Sebagai penutup Tafsir Surah Al-Haqqah ayat 49-52 memberi peringatan keras kepada kaum musyrik bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di alam ini. Bahkan Tafsir Surah Al-Haqqah ayat 49-52 ini menyatakan bahwa Alquran akan membuat orang musyrik menyesal di dunia maupun di akhirat. Karena dengan turunya Alquran umat Islam tersebar ke penjuru dunia mengikis kemusyrikan dan di akhira kelak orang-orang musyrik akan menyesal karena telah mengingkarinya.
Di akhir Tafsir Surah Al-Haqqah ayat 49-52 ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad untuk senantiasa bertasbih, bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan Allah.
Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Haqqah ayat 43-48
Ayat 49
Ayat ini merupakan peringatan keras kepada kaum musyrik. Dijelaskan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang terdapat di alam ini, sejak dari yang kecil sampai yang besar, yang halus sampai yang kasar, serta yang tidak tampak sampai yang tampak. Oleh karena itu, Allah mengetahui setiap orang yang mendustakan Al-Qur’an, mengingkari rasul, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Maka Allah akan melakukan tindakan dan menghukum dengan seadil-adilnya di antara manusia, sesuai dengan perbuatannya.
Dari perkataan “minkum” (sebahagian kamu) yang terdapat dalam ayat ini dapat dipahami bahwa ada di antara orang musyrik itu yang mempercayai kebenaran Al-Qur’an dan Rasulullah. Akan tetapi, karena hawa nafsu, takut dipencilkan kaumnya, takut kehilangan pangkat dan harta, mereka mendustakannya. Allah berfirman:
اِنَّهٗ فَكَّرَ وَقَدَّرَۙ ١٨ فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ ١٩ ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ ٢٠ ثُمَّ نَظَرَۙ ٢١ ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ ٢٢ ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ ٢٣ فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُۙ ٢٤ اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ ٢٥
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? Sekali lagi, celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? Kemudian dia (merenung) memikirkan, lalu berwajah masam dan cemberut, kemudian berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata, “(Al-Qur’an) ini hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu). Ini hanyalah perkataan manusia.” (al-Muddatsir/74: 18-25)
Ayat 50
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Al-Qur’an menimbulkan kekecewaan bagi orang kafir, baik selama hidup di dunia maupun di akhirat. Di dunia mereka kecewa karena pengaruh agama Islam bertambah kuat sehingga pengaruh kepercayaan syirik makin berkurang, bahkan akhirnya hilang seluruhnya tanpa bekas sedikit pun. Al-Qur’an menyatakan kebatilan kepercayaan mereka, seperti menyembah patung yang tidak dapat menimbulkan mudarat dan manfaat.
Di akhirat nanti setelah mengalami azab yang dahsyat, mereka menyesal kenapa tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad, seperti yang dilakukan orang-orang yang beriman. Akan tetapi, penyesalan mereka itu tidak ada gunanya lagi karena pintu tobat telah tertutup.
Ayat 51
Dalam ayat ini, ditegaskan lagi bahwa Al-Qur’an adalah suatu yang benar dan nyata kebenarannya. Ia benar-benar berasal dari Tuhan semesta alam, bukan perkataan yang diada-adakan Muhammad.
Ayat 52
Oleh karena itu, Nabi Muhammad diperintahkan untuk bertasbih dengan menyebut nama Allah dan bersyukur kepada-Nya karena Dia telah melimpahkan rahmat yang tidak terhingga kepadanya dan kepada seluruh manusia berupa Al-Qur’an, sebagai petunjuk dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya Tuhan yang telah memberi rahmat itu adalah Tuhan Yang Mahaagung.
(Tafsir Kemenag)
Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al-Ma’arij 44 Ayat