BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al A'raf ayat 200-202

Tafsir Surah Al A’raf ayat 200-202

Tafsir Surah Al A’raf ayat 200-202 ini menjelaskan bahwa kesehatan jiwa dan tubuh dapat terpenuhi jika kita dapat muraqabah (mendekatkan diri kepada Allah). Salah satu senjata ampuh yang dapat menghalau godaan setan ketika manusia hendak bermuraqabah adalah dengan bacaan ta’awudz. Selengkapnya baca Tafsir Surah Al A’raf ayat 200-202 di bawah ini…


Baca Sebelumnya : Tafsir Surah Al A’raf ayat 199


Ayat 200

Dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang kemungkinan Nabi Muhammad digoda setan, lalu dia tidak dapat melaksanakan prinsip di atas (baca tafsir ayat 199). Oleh karena itu Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya, agar selalu memohonkan perlindungan kepada Allah jika golongan setan datang, dengan membaca “Ta’awwuz”, yaitu:

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”.;Allah swt Maha Mendengar segala permohonan yang diucapkan dan Maha Mengetahui apa yang terlintas dalam jiwa seseorang, yang dapat mendorong dia berbuat kejahatan atau kesalahan. Jika doa itu dibaca orang yang tergoda itu dengan hati yang ikhlas dan penghambaan diri yang tulus kepada Allah, maka Allah akan mengusir setan dari dirinya, serta akan melindunginya dari godaan setan itu.

Firman Allah swt:

فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ   ٩٨  اِنَّهٗ لَيْسَ لَهٗ سُلْطٰنٌ عَلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ   ٩٩ 

“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sungguh, setan itu tidak ada akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan”. (an-Nahl/16:98-99)

Sabda Rasulullah saw:

مَا مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِيْنُهُ مِنَ الْجِنِّ، قَالُوْا وَإِيَّاكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ الله َأَعَانَنِيْ عَلَيْهِ وَأَسْلَمُ مِنْهُ (رواه مسلم عن عائشة وابن مسعود(

“Tidak seorang pun di antara kamu sekalian melainkan didampingi temannya dari jenis jin. Berkatalah para sahabat: Engkau juga hai Rasulullah? Beliau menjawab, “Saya juga”. Hanya Allah menolong aku menghadapinya maka selamatlah aku dari padanya.” (Riwayat Muslim dari ‘Aisyah ra. dan Ibnu Mas’ud);

Meskipun dalam ayat ini perintah ditujukan kepada Rasul, namun perintah ini meliputi seluruh umatnya yang ada di dunia ini.

Ayat 201

Dalam ayat ini Allah menjelaskan reaksi orang-orang yang bertakwa bila digoda setan. Ayat ini memperkuat pula ayat sebelumnya tentang keharusan kita berlindung kepada Allah dari godaan setan.

Sesungguhnya orang yang bertakwa ialah orang yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, menginfakkan sebagian dari rezekinya. Bila mereka merasa ada dorongan dalam dirinya untuk berbuat kemungkaran, mereka segera sadar bahwa yang demikian itu adalah godaan setan dan mereka segera mengucapkan doa isti’adzah dan menyerahkan diri kepada Allah agar dipelihara dari tipu muslihat setan. Berkat kesadaran itu, mereka terhindar dari jurang kebinasaan dan jaring-jaring setan, karena mereka bisa menahan diri agar tidak jatuh ke dalam perangkap setan, sedang yang masuk perangkap setan itu hanyalah orang yang lalai kepada Allah dan kurang mawas diri.

Senjata yang paling ampuh mengusir setan, ialah ingat dan murāqabah (mendekatkan diri) kepada Allah di dalam segala keadaan. Ingat selalu kepada Allah akan menanamkan ke dalam jiwa cinta kebenaran dan kebajikan, melemahkan kecenderungan negatif/buruk. Jiwa yang dipenuhi iman ialah jiwa yang sehat. Jiwa yang sehat seperti badan yang sehat yang punya kekebalan.

Badan yang punya kekebalan, badan yang kuat, tidak mudah diserang penyakit. Bakteri-bakteri dan kuman penyakit tidak dapat berkembang biak dalam tubuh yang penuh dengan daya kekebalan itu. Demikian pula jiwa orang yang takwa, tidak mudah dikalahkan godaan setan. Orang yang bertakwa segera bereaksi terhadap rangsangan setan yang timbul dalam dirinya. Reaksi itu berupa ingatan kepada Allah disertai dengan kesadaran terhadap tipu muslihat setan dengan segala akibatnya.

Memelihara jiwa yang sehat dari godaan setan sama halnya dengan memelihara badan yang sehat, yakni memerlukan perawatan yang terus menerus agar tetap bersih dan sehat, memerlukan murāqabah yang tetap, ingat kepada Allah dalam segala keadaan. Dengan demikian setan tidak mendapat kesempatan mengganggu diri.

Ayat 202

Ayat ini menerangkan bahwa orang jahil dan kafir membantu setan dalam menyesatkan dan berbuat kerusakan. Sebab orang-orang jahil itu selalu dipengaruhi setan dan tidak ingat kepada Allah. Jika timbul dalam diri mereka dorongan nafsu hewani, mereka melampiaskannya dalam bentuk tindakan dan perbuatan hewani. Tidak ada kekuatan jiwa yang membendung nafsu hewani itu. Karena itu mereka terus menerus melakukan kerusakan dan bergelimang dalam kesesatan.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al A’raf ayat 186


 

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Q.S An-Nisa’ Ayat 83: Fenomena Post-truth di Zaman Nabi Saw

0
Post-truth atau yang biasa diartikan “pasca kebenaran” adalah suatu fenomena di mana suatu informasi yang beredar tidak lagi berlandaskan asas-asas validitas dan kemurnian fakta...