BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Ahzab Ayat 57-60

Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 57-60

Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 57-60 menejelaskan tentang kecaman Allah atas orang-orang yang menyakiti-Nya, seperti menjalankan perintah atau mengingkari kebenaran. Allah juga mengecam sikap zalim, dengan menyakiti orang beriman, baik melalui ucapan maupun perbuatan. Disaat yang sama, dalam tafsir ini,akan dijelaskan pula perintah menjulurkan jilbab bagi istri-istri Nabi dan anak keturunannya.


Baca Sebelumnya : Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 54-56


Ayat 57

Pada ayat ini dijelaskan bahwa Allah mengutuk orang-orang yang menyakiti-Nya dengan melakukan perbuatan yang tidak diridai-Nya, seperti mengingkari perintah-Nya, yaitu ucapan orang-orang Nasrani bahwa Isa adalah putra Allah, atau seperti kaum musyrikin yang mengatakan bahwa malaikat adalah putri-putri Allah, atau menyekutukan-Nya. Allah juga mengutuk orang-orang yang menyakiti Rasul-Nya, seperti menuduh beliau seorang penyair, tukang sihir, atau seorang gila dan sebagainya.

Kutukan Allah itu meliputi kutukan di dunia dan akhirat. Di dunia mereka dijauhkan dari rahmat Allah dan karunia-Nya, sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan dan kemaksiatan. Di akhirat mereka dijerumuskan ke dalam api neraka yang merupakan seburuk-buruknya tempat kembali, dan Allah menyediakan bagi mereka azab yang sangat pedih dan menghinakan.


Baca Juga : Kecaman Al-Quran Terhadap Perilaku Korupsi: Tafsir Surat Ali-Imran Ayat 161


Ayat 58

Orang yang menyakiti para mukmin, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa kesalahan yang mereka perbuat, dan hanya berdasarkan kepada fitnah dan tuduhan yang dibuat-buat, maka sungguh mereka itu telah melakukan dosa yang nyata. Menurut Ibnu ‘Abbas, ayat ini diturunkan sehubungan dengan tuduhan ‘Abdullah bin Ubay terhadap ‘Aisyah yang dikatakannya telah berbuat mesum dalam perjalanan pulang beserta Nabi Muhammad setelah memerangi Bani Mu¡taliq, yang terkenal dengan hadis al-ifk.

Dalam hadis Nabi saw dijelaskan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّهُ قِيْلَ يَا رَسُولَ الله مَا الْغِيْبَةُ؟ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، قِيْلَ أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُوْلُ: قَالَ: إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَإِنْ لمَ ْيَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهَ.(رواه ابوداود)

Abµ Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang apa artinya bergunjing. Beliau menjawab, “Engkau menyebut-nyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya.” Nabi ditanya lagi, “Bagaimana jika yang disebut itu memang benar atau suatu kenyataan?” Nabi menjawab, “Bila yang diucapkan itu benar, engkau telah mengumpat kepadanya, dan bila itu tidak benar maka engkau telah membuat kedustaan terhadapnya.”  (Riwayat Abu Dawud)

Ayat 59

Allah memerintahkan kepada seluruh kaum muslimat terutama istri-istri Nabi sendiri dan putri-putrinya agar mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka. Hal itu bertujuan agar mereka mudah dikenali dengan pakaiannya karena berbeda dengan jariyah (budak perempuan), sehingga mereka tidak diganggu oleh orang yang menyalahgunakan kesempatan. Seorang perempuan yang berpakaian sopan akan lebih mudah terhindar dari gangguan orang jahil. Sedangkan perempuan yang membuka auratnya di muka umum mudah dituduh atau dinilai sebagai perempuan yang kurang baik kepribadiannya. Bagi orang yang pada masa lalunya kurang hati-hati menutupi aurat, lalu mengadakan perbaikan, maka Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Karena perbuatan yang menyakiti itu seringkali dilakukan oleh orang-orang munafik, maka pada ayat berikut ini Allah mengancam mereka dengan ancaman yang keras sekali.

Ayat 60

Jika orang-orang munafik dan orang-orang berpenyakit di hatinya, dan orang-orang yang menyebar berita bohong di Medinah itu tidak berhenti mendustakan Allah, menyakiti Rasul-Nya, dan kaum mukminin, niscaya Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk memerangi mereka sehingga tidak akan dapat lagi untuk hidup lebih lama di Medinah bertetangga dengan Nabi saw. Mereka yang diancam akan diperangi dan dimusnahkan oleh Nabi itu adalah tiga golongan manusia:

  1. Orang-orang munafik yang selalu menentang Allah secara tersembunyi.
  2. Orang-orang berpenyakit di dalam hatinya, seperti dengki dan dendam yang selalu menyakiti orang mukmin seperti mengganggu para perempuan.
  3. Orang-orang yang menyiarkan kabar bohong di Medinah sehingga menyakiti Nabi saw, dengan ucapan mereka bahwa Nabi Muhammad saw akan dikalahkan dan diusir dari Medinah dan sebagainya.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al Ahzab Ayat 61-73


 

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Tafsir tentang laut yang tidak bercampur

Tafsir tentang Laut yang Tidak Bercampur: Mukjizat atau Fenomena Ilmiah?

0
Alquran bukan sekadar kitab petunjuk spiritual, tetapi juga lumbung keajaiban yang terus mengundang rasa ingin tahu. Salah satu ayatnya, yang membahas tentang "laut yang...