BerandaKisah Al QuranMerasa Diganggu Setan? Amalkan Doa Ayat Kursi

Merasa Diganggu Setan? Amalkan Doa Ayat Kursi

Setan selalu menganggu manusia. Karenanya dalam Alquran telah termaktub doa munjarab agar setan tidak dapat menganggu dan terusir dari rumah dan lingkungan kita. Ayat kursi dikenal sebagai ayat pengusir setan. Beberapa fadhilah (keutamaan) ayat kursi di antaranya, jika kita membaca ayat kursi sebelum tidur malam, maka setan tidak akan berani mengganggu sepanjang malam tersebut.

Alam manusia dan alam setan tentu berbeda. Meskipun demikian, setan acapkali menggoda manusia. Lantas, bagaimana cara mengusir setan dari rumah dan lingkungan kita?

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar. (Q.S. al-Baqarah [2]: 255)

Ayat di atas dikenal dengan sebutan ayat kursi sebab di dalamnya terdapat kata kursy. Ayat kursiy dianggap memiliki keistimewaan sebagai ayat yang lebih agung dikarenakan memuat kebesaran dari nama-nama Allah wwt. Seperti al-Hayy dan al-Qayyûm.

Hal tersebut melukiskan betapa besarnya kekuasaan Allah swt yang meliputi perlindungan dan pemeliharaan kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Dengan keistimewaan tersebut, kandungannya mampu memantapkan hati seseorang untuk senantiasa beriman kepada Allah swt. (Baca juga: Doa Al Quran, Doa untuk Keteguhan Hati)

Al-Khazin mengemukakan riwayat dari Abi Hurairah r.a, bahwasanya Rasulullah Saw. Bersabda “Barangsiapa yang membaca ayat kursi dan dua ayat diawal (surah al-Ghafir) Ha mim tanzil al-kitab min Allah al-aziz al-hakim, maka ia akan di jaga sampai sore hari. Dan barangsiapa yang membacanya lagi diwaktu sore, maka ia akan dijaga sampai pagi lagi”.

Sama seperti penjelasan dari KH. Ahmad Sanoesi dalam kitabnya Tamsijjatoel Moeslimien, (meskipun terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa jalur perawi hadits yang dikutip dalam kitab ini dinilai dha’if), ia mengutip sebuah hadits Tirmidzi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah,

مَنْ قَرَأَ حِيْنَ يُصْبِحُ آيَةَ الْكُرْسِيِّ وَاَيَتَيْنِ مِنْ اَوَّلِ حم تَنْزِيْلُ الْكِتَابِ مِنَ اللهِ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ : غَافِرِ الِذَنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِى الطَّوْلِ لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ إِلَيْهِ الْمِصِيْرُ, حُفِظَ يَوْمُهُ ذلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَمَنْ قَرَأَ هَا حِيْنَ يُمْسِيْ حُفِظَ ليلتهُ تِلْكَ حَتَّى يُصْبِحَ

“Barangsiapa didalam pagi-pagi membatja ajat koersi, dan doea ajat dari permoelaan (soerat al-Ghafir), maka nistjajalah ia dipeliharakan didalam harinja itoe sehingga sorenja, dan barangsiapa membatja didalam waktoe sore, maka dia dipeliharakan didalam malam itoe sehingga pagi.

Beliau menjelaskan bahwa siapapun yang membaca ayat kursi diwaktu pagi maupun sore hari, maka Allah akan menjaga dia dari segala gangguan setan sampai keesokan harinya.

Mengenai penjagaan ini, Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Hidangan Ilahi : Tafsir Ayat-Ayat Tahlil menjelaskan bahwa ketika seseorang membaca ayat al-Kursiy, sang pembaca menyerahkan jiwa raganya kepada Tuhan seru sekalian alam, dan kepada-Nya pula ia memohon perlindungan. Beliau menerangkan, Bisa jadi ketika itu, bisikan iblis terlintas dibenak yang membacanya “ yang dimohonkan pertolongam dan perlindungan-Nya itu, dahulu pernah ada tetapi kini telah mati.” (Baca juga: Doa Agar Memiliki Keturunan dari Nabi Zakaria)

Maka penggalan ayat berikutnya meyakinkan tentang kekeliruan bisikan itu, yakni dengan sifat al-Hayy/Yang maha Hidup dengan kehidupan yang kekal. Bisa jadi iblis datang lagi membawa keraguan dengan berkata, “memang Dia hidup kekal tetapi tidak memusingkan mengenai urusan manusia, apalagi si pemohon.”

Penggalan ayat berikutnya menyanggah kebohongan ini dengan firman-Nya al-Qayyûm, yakni yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dan untuk lebih meyakinkan sifat Allah ini, dilanjutkan dengan penggalan berikutnya, lâ ta’khuzuhû sinatû walâ naûm/ Dia tidak dapat dikalahkan oleh kantuk dan tidur, tidak seperti manusia yang tidak kuasa menahan kantuk dan tidak dapat selama-lamanya mengelak dari tidur. Allah terus menerus jaga dan siap siaga.

Dengan penjelasan ini, maka sirna sudah keraguan yang dibisikkan setan itu. Begitulah seterusnya sampai pada akhir ayat, sehingga diakhir penjelasannya, Quraish Shihab menyimpulkan bahwa sangat wajar dan logis penjelasan yang menyatakan bahwa siapa yang membaca ayat kursi maka ia memperoleh perlindungan Allah dan tidak akan diganggu oleh setan.

Kesimpulannya, membaca ayat kursi dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari gangguan setan merupakan bentuk ikhtiar kita selaku manusia yang lemah dimana tiada daya dan upaya kecuali berasal dari kekuasaan dari-Nya. Wallahu a’lam bis shawâb.

Harfin
Harfin
Mahasiswa Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto, aktif di CRIS Foundation
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...