BerandaKisah Al QuranHikmah Diturunkannya Al-Quran Secara Berangsur-angsur

Hikmah Diturunkannya Al-Quran Secara Berangsur-angsur

Tafsiralquran.id – Munawwar Khalil dalam Al-Quran dari Masa ke Masa menjelaskan bahwa hikmah diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur adalah tidak boleh dianggap sesuatu yang remeh, melainkan mengandung beberapa alasan dari kebijaksanaan-Nya.

Alquran diturunkan dalam kurun waktu 14 tahun silam, selama hampir 23 tahun, tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari secara berangsur-angsur berdasarkan respon terhadap peristiwa-peristiwa dan problematika umat yang mengiringinya. Selain menjawab pertanyaan seputar permasalahan yang terjadi, Al-Quran melalui ayat-ayatnya juga mereformasi norma-norma yang berlaku pada masyarakat Jahiliyah saat itu, sekaligus merevolusi tatanan hidup yang jauh lebih baik dan mencerahkan.

Dalam hal ini, kita dapat mengetahui bahwa setiap ayat Al-Quran yang turun selalu memiliki azbabun nuzul atau sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya ayat. Lalu, mengapa Alquran tidak turun dalam satu paket sekaligus, sebagaimana turunnya kitab-kitab sebelumnya ?.

Dalam hal ini, narasi ayat yang menyatakan bahwa Al-Quran diturunkan berangsur-angsur terekam dalam surah al-Furqan ayat 32:

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا

Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar). (Q.S. al-Furqan [25]: 32)

Adapun alasan mengapa ayat ini diturunkan, diperjelas oleh Ibnu Abbas bahwa sebab ayat ini berkenaan dengan narasi kaum musyrikin yang mengatakan “Jika Muhammad sebagai Nabi tentu Allah akan menurunkan Al-Quran secara sekaligus saja”. Kemudian turunlah ayat ini sebagaimana jawaban Allah yang mendasari mengapa Al-Quran turun secara berangsur-angsur.   

Dijelaskan pula dalam beberapa ayat lain seperti dalam surah al-Isra’ ayat 106 dan al-Insan ayat 23. Menurut penafsiran salah satu Ulama’ Nusantara, Munawwar Khalil menjelaskan dalam karyanya yang bertajuk Al-Quran dari Masa ke Masa bahwa hikmah diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur adalah tidak boleh dianggap sesuatu yang remeh, melainkan mengandung beberapa alasan dari kebijaksanaan-Nya.

Tegasnya, beberapa hikmah yang tersimpan dibalik turunnya al-Quran secara bertahap antara lain adalah:

  1. Bertujuan agar masyarakat Arab yang menerima pengajaran dari Al-Quran dapat menerimanya secara perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit. Sehingga mampu mengerjakan perintah dan larangan secara sempurna.
  2. Bertujuan agar setiap ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah menetap dalam sanubari Rasullah Saw.
  3. Bertujuan untuk memudahkan Nabi dalam berdakwah baik membaca, memahami dan mengajarkan Al-Quran kepada umatnya.

Demikian mengapa Al-Quran sebagai kitab penyempurna memiliki tahap penurunan yang berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya. Pun, salah satu keunggulan Al-Quran yang dapat kita rasakan hingga saat ini adalah keserasian teks Al-Quran hingga konteks yang terjadi saat ini. tidak dapat dipungkiri al-Quran selalu autentik dalam segala ruang dan waktu. Wallahu A’lam.

Mufidatul Bariyah
Mufidatul Bariyah
Mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir Institut Kiai Haji Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto, aktif di CRIS (Center for Research and Islamic Studies) Foundation
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...