BerandaKhazanah Al-QuranTafsir Juz ‘Amma for Kids: Tafsir Ilustrasi untuk Anak-Anak

Tafsir Juz ‘Amma for Kids: Tafsir Ilustrasi untuk Anak-Anak

Sampai dewasa ini, penafsiran Alquran ditunaikan dalam banyak bentuk dan dilakukan oleh sekian figur. Tafsir-tafsir tersebut berserakan berebut pembaca agar dijadikan sebagai referensi kutipan maupun dakwah keseharian. Produk tafsir yang sedemikian banyak ini membuktikan bahwa Alquran memang kitab suci yang relevan sampai akhir zaman. Lantaran tafsir-tafsir itu muncul sebagai bentuk respons atas kondisi aktual yang dialami oleh umat muslim.

Hanya saja produk penafsiran bukan hanya disesuaikan dengan ruang dan waktu saja, tetapi juga kebutuhan subjeknya, yaitu manusia. Jika subjek manusia ini dipetakan dalam rentang usia, produk tafsir yang diperuntukkan untuk usia anak-anak relatif cukup sedikit. Padahal di kelompok usia anak-anak ini, daya mencecap-resap setiap ajaran akan lebih mudah masuk dan mengendap lebih lama. Pun di sisi lain, ditemukan sekian institusi pendidikan yang getol mengajar-hafalkan Alquran khusus untuk usia anak-anak. Mereka dididik supaya menjadi insan qur’ani di kemudian hari.

Tafsir Juz ‘Amma for Kids sebagai Contoh

Maka dari itu, tafsir yang ramah untuk usia anak-anak cukup penting diadakan. Abdul Mustaqim melalui bukunya, Tafsir Juz ‘Amma for Kids (2012) berikhtiar untuk menjembatani hal itu. Tafsir dari surah-surah di juz 30 dalam kitab suci Alquran ini, oleh Abdul Mustaqim diberi ilustrasi berwujud gambar untuk mempermudah anak-anak memahami tafsir dari sebuah surah. Tentu saja bahasa yang digunakan juga disesuaikan dengan alam bawah sadar anak-anak.

Nafizatus Zahro menemukan ilustrasi dalam buku Tafsir Juz ‘Amma for Kids ini bukan hanya sekadar gambar pemanis belaka, tetapi juga cukup dominan dalam menjelaskan makna yang terkandung pada teks tafsir. Selain itu, ilustrasi yang dibuat juga tidak berjarak dengan realita yang dihadapi oleh anak-anak. Hal ini kemudian diakumulasikan dengan lekatnya budaya Nusantara yang menambah nilai lebih dari ilustrasi dalam buku Tafsir Juz ‘Amma for Kids. Buku tafsir anak menjadi lebih hidup, mudah dipahami, dan dimengerti. Temuan ini dapat dibaca di artikel Tafsir Visual; Kajian Resepsi atas Tafsir dan Ilustrasi dalam Tafsir Juz ‘Amma for Kids (2015).

Baca juga: Memahami Tafsir sebagai Produk dan Proses Perspektif Abdul Mustaqim

Akan tetapi, apakah hal ini diperbolehkan? Jika merujuk pada definisi dasar dari sebuah tafsir yang mesti menjelaskan ayat yang belum jelas, dan memberi titik terang pada ayat yang masih samar, tentu saja boleh. Lantaran tafsir yang dibarengi ilustrasi itu, teks tafsirnya juga tetap diproduksi oleh mufasir yang memiliki kualifikasi mumpuni. Dalam hal ini Abdul Mustaqim. Teks itu lantas diterjemahkan oleh ilustrator dalam bentuk gambar-gambar. Sekali lagi, hal ini berlaku untuk anak-anak agar mudah memahami kandungan dari surah dan atau ayat tertentu.

Misalnya saja dalam surah At-Tin [95] yang terdiri dari delapan ayat. Surah ini menurut Abdul Mustaqim memuat dua pesan penting. Pertama, mendayagunakan akal untuk sesuatu yang bisa meningkatkan kadar kualifikasi keimanan kepada-Nya. Selanjutnya, yang kedua, mengoptimalkan akal guna berbuat kebajikan kepada sesama dan semesta.

Baca juga: Tafsir Surah An-Nur Ayat 58-59: Etika Anak Ketika Ingin Masuk Kamar Orang Tua

Ilustrasi yang tersedia dalam buku Tafsir Juz ‘Amma for Kids ada tiga orang anak dengan latar berbeda: anak tukang tambal ban, anak penyemir sepatu, dan anak dari kalangan atas. Ketiga anak duduk bersama di bawah pohon yang rindang, dengan anak kalangan atas membuka-baca buku, sementara anak tukang tambal ban dan anak penyemir sepatu mendengarkannya.

Ilustrasi ini memahamkan anak-anak bahwa, kebajikan mesti ditunaikan kepada siapa saja. Termasuk kepada teman-temannya yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Lebih dari itu, anak-anak juga diajari bentuk kebajikan yang tidak hanya dengan berbuat sedekah atau menunaikan salat dengan tepat waktu. Akan tetapi, kebajikan juga bisa berwujud membacakan buku kepada teman-temannya yang sulit mengakses pendidikan, lantaran harus kerja memenuhi kebutuhan keseharian.

Baca juga: Parenting Demokratis ala Nabi Ibrahim dalam Q.S. As-Saffat: 102

Tafsir untuk anak-anak yang dilengkapi dengan ilustrasi semacam ini saya rasa cukup penting. Selain bisa mengenalkan kandungan surah dan atau ayat sejak usia dini, tafsir semacam ini juga tidak membosankan dibaca anak-anak. Karena bagaimana pun, pengetahuan islami yang masuk ke anak akan lebih mudah dalam bentuk visualisasi ketimbang hanya teks-teks semata. Begitu.

Ahmad Sugeng Riady
Ahmad Sugeng Riady
Alumnus Magister Studi Agama-agama, Konsentrasi Sosiologi Agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU