BerandaTafsir TematikBeragam Pendapat Mufasir tentang Asal Usul Ka’bah

Beragam Pendapat Mufasir tentang Asal Usul Ka’bah

Ka’bah merupakan bangunan suci yang menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia. Selain salat yang diharuskan menghadap Ka’bah, umat Islam juga diperintahkan untuk melakanakan ibadah haji yang salah satu rangkaianya adalah tawaf di Baitullah, Ka’bah.

Menurut beberapa mufasir, asal usul Ka’bah berkaitan erat dengan riwayat hidup Nabi Ibrahim a.s. dan putranya, Nabi Ismail a.s., akan tetapi, sebagian mufasir yang lain juga mengatakan bahwa Ka’bah telah ada jauh sebelum era Nabi Ibrahim a.s., bahkan ada pula yang berpendapat bahwa Ka’bah telah ada sebelum bumi diciptakan.

Baca Juga: Keistimewaan Ka’bah dalam Al-Quran dan Pahala Memandangnya

Beragam pendapat ini salah satunya berdasar pada perbedaan penafsiran terhadap surah Ali Imran ayat 96.

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. (Q.S. Ali Imran [03]: 96).

Dalam kitab tafsirnya, Imam al-Wahidi menyebutkan bahwa ayat tersebut turun saat terjadi perdebatan antara kelompok Yahudi dan umat Islam. Orang-orang Yahudi mengklaim Baitul Maqdis lebih utama daripada Ka’bah karena ia merupakan tempat hijrah para nabi serta lokasinya pun ada di tanah yang diberkati.

Umat Islam tidak terima akan klaim tersebut, dan mengatakan bahwa Ka’bah-lah yang lebih utama. Akhirnya, hal tersebut sampai kepada Rasulullah saw. kemudian turunlah Q.S. Ali Imran ayat 96. Ini untuk mengcounter jawaban orang-orang Yahudi. [Al-Tafsir al-Wasith, juz 1, hlm 479].

Dari sini dapat dipahami bahwa tujuan utama diturunkannya ayat 96 surah Ali Imran adalah untuk menjelaskan kemuliaan Ka’bah atas Baitul Maqdis. Adapun dari aspek historis, Ka’bah tentu lebih dulu ada daripada Baitul Maqdis. Ka’bah dibangun di masa Nabi Ibrahim a.s. sedangkan Baitul Maqdis dibangun pada masa Nabi Sulaiman a.s.. [Mafatih al-Ghaib, juz 8, hlm. 297]

Satu lagi perbedaan pendapat terkait asal usul Ka’bah, yaitu apakah Ka’bah merupakan bangunan pertama yang pernah dibangun di muka bumi? Untuk pertanyaan ini, setidaknya terdapat dua kelompok jawaban yang berbeda. Sebagian ulama berpendapat bahwa Ka’bah bukan bangunan pertama di muka bumi, sebagian yang lain berpendapat bahwa Ka’bah memang merupakan bangunan pertama di bumi.

Di antara ulama yang mengatakan bahwa Ka’bah telah ada sebelum Nabi Ibrahim as. adalah Imam Mujahid, al-Wahidi, al-Sudiy dan ulama lainnya, akan tetapi terdapat dua riwayat yang berbeda mengenai siapa yang pertama kali membangun kiblat salat tersebut.

Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa Ka’bah telah ada seribu tahun sebelum bumi diciptakan. Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa Ka’bah pertama kali dibangun oleh malaikat atas perintah Allah swt. Bangunan yang konon dinamai sebagai al-Dharah tersebut dibuat menyerupai Baitul Makmur, kiblat para malaikat di langit. Ia diproyeksikan sebagai kiblat serta pusat kegiatan tawaf penduduk bumi. (Tafsir al-Khazin, juz 1, hlm. 271)

Baca Juga: Kewajiban Berhaji itu Hanya Sekali Seumur Hidup

Pendapat yang lain mengatakan bahwa Ka’bah dibangun pertama kali oleh Nabi Adam as. Konon, tatkala diturunkan ke dunia, beliau mengadu kepada Allah swt. lantaran merasa kesepian. Kemudian Allah swt. memerintahkannya untuk membuat sebuah bangunan dan tawaf disana. Bangunan ini terus eksis sampai era Nabi Nuh a.s.. Kemudian, ketika banjir bandang melanda sebagian besar kawasan di bumi, Allah swt. mengangkat bangunan Ka’bah ke langit ketujuh yang kemudian menjadi tempat ibadahnya para malaikat.

Barulah pada masa Nabi Ibrahim a.s., Allah swt. memerintahkannya mencari pondasi ka’bah yang dahulu dilanda banjir pada masa Nabi Nuh untuk dibangun kembali. Dengan bimbingan dari Malaikat Jibril a.s. Nabi Ibrahim a.s. dibantu putranya kemudian membangun kembali bangunan Ka’bah di tempat semula. [Mafatih al-Ghaib, juz 8, hlm. 296]

Mereka yang mengatakan bahwa Ka’bah bukan bangunan pertama di muka bumi beralasan bahwa tidak ada dalil yang cukup kuat terkait hal itu. Sementara untuk ayat 96 surah Ali Imran di atas sejatinya tidak menunjukkan bahwa Ka’bah merupakan bangunan pertama di bumi.

Menurut mereka, ayat tersebut tidak mengindikasikan bahwa Ka’bah merupakan bangunan pertama di bumi, tapi menjelaskan bahwa Ka’bah merupakan bangunan pertama yang dibangun sebagai pusat ibadah seluruh umat manusia. Ia merupakan banguanan pertama yang diliputi berkah dan petunjuk bagi manusia. Sebelumnya banyak bangunan-bangunan tempat ibadah tapi hanya dimiliki oleh individu secara personal. Sedangkan ka’bah dibangun sebagai tempat ibadah bagi semua orang. Pendapat ini dibenarkan oleh sejumlah tokoh tafsir termasuk Imam al-Thabari. [Tafsir al-Thabari, juz 5, hlm. 592]

Pendapat  ini juga diamini oleh Ali Husni al-Kharbithli, seorag guru besar Sejarah Islam di ‘Ain Syams University Kairo, Mesir. Dengan latar belakang sejarah yang digelutinya, Ali Husni mengatakan bahwa Ka’bah telah ada jauh sebelum era Nabi Ibrahim a.s. meski berasal dari sumber yang kurang valid dan bahkan kontradiktif antara satu dengan yang lain. [Sejarah Ka’bah, hlm 19]

Demikianlah penjelasan singkat seputar perbedaan pandangan ulama tentang asal usul Ka’bah. Ka’bah yang kita kenal sekarang pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim as. merupakan fakta yang tak terbantahkan, karena didasarkan atas dalil-dalil dan bukti sejarah yang valid. Namun, apakah Ka’bah memang telah ada sejak zaman Nabi Adam as. Atau bahkan sudah ada sebelum bumi diciptakan, itu masih diperselisihkan. Wallahu a’lam.

Muhammad Zainul Mujahid
Muhammad Zainul Mujahid
Mahasantri Mahad Aly Situbondo
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

skenario di balik pewahyuan Alquran

Skenario Tuhan di Balik Pewahyuan Alquran

Pewahyuan Alquran merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah peradaban manusia. Lebih dari sekadar kitab suci, Alquran yaitu mukjizat yang mencakup dimensi spiritual, sosial, dan intelektual. Pewahyuannya...