Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 54-56 diawali dengan asbabun nuzul ayat 54, yang mengisahkan teguran kepada seseorang yang berniat menikahi istri nabi setelah wafatnya. Dengan turunnya ayat tersebut, jelas tidak diperbolehkanbagi siapapun untuk menikahi istri-istri nabi yang digelari Ummahatul Mu’minin.
Baca Sebelumnya : Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 52-53
Disisi lain, Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 54-56 juga menerangkan bahwa tidak ada larangan bagi istri-istri nabi untuk berinteraksi dengan kerabatnya, namun wajib bagi mereka menggunakan tabir, dan hal itu demi menjaga martabat mereka sebagai istri dari orang yang mulia. Dan Allah menganjurkan kepada hamba-Nya untuk senantiasa bershawalat atas Nabi Muhammad, seperti yang dilakukkan oleh Allah dan Malaikat-malaikat-Nya.
Ayat 54
Sebab turunnya ayat ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Juwaibir dari Ibnu โAbbas, bahwa ada seorang yang telah datang kepada sebagian istri-istri Nabi saw yang menjadi anak pamannya, lalu bercakap-cakap dengan istri Nabi secara langsung.
Nabi saw menegur hal itu dengan sabdanya, โJanganlah engkau berbuat seperti ini pada kesempatan yang lain.โ Orang itu menjawab, โWahai Rasulullah, ini adalah anak paman saya, dan saya tidak pernah mengatakan sesuatu yang mungkar, dan perempuan itu tidak boleh pula berkata yang tidak baik kepadaku.โ
Nabi bersabda, โKami telah mengetahui yang demikian itu. Tidak ada yang lebih cemburu daripada Allah, dan tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada aku.โ Lalu laki-laki itu pergi sambil berkata, โSiapa yang dapat mencegahku untuk bercakap-cakap dengan anak pamanku; aku pasti akan menikahinya setelah Muhammad wafat.โ
Maka turunlah ayat hijab ini, dan laki-laki itu merasa menyesal atas ucapan yang telah dikeluarkannya. Untuk menutupi kesalahan dan menebus dosanya, ia mengeluarkan kifarat dengan memerdekakan seorang hamba sahaya, memberi bekal untuk jihad dengan sepuluh ekor unta, dan naik haji dengan berjalan kaki.
Baca Juga :ย Tafsir Ahkam: Mengapa Menikah dengan Non-Muslim itu Dilarang?
Ayat 55
Tidak ada dosa atas istri-istri Nabi untuk berjumpa tanpa memakai tabir dengan bapak-bapak mereka, baik bapak kandung maupun bapak sesusuan, anak-anak mereka, baik yang seketurunan maupun yang sesusuan, saudara-saudara mereka, atau anak saudara-saudaranya, baik laki-laki maupun perempuan, perempuan-perempuan muslimat yang dekat maupun yang jauh, atau hamba sahaya yang mereka miliki, baik laki-laki maupun perempuan.
Adanya hijab di antara mereka itu akan menimbulkan banyak kesulitan karena mereka selalu berkhidmat dalam urusan rumah tangga. Tetapi, yang perlu diingat adalah agar selalu bertakwa kepada Allah untuk mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, karena Allah selalu menyaksikan segala sesuatu yang mereka perbuat.
Orang-orang yang disebutkan dalam ayat ini, yaitu ayah para istri Nabi, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka, keponakan atau anak saudara mereka, baik saudara laki-laki maupun saudara perempuan, atau perempuan-perempuan lain dan juga budak mereka adalah mahram yaitu orang-orang yang tidak boleh menikahi mereka.
Adapun orang-orang selain tersebut di atas yaitu yang bukan mahram tidak boleh menemui istri-istri Nabi tanpa hijab. Hal ini untuk menjaga kehormatan istri-istri Nabi yang merupakan ummahatulย ย mu’minin.
