BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Anbiya’ Ayat 66-69

Tafsir Surah Al-Anbiya’ Ayat 66-69

Tafsir Surah Al-Anbiya’ Ayat 66-69 menerangkan tentang pengakuan kaum Ibrahim bahwa patung tersbebut tidak dapat berbicara, memndengar, dan melihat. Akan tetapi, mereka tidak berhenti membela patung yang dianggap mereka sebagai tuhan itu, dan puncaknya mereka memutuskan untuk membakar Ibrahim dengan dalih telah menghina tuhan mereka, di sini terlihat bagaima keputusasaan mereka dengan kecerdasan Ibrahim. Adapun Ibrahim, dilindungi oleh Allah Swt dari panasnya api tersebut.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Anbiya’ Ayat 61-65


Ayat 66

Allah menerangkan dalam ayat ini, bahwa setelah mereka mengakui bahwa patung-patung itu tidak dapat mendengar, berpikir dan berbicara, maka Ibrahim segera menjawab dengan mengatakan mengapa mereka menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun, dan tidak pula dapat mendatangkan mudarat kepada mereka, bahkan ia tidak dapat berbicara dan mempertahankan diri.

Ayat 67

Dalam ayat ini disebutkan lanjutan dari ucapan Ibrahim kepada mereka, bahwa mereka akan celaka bersama patung-patung yang mereka sembah selain Allah. Apakah mereka tidak memahami keburukan dan kesesatan perbuatan mereka?

Ucapan itu telah menyebabkan para penyembah patung itu sungguh-sungguh terpojok, dan mengobarkan kemarahan mereka yang amat sangat.

Ayat 68

Pada ayat ini diterangkan bahwa setelah mereka kehabisan akal dan alasan untuk menjawab ucapan Ibrahim, dan kemarahan mereka memuncak, maka mereka sepakat untuk membakar Ibrahim, dan membela tuhan-tuhan mereka, jika mereka benar-benar ingin balas dendam.

Dengan demikian mereka memutuskan untuk membinasakan Ibrahim, tindakan itu mereka pandang sebagai cara yang terbaik untuk membela kehormatan tuhan-tuhan mereka, dan untuk melenyapkan rintangan yang menghalangi mereka dalam menyembah patung-patung.

Mereka memilih cara yang paling kejam untuk membinasakan Ibrahim, yaitu dengan membakarnya dalam sebuah api unggun. Dengan cara ini Ibrahim dapat dilenyapkan, agar mereka dapat mencapai kemenangan untuk harga diri dan tuhan-tuhan mereka.


Baca Juga: Tafsir Ayat Syifa: Menebar Keselamatan dan Mencegah Kegaduhan


Ayat 69

Dalam ayat ini dijelaskan tindakan Allah untuk melindungi dan menolong Ibrahim dari kekejaman kaumnya, yaitu membakar Ibrahim dalam api yang sedang berkobar-kobar.

Sebagaimana diketahui bahwa Allah telah memberikan sifat-sifat tertentu bagi setiap mahluk-Nya. Sifat itu tetap berlaku baginya sebagai Sunnah Allah di dunia. Antara lain ialah api, yang bersifat panas dan membakar, sehingga logam-logam yang amat kuat pun dapat dicairkan dengan api, apalagi tubuh manusia. Maka Allah melindungi Ibrahim dari panas api tersebut dengan cara mencabut sifat panas dan membakar, dari api yang sedang menyala sehingga Ibrahim tidak merasa panas ketika dibakar dan  tidak terbakar dalam api unggun yang menyala-nyala.

Allah berfirman, “Hai api, jadilah engkau dingin, dan memberi keselamatan bagi Ibrahim.” Dengan adanya perintah Allah kepada api tersebut, maka sifatnya berubah dari panas menjadi dingin, dan tidak merusak terhadap Ibrahim sampai api itu padam. Ini menambah bukti tentang kekuasaan Allah yang seharusnya disadari oleh orang-orang kafir.

Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhāri dari Ibnu ‘Abbas disebutkan bahwa ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api, ia membaca:

حَسْبُنَا الله ُوَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

“Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”  (Riwayat al-Bukhāri)

Demikianlah pertolongan dan perlindungan yang biasa diberikan Allah kepada para nabi, wali-wali dan hamba-hamba-Nya yang saleh. Walaupun pada waktu itu Ibrahim belum menjadi nabi dan rasul, namun ia tetap merupakan seorang hamba Allah yang saleh.

Patut kiranya diingat bahwa Nabi Muhammad juga mengalami makar dari kaum kafir Quraisy yang berusaha untuk membinasakannya, seperti peristiwa sebelum dan sesudah hijrah. Akan tetapi walaupun mereka telah membuat rencana yang rapi untuk mencapai maksud tertentu, namun pelaksanaannya tidaklah membawa hasil seperti yang mereka harapkan, karena Allah telah memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya kepada Rasul-Nya, sebagai pelaksanaan dari janji-Nya:

وَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ

Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. (al-Mā`idah/5: 67)

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al-Anbiya’ Ayat 70-73


 

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...