Tafsir Surah Al Fajr Ayat 9-16 ini meneruskan pembicaraan sebelumnya, yaitu kaum Samud, kaum yang digawangi oleh Nabi Saleh. Adapula pembicaraan tentang Fir’aun. Kaum ‘Ad, Samud, dan Fir’aun merupakan orang-orang yang ingkar terhadap utusan Allah.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Fajr Ayat 1-8
Selanjutnya Tafsir Surah Al Fajr Ayat 9-16 berbicara mengenai perhitungan Allah Swt terhadap apa yang dilakukan oleh umat manusia atas penerimaannya terhadap nabinya. Tentunya dalam proses penerimaan tersebut tidak berjalan mulus karena dipenuhi cobaan. Hal inilah yang dijadikan pertimbangan apakah ia layak mendapat nikmat atau azab.
Ayat 9
Begitu juga Allah telah menghancurleburkan kaum Samud, umat Nabi Saleh. Bangsa ini juga telah memiliki peradaban yang tinggi, yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka membangun gedung-gedung megah di tempat-tempat datar dan memotong.
Selain itu mereka juga memahat batu-batu di pegunungan untuk dibuat tempat-tempat peristirahatan, serta membuat relief-relief dan perhiasan-perhiasan dari batu atau marmer. Keahlian mereka itu diceritakan dalam ayat lain:
وَتَنْحِتُوْنَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْتًا فٰرِهِيْنَ ١٤٩
Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah. (asy-Syu’ara’/26: 149)
Walaupun mereka sudah begitu maju, kuat, dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap kuasa menghancurkan mereka karena pembangkangan mereka.
Ayat 10
Allah juga telah menghancurkan Fir’aun. Ia terkenal sebagai raja yang zalim bahkan memandang dirinya tuhan bangsa Mesir. Bangsa ini di bawah Firaun juga telah mencapai peradaban yang tinggi, di antara buktinya adalah kemampuan mereka membangun piramid-piramid yang merupakan salah satu keajaiban dunia sampai sekarang.
Mereka juga telah memiliki angkatan bersenjata yang besar. Akan tetapi, semuanya itu juga sudah dihancurleburkan Allah sehingga sekarang mereka hanya tinggal nama untuk dikenang.
Ayat 11
Semua bangsa yang telah disebutkan di atas, yaitu kaum ‘Ad, Samud, dan Fir’aun telah melakukan kesewenang-wenangan di bumi ini, yaitu mempertuhankan manusia atau benda dan memperkosa hak-hak asasi manusia.
Ayat 12
Di samping itu, mereka telah melakukan kerusakan di muka bumi, seperti menindas kaum yang lemah bahkan membunuh siapa saja yang mereka kehendaki.
Baca juga: Tafsir Surat al-Mulk Ayat 25-27: Balasan Bagi yang Ingkar Terhadap Ancaman Allah
Ayat 13
Akhirnya Allah “menumpahkan kepada mereka cemeti azab”, yang berarti bahwa azab itu dicurahkan seluruhnya kepada mereka sehebat-hebatnya, sehingga mereka hancur lebur tak bersisa dan yang tertinggal hanyalah nama untuk diingat orang.
Yang menimpakan azab itu adalah “Tuhanmu” (ya, Muhammad!), yang berarti bahwa peristiwa-peristiwa itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum kafir Mekah agar mereka tidak terus-menerus membangkang.
Bagaimana azab yang ditimpakan kepada bangsa-bangsa itu dinyatakan dalam ayat-ayat lain:
فَاَمَّا ثَمُوْدُ فَاُهْلِكُوْا بِالطَّاغِيَةِ ٥ وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍۙ ٦ سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚ ٧ فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ ٨ وَجَاۤءَ فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهٗ وَالْمُؤْتَفِكٰتُ بِالْخَاطِئَةِۚ ٩ فَعَصَوْا رَسُوْلَ رَبِّهِمْ فَاَخَذَهُمْ اَخْذَةً رَّابِيَةً ١٠
“Maka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras, sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).”
“Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? Kemudian datang Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar. Maka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.” (al-Haqqah/69: 5-10)
Ayat 14
Allah menegaskan bahwa Ia sungguh amat kuat pengawasan-Nya terhadap makhluk-Nya. Tidak ada perbuatan sekecil apa pun yang tidak diketahui-Nya. Oleh karena itu, yang membangkang dan bergelimang dosa seharusnya sadar dan kemudian beriman dan tobat dari dosa-dosanya.
Ayat 15
Ayat ini menyatakan bahwa Allah menguji manusia dengan kemuliaan dan berbagai nikmat-Nya, seperti kekuasaan dan kekayaan. Orang yang kafir dan durhaka akan memandang hal itu sebagai tanda bahwa Allah menyayangi mereka.
Ayat 16
Sebaliknya, bila Allah menguji mereka dengan cara membatasi rezeki, mereka menyangka bahwa Allah telah membenci mereka. Pandangan itu tidak benar, karena Allah memberi siapa yang disukai-Nya atau tidak memberi siapa yang tidak disukai-Nya.
Allah ingin menguji manusia, dan karena itu Ia menghendaki agar manusia itu selalu patuh kepada-Nya, baik dalam keadaan berkecukupan maupun kekurangan. Bila Allah memberi, maka manusia yang diberi harus bersyukur, dan bila Ia tidak memberi, manusia harus bersabar.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Al Fajr Ayat 17-30
(Tafsir Kemenag)