Mengenang Sang Maestro Akademik Dr. AlFatih Suryadilaga

Sang Maestro Akademik Dr. AlFatih Suryadilaga
Sang Maestro Akademik Dr. AlFatih Suryadilaga

Tepat pukul 23.37 WIB beberapa waktu lalu (Selasa, 02/02/2021), kami tersontak kaget membaca berita duka di salah satu grup WhatsApp, salah satu dosen prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag., M.Ag. dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah beberapa waktu lalu memang beliau dikabarkan sakit dan dirawat inap selama beberapa hari hingga menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hermina Yogyakarta.

Mengenal dan Mengenang Pribadi Pak Fatih

Pak Fatih atau Gus Muh, adalah seorang yang sangat aktif dalam organisasi. Dosen yang ahli dalam bidang hadis ini, hingga saat ini memegang jabatan penting di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yakni menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (2020-2024). Beliau juga menjabat sebagai Ketua Asosasi Ilmu Hadis Indonesia (ASILHA), Ketua Yayasan Pondok Pesantren al-Amin serta Ketua Pengelola PBSB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Baca juga: 7 Keluh Kesah Manusia yang Tertera dalam Al-Quran

Tidak hanya tersohor di lingkungan civitas academica Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga saja, hampir semua kalangan akademisi di pelbagai kampus manapun mengenal beliau. Sebab semasa hidupnya beliau dikenal sebagai pribadi yang humble, mudah berbaur, serta tidak pandang bulu ketika bergaul. Semua kalangan mengakui ihwal kepribadian beliau tersebut.

Bagi kami sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam serta alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Univeristas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang pernah menimba ilmu kepada beliau tentu merasa sangat kehilangan. “Beliau adalah bapak akademik kami, ada saat kami membutuhkan, menjadi tempat curhat dalam hal apa saja termasuk permasalahan percintaan, hingga masalah dompet menipis” ungkap Mushawwir mahasiswa alumni Ilmu Hadis angakatan 2016 yang merupakan asisten beliau ketika di kampus.

Dalam mengajar beliau memiliki ciri khas yang unik, ketika memulai pelajaran beliau selalu mengawalinya dengan guyonan-guyonan yang cukup mengocok perut, sehingga materi yang dirasa berat menjadi ringan karena dibumbui dengan guyonan tersebut.

Baca juga: Tafsir Surah Yasin ayat 58-59: Ucapan Salam Untuk Para Penghuni Surga

Disamping beliau adalah pribadi yang loyal ke semua kalangan, beliau juga paling dikenal dengan keproduktifannya dalam menulis hampir di semua website, jurnal internasional maupun nasional. Dikutip dari google scholar jumlah tulisan beliau mencapai ratusan yang dikutip sebanyak 822 kali oleh para penulis mulai tahun 2006 sampai sekarang.

Selain itu Pak Fatih juga menjadi reviewer, editor di beberapa jurnal seperti Musawa, Esensia dan masih banyak lagi. Bahkan menurut informasi dari Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Al Makin, Pak Fatih juga menjadi Ketua rumah jurnal UIN Sunan Kalijaga.

Semua sepakat mengatakan bahwa beliau adalah pribadi yang super sibuk, mulai menjadi Dosen, Ketua Yayasan, Dekan Fakultas, dan sebelumnya pernah menjadi Kepala Prodi Ilmu Hadis. Meskipun beliau tergolong orang yang super sibuk tetapi beliau selalu menyela-nyela kegiatan beliau dengan menulis. Bahkan sebelum wafat, tepatnya dua hari sebelumnya beliau sempat mengirim dua artikel di website Artikula.id. Masya Allah.

Memang diakui beliau sangat lihai dalam menulis, salah satu metode beliau yang pernah diceritakan ke pada mahasiswanya bahwa, kita menulis bisa menggunakan media apapun, kapanpun, dan di manapun. “Saya mas, ketika diundang kemana-mana biasanya kan naik kereta atau pesawat, itu kan lama biasanya sampai ke tujuan. Jadi, di sela-sela itu saya biasanya menulis artikel apa saja di whatsapp”, ungkap beliau dengan nada semangat untuk memotivasi para mahasiswa.

Mendengar ungkapan beliau tersebut, kami tertegun dan saat itu saya mencoba trik jitu dari beliau tersebut dengan menuangkan gagasan dan ide di whatsapp (meskipun nggak sekeren tulisan beliau). Tak hanya itu, terkadang beliau memberikan tips-tips menulis karya tulis ilmiah, artikel ataupun essai via japri di whatsapp.

Sisi Lain Pak Fatih Di Balik Layar

Banyak hal lain yang belum diketahui dari beliau, termasuk sisi religius beliau. Dikutip dari status kolega beliau Bapak Muntaha Artalim di facebook beliau menceritakan bahwa pak Fatih adalah seorang hafiz Al-Qur’an, beliau hanya satu tahun mengkhatamkan hafalannya di salah satu ma’had di Jombang, bahkan ada yang mengatakan beliau mengkhatamkannya dalam waktu 4 bulan.

Baca juga: Hukum Membuka Lembaran Al-Quran dengan Ludah, Berikut Penjelasan Para Ulama

Gus Muh kata beliau, memang lahir dari keluarga ahli Qur’an, ayah beliau adalah KH. Miftah terkenal sebagai ulama yang hafiz mutqin.  Dalam sebuah riwayat bahwa KH. Miftah, mampu menghafal Al-Qur’an dalam kurun waktu 3 bulan, dan kakek beliau KH. Amin mampu menghafal al-Qur’an hanya dalam waktu satu bulan. Tulis Muntaha Artalim dalam kanal facebook-nya.

Muntaha Artalim yang juga merupakan dosen di IIUM Kuala Lumpur, menggambarkan sosok Gus Muh/Pak Fatih, “berulang kali saya tinggal di rumahnya saat masih di Surabaya dan di Yogyakarta, Gus Muh adalah sosok yang ahli tahajjud, selalu dawamul wudhu’, dan yang paling menonjol dari beliau adalah tampilan yang apa adanya”. Tulis beliau.

Masih banyak sisi-sisi lain dari beliau yang sangat melekat dalam ingatan kami. Salah satunya motivasi yang beliau sampaikan ketika kami berada di penghujung semester, “luluslah cepat, lanjut S2 dan S3 jangan langsung is-tri” (dibumbui dengan tawa yang khas dari beliau).

Terimakasih dan selamat jalan Pak Fatih, jasa-jasamu akan selalu kami kenang dan ilmu-ilmu yang engkau ajarkan kelak akan menjadi nilai berharga bagi kami meskipun jasadmu telah tiada, kami yakin kau akan selalu abadi dengan karya-karyamu. Alllahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu, khususon ila (Bapak Fatih) al-faatihah….