BerandaTafsir TematikIngin Dikenang Baik di Dunia dan Akhirat? Amalkan Doa Nabi Ibrahim Ini!

Ingin Dikenang Baik di Dunia dan Akhirat? Amalkan Doa Nabi Ibrahim Ini!

Menjadi orang yang dikenang baik merupakan dambaan bagi setiap orang. Apalagi jika namanya terkenang baik bukan hanya di dunia saja, melainkan juga di akhirat kelak. Banyak orang yang ingin dikenang baik hanya semasa ia hidup saja, semata-mata karena manusia, dan melupakan nilai spiritual bahwa Allah mampu memuliakan seseorang baik di dunia maupun di akhirat. Sebagai umat Islam mendapatkan dua predikat sekaligus adalah idaman, predikat baik duniawi dan ukhrawi. Sedangkan doa bagi umat Islam sendiri adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan sesuai yang telah disabdakan Rasulullah SAW.

Doa Nabi Ibrahim agar dikenang dengan baik

Dalam Al-Quran, terdapat kumpulan doa-doa yang diambil dari doa para nabi terdahulu. Nabi Ibrahim adalah salah satu Nabi yang doa-doanya paling banyak diabadikan dalam Al-Quran. Salah satu yang dipinta Nabi Ibrahim adalah keinginannya agar diberi hikmah, digolongkan menjadi orang-orang saleh, serta namanya dikenang indah di dunia maupun di akirat kelak. Ayat teks doa tersebut tercatat dalam surah As-Syu’ara (26) ayat 83-85. Ayat tersebut berbunyi:

رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينََ

“Wahai Tuhanku, berilah aku hikmah dan susulkanlah aku ke dalam orang-orang yang sale” (Q.S. Surah As-Syu’ara: 83).

Baca juga: Ingin Punya Keturunan Yang Saleh? Amalkan 3 Doa Nabi Ibrahim Ini

Tafsir Ayat Dua Doa Lain

Di dalam Tafsir Jalalayn dijelaskan bahwa yang dimaksud hikmah adalah “ilmu”. Sedang yang dimaksud orang-orang saleh adalah golongan para nabi. Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah yang dipinta Nabi Ibrahim dalam ayat tersebut adalah agar dianugerahi kesempurnaan ilmu dan amal, sehingga beliau layak mengemban risalah dan hikmah, lalu dimasukkan ke dalam golongan orang yang saleh.

Nabi Ibrahim kemudian melanjutkan dengan doa yang difirmankan Allah pada ayat selanjutnya:

وَاجْعَل لِّي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

“Jadikanlah aku kenangan yang bagi orang-orag yang datang kemudian.”(Q.S. As-Syu’ara: 84).

Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya bahwa لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ adalah “sebutan yang indah setelahku sebagai kenangan bagiku dan tauladan dariku dalam kebaikan”. Menurut Mujtahid dan Qatadah lafadz tersebut bermakna pujian yang baik. Sedang Al-Laits ibn Abu Sulaim menyebutkan lafadz tersebut bermakna millah (keluarga/keturunan) yang dicintai dan diikuti.

Di dalam Tafsir Kemenag ayat tersebut adalah pinta Nabi Ibrahim agar menjadi suri tauladan hingga yaumul qiyamah, dan hal inipun dikabukan oleh Allah, sebagaimana yang ia firmankan dalam surah Al-Shaffat ayat 108-110 yang artinya “Dan Kami abadikan nama Ibrahim sebagai contoh bagi orang yang dating kemudian. Selamat untuk Ibrahim. Demikianlah, Kami membalas orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Baca juga: Doa Nabi Zakaria dan Tafsir Ali Imran [3]: 38

Ayat selanjutnya juga masih menjadi rangkaian dari doa Nabi Ibrahim:

وَٱجْعَلْنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ

“Dan jadikan aku salah seorang yang mendapatkan surga yang penuh kenikmatan” (Q.S As-Syu’ara: 85).

Baca juga: Doa Untuk Orang Tua dalam Al-Quran dan Tafsir Surat Al-Isra’ [17]: 24

Begitu mulianya doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim dalam rangkaian surah As-Syu’ara ayat 83-85. Mula-mula beliau berdoa agar dianugerahi hikmah keilmuan dan masuk bersama orang-orang yang saleh. Ini adalah pinta Nabi Ibrahim untuk dirinya sendiri agar ia mampu secara kualitas sebelum mengemban amanah sebagai Nabi dan pemimpin yang diikuti. Kemudian ayat selanjutnya dalah doa Nabi Ibrahim agar ia dijadikan teladan dan namanya dikenang baik bagi generasi berikutnya.

Dua ayat pertama adalah doa nabi Ibrahim agar bisa bermanfaat dan dikenang baik bagi manusia di dunia. Sedang untuk dikenang di akhirat Nabi Ibrahim melanjutkannya di ayat terakhir. Kita pun dapat meminta kepada Allah akan hal tersebut dengan mencontoh doa yang beliau panjatkan. Berikut rangkaian ayat lengkapnya:

رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ

وَاجْعَل لِّي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

 وَٱجْعَلْنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ

Miftahus Syifa Bahrul Ulumiyah
Miftahus Syifa Bahrul Ulumiyah
Peminat Literatur Islam Klasik dan Kontemporer
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...