BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Ahqaf Ayat 34-35 (1)

Tafsir Surah Ahqaf Ayat 34-35 (1)

Tafsir Surah Ahqaf Ayat 34-35 (1) menjelaskan balasan bagi mereka yang mengingkari hari Kebangkitan. Diterangkan pula tentang perintah Allah kepada Nabi Muhammad agar sabar dalam menghadapi kaumnya yang ingkar, sebab dengan sabar, kesuksesan akan diraih, dan Allah bersama hamba-Nya yang sabar.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Ahqaf Ayat 30-33


Ayat 34

Dalam ayat ini, Allah menerangkan akibat yang akan diterima oleh orang-orang yang mengingkari adanya hari kebangkitan. Pada hari kebangkitan itu, mereka dan orang-orang yang tidak percaya akan adanya pahala dan siksa Allah, akan dimasukkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala.

Kepada orang-orang kafir diucapkan pertanyaan yang menyakitkan hati dan penuh penghinaan, “Hai orang-orang kafir, bukankah azab yang kamu rasakan hari ini adalah azab yang pernah diperingatkan kepada kamu dahulu, semasa kamu hidup di dunia, sedangkan kamu mendustakan dan memperolok-olokkannya.” Mereka menjawab, “Benar ya Tuhan kami, kami benar-benar telah merasakan akibatnya.”

Allah mengatakan kepada mereka, “Sekarang rasakanlah olehmu apa yang kamu perolok-olokkan itu. Inilah balasan yang setimpal dengan sikap dan tindakanmu itu.”

Ayat 35 (1)

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar selalu tetap tabah dalam menghadapi sikap dan tindakan orang-orang kafir yang mengingkari dan mendustakan risalah yang disampaikan kepada mereka seperti ketabahan dan kesabaran yang telah dilakukan rasul-rasul ulul ‘azmi terdahulu.

Rasulullah saw melaksanakan dengan baik perintah Allah ini. Beliau selalu bersabar dan tabah menghadapi segala macam cobaan yang datang kepada beliau. Mengenai kesabaran beliau ini diterangkan dalam hadis sebagai berikut:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: ظَلَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَائِمًا ثُمَّ طَوَى ثُمَّ ظَلَّ صَائِمًا ثُمَّ طَوَى ثُمَّ ظَلَّ صَائِمًا قَالَ: يَا عَائِشَةُ اِنَّ الدُّنْيَا لاَ يَنْبَغِى لِمُحَمَّدٍ وَلاَ لِآلِ مُحَمَّدٍ يَا عَائِشَةُ اللهُ لَمْ يَرْضَ مِنْ اُولِى الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ اِلاَّ الصَّبْرَ عَلَى مَكْرُوْهِهَا وَالصَّبْرَ عَنْ مَحْبُوْبِهَا ثُمَّ لَمْ يَرْضَ مِنِّى اِلاَّ اَنْ يُكَلِّفَنِى مَاكَلَّفَهُمْ فَقَالَ: (فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوالْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ) وَإِنِّى وَاللهِ لَأَصْبِرَنَّ كَمَا صَبَرُوْا جُهْدِى وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ. (رواه ابن أبي حاتم و الديلمي)

Dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullah saw senantiasa berpuasa, lalu perutnya jadi kempis, kemudian ia tetap berpuasa, lalu perutnya jadi kempis, kemudian ia berpuasa. Beliau berkata, “Ya Aisyah, sesungguhnya kesenangan di dunia tidak patut bagi Muhammad dan keluarganya. Ya Aisyah, sesungguhnya Allah tidak menyukai para rasul ulul ‘azmi (Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad), kecuali bersabar atas segala cobaannya dan bersabar atas yang dicintainya, kemudian Allah tidak menyukai aku, kecuali Dia membebankan kepadaku seperti yang telah dibebankannya kepada para rasul itu. Maka Dia berkata, “Bersabarlah seperti para rasul “ulul ‘azmi telah bersabar.” Dan sesungguhnya aku, demi Allah, benar-benar akan bersabar seperti para rasul itu, dan tidak ada sesuatu pun kekuatan kecuali kekuatan Allah.” (Riwayat Ibnu Abi Hatim dan ad-Dailami).


Baca Juga: Tafsir Surah Al-Baqarah 280: Lebih Bersabar dalam Menunggu Pembayaran Hutang


Sabar adalah sifat utama dan kunci menuju kesuksesan. Berbahagialah orang yang mempunyai sifat itu.

Lawan dari sabar ialah tergesa-gesa. Dalam ayat ini, Allah mencela sifat tergesa-gesa, dan memperingatkan Nabi Muhammad agar jangan mempunyai sifat tersebut seperti memohon kepada Allah agar segera ditimpakan azab kepada orang-orang musyrik yang mengingkari seruan beliau karena azab itu pasti menimpa mereka, dan waktu kedatangannya hanya Allah yang mengetahui.

Allah berfirman:

وَذَرْنِيْ وَالْمُكَذِّبِيْنَ اُولِى النَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا   ١١

Dan biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan sebentar. (al-Muzzammil/73: 11);Dan firman Allah:

فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا  ١٧

Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu. (ath-Thariq/86: 17).

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Ahqaf 34-35 (2)


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...