dialaminya dan lain-lain. (Sesungguhnya aku telah menamainya Maryam, kulindungkan dia serta anak-cucunya kepada-Mu dari setan yang terkutuk”) atau terusir.
Dari peristiwa tersebut, meskipun Ibu Maryam merasa menyesal, namun dia tetap berdoa untuk bayinya ketika lahir dari rahimnya.
Sesuai yang ditulis oleh al-Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya yang berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr, bahwa Ibu Maryam Istri ‘Imran yang dijelaskan pada ayat di atas, ketika melahirkan anaknya, dia berdoa demikian:
بقول أم مريم زوجة عمران : [وإني أعيذها بك وذريتها من الشيطان الرجيم ] آل عمران 3/36. كما ذكر ذلك في الحديث، وإن إبليس جاء ليطعن فوقعت طعنته في الحجاب
“Sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu, untuk dia dan keturunannya, dari gangguan setan yang terkutuk” (QS. Ali ‘Imran [3]:36)
Baca juga: Maryam Binti ‘Imran, Perempuan yang Menjadi Wali Allah
Kemudian pada hadis juga disebutkan bahwa bayi menangis karena ditampar setan. Berikut hadis yang ada pada kitab Musnad Shahih Muslim karangan Imam Muslim:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا مِنْ مَوْلُودٍ يُولَدُ إِلَّا نَخَسَهُ الشَّيْطَانُ، فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ نَخْسَةِ الشَّيْطَانِ، إِلَّا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ» ثُمَّ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ: {وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ} آل عمران: 36
“Tidak ada seorang bayi yang terlahir tanpa mendapatkan tusukan dari setan sehingga bayi itu menangis keras karenanya kecuali putra Maryam dan ibunya” (HR. Muslim)
Baca juga: Hikmah Membaca Istigfar Menurut Imam al-Ghazaly
Bayi Menangis Karena Godaan Setan
Setelah melihat pemaparan Tafsir surat Ali ‘Imran ayat 36 serta hadisnya, bisa disimpulkan bahwa penyebab bayi menangis ketika dilahirkan adalah efek godaan setan. Maka, untuk menghindari hal tersebut, Sayyid Abdullah Al-Haddad menjelaskan bahwa sunnah hukumnya mengumandangkan adzan di telinga kanan si bayi yang baru lahir dan ikamah di telinga kirinya.
Hal ini dilakukan, agar bayi terhidar dari godaan setan yang terkutuk, serta terjaga fitrahnya yakni dalam naungan iman kepada Allah SWT.
Alangkah bagusnya jika orangtua juga mendoakan bayinya sesuai doa Ibu Maryam, ketika sang bayi baru dilahirkan. Doanya sesuai pada pemaparan di atas. Sebuah doa agar bayinya bisa terlindungi dari godaan setan, layaknya Siti Maryam yang terjaga dari godaan setan. Sehingga Siti Maryam ketika dilahirkan ibunya, ia tidak menangis sama sekali. Semoga kelak bayi kita ketika dilahirkan juga dilindungi oleh Allah SWT. Amin.
Wallahu a’lam.