Ayat 56
Sesungguhnya Allah memberi rahmat kepada Nabi Muhammad, dan para malaikat memohonkan ampunan untuknya. Oleh karena itu, Allah menganjurkan kepada seluruh umat Islam supaya bersalawat pula untuk Nabi saw dan mengucapkan salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
ุนููู ุงูุจูู ุณูุนูููุฏู ุงูููุฎูุฏูุฑูููู ููููููุง: ููุงุฑูุณูููู ุงูููู ููุฐูุง ุงูุณูููุงูู ู ุนููููููู ููุฏู ุนูููู ูููุง ูููููููู ุงูุตูููุงูุฉู ุนูููููููุ ููุงูู: ููููููููุง: ุงูููููููู ูู ุตูููู ุนูููู ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุงูฐูู ู ูุญูู ููุฏู ููู ูุง ุตููููููุชู ุนูููู ุงูุจูุฑูุงููููู ู ููุนูููู ุงูฐูู ุงูุจูุฑูุงููููู ู ุงูููููู ุญูู ูููุฏู ู ูุฌูููุฏู. ุงูููููููู ูู ุจูุงุฑููู ุนูููู ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุงูฐูู ู ูุญูู ููุฏู ููู ูุง ุจูุงุฑูููุชู ุนูููู ุงูุจูุฑูุงููููู ู ููุนูููู ุงูฐูู ุงูุจูุฑูุงููููู ู ุงูููููู ุญูู ูููุฏู ู ูุฌูููุฏู. (ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูุงุญู ุฏ ูุงููุณุงุฆู ูุงุจู ู ุงุฌู ูุบูุฑูู )
Diriwayatkan dari Abu Saโid al-Khudri bahwa ia bertanya, โWahai Rasulullah, adapun pemberian salam kepadamu kami telah mengetahuinya, bagaimana kami harus membaca salawat?โ Nabi menjawab, ucapkanlah: Allahumma Shalli โala Muhammad wa โala ali Muhammad kama shallaita โala Ibrahim wa โala โali Ibrahim innaka Hamid majid. Allahumma barik โala Muhammad wa โala โali Muhammad kama barakta โala Ibrahim wa โala ali Ibrahim innaka Hamid majid. (Riwayat al-Bukhari, Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lainnya).
Diriwayatkan juga oleh โAbdullah bin Abu Thalhah dari ayahnya:
ุฃูููู ุฑูุณููููู ุงููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฌูุงุกู ุฐูุงุชู ููููู ู ููุงููุจูุดูุฑูู ุชูุฑูู ูููู ููุฌูููููุ ููููููููุง ุฅููููุง ููููุฑูู ุงููุจูุดูุฑูู ูููู ููุฌูููููุ ููููุงูู: ุฌูุงุกููููู ุฌูุจูุฑููููู ููููุงูู: ููุง ู ูุญูู ููุฏ ุฅููู ุฑูุจูููู ููููุฑูุฆููู ุงูุณูููุงูู ู ูููููููููู: ุฃูู ููุง ููุฑูุถููููู ุฃููู ูุงู ููุตูููููู ุนููููููู ุฃูุญูุฏู ู ููู ุฃูู ููุชููู ุฅููุงูู ุตููููููุชู ุนููููููู ุนูุดูุฑูุงุ ูููุงู ููุณููููู ู ุนููููููู ุฃูุญูุฏู ู ููู ุฃูู ููุชููู ุฅููุงูู ุณููููู ูุชู ุนููููููู ุนูุดูุฑูุง.
Bahwa Rasulullah datang pada suatu hari dan terlihat tanda-tanda kegembiraan di wajahnya. Lalu kami bertanya, โKami telah melihat tanda-tanda kegembiraan di wajahmu.โ Nabiย menjawab, โMemang, Jibril telah datang kepadaku dan berkata, โWahai Muhammad sesungguhnya Tuhanmu telah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman, โTidakkah kamu merasa puas bahwa tidak ada seorang pun dari umatmu yang membaca salawat untukmu melainkan Aku membalasnya dengan sepuluh kali lipat. Dan tidak seorang pun yang menyampaikan salam kepadamu dari umatmu melainkan Aku membalas dengan salam sepuluh kali lipat.โ
(Tafsir Kemenag)
Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al Ahzab Ayat 57-60