BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Ar Ra’d Ayat 18-19

Tafsir Surah Ar Ra’d Ayat 18-19

Tafsir Surah Ar Ra’d ayat 18-19 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai balasan yang baik bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya secara penuh. Kedua berbicara mengenai perbedaan antara orang yang mengerti akan kebenaran dan yang tidak.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Ar Ra’d Ayat 17


Ayat 18

Bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan rasul-Nya, mengikuti semua perintah-Nya, dan membenarkan apa yang diturunkan oleh Allah kepada rasul-Nya, disediakan pembalasan yang baik, yang bersih dari segala penderitaan dan kesusahan dan kekal selama-lamanya. Sesuai dengan firman Allah:

لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ  ۗ

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). (Yµnus/10: 26);Dan firman-Nya:

وَاَمَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهٗ جَزَاۤءً ۨالْحُسْنٰىۚ وَسَنَقُوْلُ لَهٗ مِنْ اَمْرِنَا يُسْرًا  

Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah. (al-Kahf/18: 88)

Bagi mereka yang tidak memenuhi seruan Allah, tidak menaati-Nya, tidak mengikuti perintah-Nya dan tidak mencegah diri dari larangan-Nya, ada bermacam-macam perlakuan dan azab, di antaranya:

  1. Ketika menghadapi azab yang sangat pedih, niscaya mereka melepaskan seluruh kekayaan itu untuk menebus dirinya dari azab Allah. Sebab yang paling dicintai oleh setiap orang adalah dirinya sendiri. Apabila dirinya terancam bahaya, maka seluruh kekayaannya akan dijadikan sandera atau tebusan, demi untuk keselamatan dirinya.
  2. Mereka akan diperiksa secara rinci dan diteliti semua amal perbuatannya sampai sekecil-kecilnya. Tersebut dalam sebuah hadis: Barang siapa yang dihisab secara rinci pasti kena azab.
  3. Tempat kediaman mereka ialah Jahanam, dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman dan tempat kembali.

Baca juga: Membaca Ayat-Ayat Antropomorfisme: Tafsir Tajsim Muqatil Ibn Sulaiman


Ayat 19

Pada ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa tidak sama orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepada Muhammad adalah sesuatu yang nyata benarnya dan datang dari Allah dibandingkan dengan orang buta yang tidak memahami dan mempercayainya. Firman Allah:

وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَّعَدْلًاۗ

Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil. (al-An’am/6: 115)

Menurut Ibnu ‘Abbas, ayat ini turun berkaitan dengan dua orang, yang seorang mukmin dan yang lainnya kafir, yaitu Hamzah dan Abu Jahal. Apakah (Hamzah) yang percaya dan mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw itu benar, tanpa keraguan lagi, sama dengan (Abu Jahal) yang buta hatinya, dan sama sekali tidak mendapat petunjuk kepada kebaikan? Tentu tidak sama. Hanya orang-orang yang sehat pikirannya saja yang dapat menyadari hal seperti ini, dan yang dapat mengambil manfaat dari perumpamaan-perumpamaan yang dikemukakan Allah swt dalam kitab suci-Nya.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Ar Ra’d ayat 20-22


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...