BerandaTafsir TematikTafsir Surah Al-Anbiya 90: Etika Berdoa dan Bacaan Doa Akhir dan Awal...

Tafsir Surah Al-Anbiya 90: Etika Berdoa dan Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Beserta Terjemahannya

Resolusi tahun baru merupakan ikrar atau janji yang dibuat untuk diri sendiri. Pada umumnya, resolusi tahun baru diambil orang pada hari pertama tahun itu. Akan tetapi kita juga perlu menguatkan resolusi kita dengan doa. Adapun untuk itu, pada tulisan ini akan mengulas tentang etika berdoa dan melampirkan doa awal dan akhir tahun Hijriyah.

Etika Berdoa

Pada Surah al-Anbiya ayat 90 dijelaskan bahwa berdoa dilakukan dengan cara khusyu’, karena pada ayat ini menggunakan  kata khusyu’ di dalamnya.

فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَوَهَبْنَا لَهُۥ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُۥ زَوْجَهُۥٓ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ يُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا۟ لَنَا خَٰشِعِينَ

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami. (Q.S Al-Anbiya ayat 90).

Baca juga: Belajar Investasi dari Nabi Yusuf, Tafsir Surah Yusuf Ayat 47-49

Kata khusyu’ adalah masdar dari kata (خَشَع يَخْشَعُ خُشوعاً) yang berarti tunduk, rendah dan takut. Dalam Lisanul Arab, menurut Ibnu Manzur kata khusyu’ berarti mengarahkan pandangannya ke tanah dan menundukkannya serta merendahkan suaranya.

Adapun khusyu’ menurut Muhammad Shalih Al-Munjid berarti diam, ketenangan, kerendahan diri yang membawa kepada rasa takut kepada Allah dan perasaan selalu diawasi.

Kemudian Tafsir al-Misbah karangan Quraish Shihab menuliskan tentang ayat di atas bahwa Allah Swt akan mewujudkan harapan umatnya. Doanya, Allah kabulkan dan Allah Swt akan karuniai–meskipun dalam umur yang sudah tua dan dalam keadaan istrinya mandul, mengapa begitu? karena ayat di atas menceritakan seorang anak bernama Yahyâ. Sesungguhnya para nabi yang terpilih itu selalu bergegas untuk melakukan setiap perbuatan baik, memohon doa karena haus akan kasih sayang Allah, dan hanya takut serta mengagungkan diri Kami.

Maka, sudah jelas, bahwa ayat tersebut menjelaskan, ketika berdoa kita disarankan untuk khusyu’, berdoa karena benar-benar haus kasih sayang Allah Swt dan menunduk serta merendahkan suaranya. Dengan begitu, perlu kita berdoaakhir dan awal tahun dengan khusyu’.

Baca juga: Penafsiran Kyai Sholeh Darat tentang Makna Alif Lam Mim

Doa Akhir Tahun

Doa ini ditulis oleh Mufti Jakarta abad 19-20 Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya Maslakul Akhyar :

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allahumma ma amiltu min amalin fi hadzihis sanah ma nahaitani anhu wa lam atub minhu wa halumta fiha alayya bifadhlika ba’da qudratika ala uqubati wa da’autani ilat taubati min ba’di jara’ati ‘ala ma’shiyatika fainni istaghfartuka faghfirli wa ma amiltu fiha mimma tardha wa wa’adhtani alaihits tsawaba. Fa as’aluka an tataqabbala minni wa la taqtha’ raja’iy minka ya karim.

Artinya: Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berrarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.

Doa yang dibaca sebanyak 3 kali ini diharapkan menjadi akhir tahun yang baik. Semoga Allah menerima doa yang kita baca di akhir Dzulhijjah sekurang-kurangnya sebelum Maghrib hari ini.

Baca juga: Metodologi dan Pendekatan dalam Penelitian Studi al-Quran dan Tafsir

Kemudian setelah shalat maghrib, dianjurkan untuk membaca doa awal tahun berikut:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

“Allahumma antal abadiyyul qadimul awwalu wa ala fadhlikal adzimi wa karimi judikal mu’awwal. Wa hadza ‘ammun jadidun qad aqbala. As’alukal ishmata fihi minas syaithani wa awliya’ihi wal ‘auna ala hadzhin nafsil ammarati bis suu’. Wal istighala bima yuqarribuni ilaika zulfa ya dzal jalali wal ikram.”

Artinya: Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Dan atas karunia-Mu yang besar dan mulia kemurahan-Mu, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun meminta tolong-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku meminta aktivitas keseharian yang mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.

Ketika kita sudah menngamalkan doa tersebut, semoga apa yang menjadi resolusi kita di tahun berikutnya akan diberkahi oleh Allah. Amim.

Norma Azmi Farida
Norma Azmi Farida
aktif di Cris Foundation (Center For Research of Islamic Studies) Redaktur Tafsiralquran.id
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU