Tafsir Surah Al-Jatsiyah Ayat 24-25

tafsir surah al jatsiyah
tafsir surah al jatsiyah

Tafsir Surah Al-Jatsiyah Ayat 24-25 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai keingkaran orang-orang musyrik terhadap hari kebangkitan. Kedua mengenai respons Allah SWT mengenai tidakan mereka.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al-Jatsiyah Ayat 23


Ayat 24

Pada ayat ini Allah menjelaskan keingkaran orang-orang musyrik terhadap hari kebangkitan. Menurut anggapan mereka kehidupan itu hanya di dunia saja. Di dunia mereka dilahirkan dan di dunia pula mereka dimatikan dan di situlah akhir dari segala sesuatu, dan demikian pula terjadi pada nenek moyang mereka.

Menurut mereka, yang menyebabkan kematian dan kebinasaan segala sesuatu ialah pertukaran masa. Dari pendapat mereka, dapat diambil kesimpulan bahwa mereka mengingkari terjadinya hari kebangkitan.

Keterangan itu diperkuat oleh adat kebiasaan orang Arab Jahiliyah yaitu apabila mereka ditimpa bencana atau musibah, terlontarlah kata-kata dari mulut mereka, “Aduhai celakalah masa.” Mereka mengumpat-umpat masa karena menurut mereka masa itulah sumber dari segala musibah.

Dalam hadis Qudsi dari Abµ Hurairah, Rasulullah bersabda:

;قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِيْنِي ابْنُ ﺁدَمَ يَقُولُ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ فَلاَ يَقُوْلَنَّ أَحَدُكُمْ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ فَإِنِّيْ أَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ لَيْلَهُ وَنَهَارَهُ فَإِذَا شِئْتُ قَبَضْتُهُمَا. (رواه مسلم);

Allah berfirman, “Manusia telah menyakitiku dengan mengatakan wahai masa yang sial. Maka janganlah salah seorang kalian mengatakan masa yang sial karena Akulah (Pencipta dan Pengatur)masa. Aku mengganti malam menjadi siang, dan jika Aku menghendakinya niscaya Aku genggam keduanya.” (Riwayat Muslim)

Kemudian Allah menyayangkan sikap kaum musyrikin Mekah yang tidak didasarkan pada pengetahuan yang benar. Allah menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang hal yang menyangkut masa itu. Pendapat mereka itu hanyalah didasarkan pada sangkaan dan dugaan saja.


Baca juga: Na’ilah Hashim Sabri, Perempuan Pertama Penulis Lengkap Tafsir Alquran


Ayat 25

Pada ayat ini, Allah menerangkan dan menegaskan bahwa pendapat mereka itu benar-benar berdasarkan dugaan dan sangkaan belaka, yang menjurus kepada pengingkaran terjadinya hari kebangkitan.

Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang mengandung keterangan tentang bukti-bukti terjadinya hari kebangkitan, mereka tidak mau memahami keterangan yang dikemukakan itu, dan juga mereka menantang Rasulullah saw agar beliau menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Jika hal itu dapat dilakukan oleh Rasulullah, barulah mereka mau beriman.

Dari sikap mereka yang demikian itu, dapat diambil kesimpulan bahwa mereka benar-benar telah dikendalikan oleh hawa nafsu mereka, tidak lagi mempergunakan pikiran mereka dengan baik sehingga mereka tidak mau menerima segala kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah saw, bahwa hari kebangkitan itu akan datang pada saat yang telah ditentukan yaitu setelah semua manusia yang hidup dimatikan dan jagat raya serta segala isinya hancur-lebur. Namun hal ini tidak membuat mereka mengerti dan mengakui.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Al-Jatsiyah Ayat 26-27