BerandaTafsir TahliliTafsir Surah An-Nur Ayat 23-24

Tafsir Surah An-Nur Ayat 23-24

Tafsir Surah An-Nur Ayat 23-24 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai azab yang ditimpakan kepada orang-orang yang menyebar berita bohong. Kedua berbicara mengenai pengingkaran orang-orang yang dulunya sering menyebar berita bohong.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah An-Nur Ayat 21-22


Ayat 23

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang saleh dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan dijauhkan dari rahmat Allah di dunia dan di akhirat, dan di akhirat nanti akan ditimpakan kepada mereka azab yang amat pedih, sebagai balasan dari kejahatan yang telah diperbuat mereka.

Merekalah yang menjadi sumber dari berita yang menyakitkan hati perempuan-perempuan yang beriman, menyebarkan berita itu di antara orang-orang yang beriman. Mereka telah menjadi buruk bagi orang-orang yang turut menyiarkan berita-berita keji itu, dan mereka itu akan menanggung dosa atas perbuatannya.


Baca juga: Kata Ḍarb dalam Al-Qur’an Tidak Selalu Berarti Memukul, Ini 15 Maknanya


Ayat 24

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa ketika orang-orang jahat yang bergelimang dosa di dunia akan diazab di akhirat nanti, mereka membantah dan mengingkari perbuatan jahat mereka, maka anggota tubuhnya menjadi saksi.

Lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi dan menceritakan apa-apa yang telah dikerjakan di dunia. Dengan kekuasaan Allah anggota-anggota tubuh itu bisa berbicara dan bercerita, sebagaimana firman Allah:

وَقَالُوْا لِجُلُوْدِهِمْ لِمَ شَهِدْتُّمْ عَلَيْنَا ۗقَالُوْٓا اَنْطَقَنَا اللّٰهُ الَّذِيْٓ اَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ

Dan mereka berkata kepada kulit mereka, ”Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” (Kulit) mereka menjawab, ”Yang menjadikan kami dapat berbicara   adalah   Allah, yang (juga) menjadikan  segala   sesuatu    dapat

 berbicara. (Fu¡¡ilat/41: 21);Dan sabda Rasulullah saw:

اِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ عُرِفَ الْكَافِرُ بِعَمَلِهِ فَيَجْحَدُ وَيُخَاصِمُ فَيُقَالُ لَهُ هَؤُلاَءِ جِيْرَانُكَ يَشْهَدُوْنَ عَلَيْكَ. فَيَقُوْلُ كَذَبُوْا فَيُقَالُ اَهْلُكَ وَعَشِيْرَتُكَ فَيَقُوْلُ كَذَبُوْا فَيُقَالُ اِحْلِفُوْا فَيَحْلِفُوْنَ ثُمَّ يُصِمُّهُمُ اللهُ  فَتَشْهَدُ عَلَيْهِمْ اَلْسِنَتُهُمْ وَاَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ ثُمَّ يُدْخِلُهُمُ النَّارَ. (رواه ابن ابى حاتم وابن جرير عن ابي سعيد الخدري)

Pada hari Kiamat nanti, diperkenalkanlah orang kafir dengan perbuatannya. Ia menyangkal dan membantah (tidak mengakui perbuatannya itu). Dikatakan kepadanya, “Mereka tetanggamu menjadi saksi atas perbuatanmu itu.” Jawabnya, “Mereka itu dusta.” Dikatakan lagi, “Keluargamu dan karib keluargamu menjadi saksi.” Jawabnya, “Mereka juga itu bohong.” Saksi-saksi itu disuruh bersumpah. Mereka bersumpah (memperkuat kesaksian mereka) kemudian Allah menutup persoalan orang-orang kafir itu dan bersaksilah lidah, tangan dan kaki mereka, lalu mereka dimasukkan ke dalam neraka. (Riwayat Ibnu Abi Hātim dan Ibnu Jarir dari Abu Sa‘id al- Khudri)

Sebagian ahli tafsir memberi penjelasan bahwa kesaksian yang dimaksud di sini bukan berupa ucapan, tetapi kesaksian berupa gerakan. Kalau mengenai ucapannya, lidahnya yang bergerak. Kalau mengenai perbuatan tangan atau kaki, bergeraklah tangan dan kaki sesuai dengan apa yang telah diperbuatnya di dunia.


Baca setelahnya: Tafsir Surah An-Nur Ayat 2526


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...