Tafsir Surah al-Hasyr ayat 13-14 menjelaskan bahwa alasan orang munafik tidak menepati janjinya untuk menolong Bani Nadhir sebagaimana yang telah disinggung pada tafsir sebelumnya tak lain karena orang munafik lebih takut kepada kaum Muslimin.
Baca Sebelumnya: Tafsir Surah al-Hasyr ayat 11-12
Ayat 13
Dalam Tafsir Surah al-hasyr ayat 13-14 khususnya ayat ini diterangkan bahwa sebab-sebab orang munafik tidak menepati janjinya menolong Bani Nadhir, sebagaimana yang telah mereka sepakati, adalah karena mereka lebih takut kepada kaum Muslimin daripada kepada Allah. Oleh karena itu, mereka tidak berani melawan kaum Muslimin, meskipun mereka bersama Bani Nadhir.
Ayat ini menunjukkan apa yang terkandung dalam hati orang-orang munafik. Mereka tidak percaya kepada kekuasaan dan kebesaran Allah. Hal terpenting bagi mereka ialah keselamatan diri dan harta benda mereka masing-masing. Untuk keselamatan itu, mereka melakukan apa yang mungkin dilakukan, seperti perbuatan nifaq, kepada Rasulullah mereka menyatakan termasuk orang-orang yang beriman, sedang kepada Bani Nadhir mereka menyatakan senasib dan sepenanggungan dalam menghadapi kaum Muslimin.
Di samping itu, mereka tidak mau memahami ajaran yang disampaikan Rasulullah kepada mereka. Apakah ajaran itu benar atau tidak, bagi mereka, yang menentukan segala sesuatu hanyalah harta benda dan kekayaan. Oleh karena itu, tampak dalam sikap mereka ketika menghadapi kesulitan, mereka tidak mempunyai pegangan, dan terombang-ambing ke sana ke mari. Mereka lebih takut kepada manusia daripada Allah. Firman Allah:
فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً
Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). (an-Nisa’/4: 77)
Ayat 14
Dalam ayat ini diterangkan bahwa mental orang Yahudi dan orang munafik itu telah jatuh sedemikian rupa. Seandainya orang-orang munafik menepati janji mereka dan berperang bersama orang Yahudi Bani Nadhir menghadapi kaum Muslimin, mereka pun tidak akan mampu menghadapinya, karena dalam hati mereka telah timbul rasa takut dan gentar terhadap kaum Muslimin.
Seandainya mereka berperang juga, mereka hanya berperang di balik benteng-benteng yang kokoh yang telah mereka buat, di balik tembok rumah-rumah mereka, tidak berani keluar berhadapan dengan kaum Muslimin.
Pada akhir ayat ini diterangkan sebab lain yang menyebabkan mereka takut berperang menghadapi kaum Muslimin, yaitu di antara mereka sendiri terjadi pertentangan dan permusuhan yang hebat, tak ada persatuan di antara mereka.
Ayat ini mengisyaratkan kepada kaum Muslimin bahwa persatuan dan kesatuan itu merupakan syarat untuk mencapai kemenangan. Betapa pun kuatnya persenjataan, perlengkapan, dan kesatuan tentara, tidak akan ada artinya apabila mereka tidak bersatu dan tidak yakin akan tercapainya cita-cita mereka. Karena bangsa atau umat yang bersatu meskipun dengan perlengkapan yang memadai akan dapat mencapai segala yang mereka cita-citakan. Ketentuan ini berlaku bagi seluruh umat manusia di mana pun mereka berada.
Sehubungan dengan perlu adanya keyakinan yang kuat, persatuan, dan kesatuan dalam menghadapi apa pun, Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ ٤٥ وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ ٤٦
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar. (al-Anfal/8: 45-46).
Jika tertanam pada suatu bangsa iman yang kuat dan persatuan yang kokoh dan kesatuan tentara yang tak terpecahkan, niscaya mereka akan sanggup menghadapi segala macam kesukaran menghadapi musuh-musuh yang akan memerangi mereka. Allah berfirman:
قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِ ۙ كَمْ مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢبِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (al-Baqarah/2: 249)
Sementara itu, Allah mengingatkan kaum Muslimin agar jangan sekali-kali terpengaruh oleh sesuatu yang kelihatannya baik seperti hubungan orang-orang munafik dengan Bani Nadhir , mereka seakan-akan bersatu-padu menghadapi kaum Muslimin, padahal di antara mereka terdapat pertentangan dan permusuhan.
(Tafsir Kemenag)
Baca Setelahnya: Tafsir Surah al-Hasyr ayat 15-16