BerandaKhazanah Al-QuranIngin Memiliki Keluarga Sakinah? Amalkan Doa Surat Al-Furqan Ayat 74

Ingin Memiliki Keluarga Sakinah? Amalkan Doa Surat Al-Furqan Ayat 74

Memiliki keluarga sakinah adalah dambaan setiap orang. Mempunyai pasangan yang saleh dan cocok dengan kita. Diberikan anak-anak yang saleh serta berbakti kepada kedua orang tuanya. Diliputi rasa bagaia, tentram, berkah, dan harmonis dalam keluarga. Dan tentunya menjadi keluarga bertakwa yang memperoleh ridho dari Sang Maha Kuasa.

Ajaran Islam telah memberikan pedoman dan petunjuk kepada umatnya agar mencapai kehidupan bahagia di dunia maupun akhirat. Kebahagiaan yang diharapkan tersebut termasuk perihal urusan manusia dalam hal membina rumah tangga. Di dalam Al-Quran surah Al-Furqan ayat 74 terdapat sebuah doa yang diajarkan kepada manusia agar mencapai keluarga yang sakinah.

Baca juga: Tuntunan Membina Keluarga dalam Al-Quran: Surat At-Taghabun Ayat 6

Ciri-ciri Keluarga Sakinah dalam Surat Al-Furqan Ayat 74

Dalam surah Al-Furqan ayat 74, terdapat sebuah penjelasan mengenai ciri-ciri keluarga sakinah:

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat tersebut merupakan doa yang dipanjatkan oleh orang-orang yang saleh di masa terdahulu. Mereka adalah orang-orang yang khsusyuk beribadah kepda Allah. Mereka juga menginginkan agar keluarga mereka, istri-istri mereka, dan anak keturunan mereka juga menjadi orang yang bertakwa kepada Allah. Mengenai ayat tersebut Wahbah Zuhayli dalam Tafsir al-Wajiz menerangkan bahwa orang-orang tersebut menginginkan sebuah keluarga yang harmonis dan juga sakinah. Di antara ciri-ciri keluarga sakinah dalam surah Al-Furqan ayat 74 adalah sebagai berikut.

Pertama, dianugerahi istri atau pasangan yang menyenagkan hati sebagaimana dalam lafadz قُرَّةَ أَعْيُنٍ. Lafadz ini ditafsirkan Wahbah Zuhayli sebagai yang menyejukkan mata kepala dan mata hati. Banyak orang-orang di zaman sekarang yang menginginkan pasangannya sempurna. yang meraka maksud sempurna adalah dari segi materi seperti cantik, tampan, pintar, kaya, modis dan lain-lain. Namun ternyata dalam Al-Quran, hal ini bukanlah menjadi patokan kebahagiaan. Justru yang menjadi landasan kebahagiaan dalam membina rumah tangga adalah pasangan yang menyenangkan hati, meskipun pasangan kita tidak sempurna secara materi.

Ciri kedua adalah anak-anak dan keturuanan yang juga menyenangkan hati. Secara psikologis, kehadiran seorang anak merupakan pelengkap bagi keutuhan rumah tangga. Tentunya sebagi orang tua akan sangat senang jika anugerah anak yang dititipkan Allah adalah yang menyenangkan hati. Anak-anak yang saleh dan salehah dan selalau berbakti kepada kedua orang tuanya.

Baca juga: Keluarga Ideal Menurut al-Quran dan Perannya Demi Keutuhan Bangsa

Ketika manusia telah mempunyai dua unsur tersebut, yaitu pasangan dan anak-anak yang menyenangkan hati maka bisa dikatakan ia telah memiliki keluarga yang harmonis. Namun, ternyata terdapat tambahan keterangan dalam surah Al-Furqan ayat 74 untuk bisa dikatakan sebagai keluarga yang sakinah. Ayat itu ditutup dengan وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا . Wahbah Zuhayli menjelaskan bahwa lafadz ini adalah doa yang yang dipanjatkan orang-orang saleh tersebut agar pasangan dan anak keturunan mereka menjadi orang yang taat kepada Allah, berilmu, dan juga pandai beramal.

Doa Mendapatkan Keluarga Sakinah

Surah Al-Furqan ayat 74 tersebut pada mulanya adalah sebuah ucapan doa dari orang-orang saleh yang diabadikan Allah dalam Al-Quran. Wahbah Zuhayli menjelaskan bahwa ayat ini adalah lafadz doa orang-orang terdahulu agar dianugerahi keluarga yang saleh. Kemanfaatan atas doa yang mereka ini tidak hanya kembali kepada mereka pribadi, namun juga kepada segenap umat Islam karena sifat dan doa mereka dapat diteladani.

Hal tersebut menandakan bahwa ayat ini juga dapat dicontoh dan sangat dianjurkan kepada umat Islam sekarang. Ayat doa tersebut memang sederhana, namun ternyata maknanya sangat luar biasa. Menjadi keluarga yang sakinah tidak diukur dari kekayaan materi yang diperoleh seperti pasangan yang sempurna atau kaya raya. Lebih dari itu, keluarga sakinah adalah memiliki pasangan yang menyenangkan hati, anak-anak yang berbakti dan menjadi keluarga yang selalu taat kepada Allah. Adapun lafadz doanya adalah sebagai berikut:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Miftahus Syifa Bahrul Ulumiyah
Miftahus Syifa Bahrul Ulumiyah
Peminat Literatur Islam Klasik dan Kontemporer
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...