BerandaUlumul QuranHikmah Kisah-kisah dalam Al-Quran menurut Manna’ Al-Qaththan

Hikmah Kisah-kisah dalam Al-Quran menurut Manna’ Al-Qaththan

Menurut Syaikh Manna’ al-Qaththan, dalam kitabnya Mabahits fi Ulum Al-Quran, ada tiga macam kisah dalam Al-Quran. Pertama, kisah-kisah Nabi terdahulu, mencakup tentang sepak terjang dakwah mereka kepada kaumnya, mukjizat yang Allah berikan kepada mereka, para penentang dakwahnya, serta perjalanan dan perkembanga dakwah mereka. Kedua, kisah-kisah yang menceritakan peristiwa-peristiwa terdahulu serta sosok-sosok yang tidak termasuk nabi. Seperti, perawan suci Maryam yang melahirkan Nabi Isa as. Ketiga, kisah-kisah yang terkait peristiwa pada zaman Nabi saw. Seperti, perang Badar, dan perang Uhud dalam Surah Ali Imran, dan lain-lain.

Masih Menurut Syaikh Manna’ al-Qaththan, adanya cerita-cerita yang ada dalam Al-Quran itu mempunya beberapa tujuan atau hikmah. Berikut ini penjelasannya.

Bukti kesamaan Al-Quran dengan dakwah nabi terdahulu

Hikmah pertama dari adanya kisah Al-Quran ialah sebagai bukti kesamaan misi dakwah Al-Quran dengan Nabi terdahulu. Didalam kitab-kitab Nabi terdahulu itu tertulis informasi tentang datangnya Nabi Terakhir. Tetapi sangat disayangkan, fakta ini sengaja disembunyikan, bahkan hal ini dilakukan oleh para pemuka agamanya sendiri. Penceritaan kisah kisah adalah sebagai bentuk untuk memperlihatkan bahwa apa yang dibawa Nabi saw. Dan nabi-nabi sebelumnya sama. Yakni, mengajak umat manusia untuk menyembah Tuhan yang Esa. Jika kisah-kisah nabi sebelumnya tidak disebutkan dalam Al-Quran, bagaimana bisa para pembaca mengetahui kesamaan misi dakwahnya.

Baca juga: Kisah Mimpi Yusuf Bukan Wahyu: Tafsir Surah Yusuf Ayat 4

Memantapkan hati Nabi dan umatnya

Hikmah kedua menurut Manna’ al-Qaththan ialah bahwa kisah Al-Quran memantapkan hati Nabi saw. dan umatnya atas agama. Hal ini digambarkan dengan perjuangan Nabi dan umat Islam dalam berdakwah dan menyebarkan agama Allah ini dengan berbagai penolakan bahkan siksaan yang dialami mereka. Maka untuk menghadapi itu dibutuhkan keimanan yang kuat dan spirit (semangat) yang dapat menjadikan hati mereka untuk mengobarkan cahaya keimanan.

Beratnya medan juang juga dirasakan oleh para utusan terdahalu. Intimidasi terhadap umat yang beriman juga pernah dialami oleh umat terdahulu juga. Namun, hal itu hanya sebagai cobaan saja, karena kemenangan akan tercapai cepat atau lambat dan kebathilan akan segera sirna.

Membenarkan dakwah nabi terdahulu dan Nabi Saw.

Hikmah selanjutnya ialah bahwa kisah Al-Quran membenarkan kenabian sekaligus mengenang jasa Nabi terdahulu. Ini dapat kita amati dari hadis yang menyebutkan bahwa kelak di hari kiamat Allah akan mengumpulkan hamba-hamba-Nya dan meminta pertanggung jawaban masing-masing mereka.

Di lain sisi, kisah Al-Quran juga membuktikan kebenarkan Dakwah Nabi saw.  Keberadan kisah-kisah dapat menjadi bukti kebenaran Nabi karena melihat faktor bahwa Nabi tidak pernah belajar sejarah dari seorang pun. Namun demikian, kevalidan cerita-cerita yang disampaikannya dapat dibuktikan secara ilmiah di mas-masa modern walaupun orang-orang tidak percaya kepada beliau, menganggap apa yang dibawa oleh nabi sebagai sesuatu yang mengada-ada, bahkan menuduh Nabi sebagai orang yang tidak waras (gila).

Baca juga: Surah Al-Qalam Ayat 17-29: Kisah Pemilik Kebun dan Sebuah Penyesalan

Bantahan terhadap Ahli Kitab dan sarana pembelajaran efektif

Kisah Al-Quran juga dapat menjadi bantahan bagi ahli kitab yang menghilangkan fakta-fakta kebenaran. Hal ini berangkat dari klaim-klaim ahli kitab yang kebanyakan mengada-ada, ataupun merekayasa suatu hal. Seperti, halnya mengharamnkan apa yang dihalalkan oleh Allah, begitupun sebaliknya.

Tidak hanya itu, kisah Al-Quran juga dapat berfungsi sebagai sarana pembelajaran yang efektif. Seperti diungkap sebelumnya, bahwa sebuah kisah itu merupakan salah satu bentuk kesusastraan yang dapat memancinf perhatian pendengar dan lebih efektif menanamkan sebuah ajaran kedalam hati. Berkisah ini telah menjadi salah satu sarana dan metode dalam pendidikan yang efektif dalam pembelajaran.

Baca juga: Pembukaan Awal Tafsir Surah al-Kahfi: Kisah dan Keutamaan Membaca Surah al-Kahfi

Dengan demikian, penjelasan tentang hikmah-hikmah adanya kisah-kisah dalam Al-Quran. Mungkin sebagai orang belum pernah mengetahui tentanf adanya hikmah dalam kisah-kisah yang termuat dalam Al-Quran. Semoga Bermanfaat. Wallahu a’lam[]

Muhammad Siroj Judin
Muhammad Siroj Judin
Santri di PP. Al-Luqmaniyyah Umbulharjo Yogyakarta Mahasiswa S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...