BerandaKhazanah Al-QuranMemahami Makna Tilawah al-Quran dari Segi Bahasa dan Penggunannya dalam Al-Quran

Memahami Makna Tilawah al-Quran dari Segi Bahasa dan Penggunannya dalam Al-Quran

Kita tentu sering mendengar istilah tilawah al-Quran. Bahkan kata tilawah sendiri sudah menjadi kosakata bahasa Indonesia. Dalam KBBI kata tilawah berarti “pembacaan (ayat Alquran) dengan baik dan indah“. Sebenarnya apa makna dari kata tilawah Al-Quran? Bagaimana pemaknaannya dari segi bahasa? Tulisan singkat ini akan menguraikannya.   

Secara bahasa kata tilawah (تلاوة) adalah bentuk dasar (masdar) dari kata tala (تلا) yang berarti “mengikuti”. Kata al-taliy (التالي) berarti “yang mengikuti, yang berikut.” 

Kata tilawah (تلاوة) lebih dalam pengertiannya dibandingkan dengan kata qiraa’ah (قراءة). Seseorang yang melakukan kegiatan tilaawah (تلاوة) adalah seseorang yang melakukan kegiatan membaca sambil mengikuti bacaannya itu dengan memahami makna kata yang dibacanya. Kalau seseorang yang melakukan tilawah Al-Quran, berarti dia adalah orang yang membaca Al-Quran sambal memehami makna ayat-ayat yang dibacanya.

Baca Juga: 7 Etika Yang Harus Diperhatikan Ketika Bergaul dengan Al-Quran

Kata tilawah dengan semua bentukannya yang dikaitkan dengan Al-Quran (ayat-ayat Allah) disebutkan sebanyak 31 kali, dan tersebar di dalam berbagai surat. Salah satu dari kata penggunaan kata itu dapat dilihat di dalam Surat An-Naml [27]: 92:

وَأَنۡ أَتۡلُوَاْ ٱلۡقُرۡءَانَۖ فَمَنِ ٱهۡتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهۡتَدِي لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن ضَلَّ فَقُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُنذِرِينَ

Dan supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: “Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan”.

Kata أتلو di dalam ayat di atas menunjukkan makna “membaca sambil memahami maknanya.” Di dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw diperintahkan supaya membacakan Al-Quran kepada manusia. Untuk mengungkap makna dan rahasia yang terkandung di dalamnya, dan menyerap dalil-dalil tentang kekuasaan Allah yang dapat dilihat pada alam semesta. Dengan demikian, beliau dapat menyelami hakikat hidup yang sebenarnya dan menerima limpahan karunia Allah kepadanya.

Hanya orang-orang yang melakukan kegiatan tilawah (تلاوة), yaitu yang membaca sambil memahami dan mendalami makna dari ayat-ayat yang dibacanya itulah yang mampu memahami makna dan rahasia yang terkandung di dalam Al-Quran. Oleh sebab itu, kata tilawah menunjukkan makna yang lebih dalam dari kata qiraah.

Baca Juga: Al-Quran Adalah Mukjizat, Ini 6 Bukti Kehebatannya

Dalam konteks tilawah Al-Quran ini, seberapa banyak ayat yang dibaca bukan menjadi target. Akan tetapi yang menjadi target dan tujuan kita adalah membaca Al-Quran sambi memehami makna-makna yang terkandung di dalamnya. Dari kegiatan tilawah itu, kita akan mendapat hidayah dari ayat-ayat yang dibaca dan dihapami maknanya itu.

Ahmad Thib Raya
Ahmad Thib Raya
Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ)
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...