Tafsir Surah Ar Ra’d Ayat 5 berbicara mengenai sikap orang-orang kafir yang ingkar kepada keesaan Allah. Misalnya ketika mereka mempertanyakan kebenaran hari kebangkitan. Sikap ini sebenarnya merupakan pengingkaran terhadap pencipataan mereka sendiri.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Ar Ra’d Ayat 4
Ayat 5
Ayat ini menjelaskan sikap orang kafir terhadap keesaan Allah, dimana Allah mengatakan kepada Nabi Muhammad bahwa jika beliau heran terhadap penyembahan mereka kepada berhala-berhala yang tidak memberi mudarat dan membawa manfaat setelah dikemukakan dalil-dalil keesaan Allah, maka yang lebih patut mengherankan adalah ucapan mereka yang mendustakan hari kebangkitan pada hari kiamat.
Mereka berkata, “Apabila kami telah menjadi tanah apakah kami benar-benar akan dikembalikan lagi menjadi makhluk yang baru?”
Mereka mengucapkan kata-kata pengingkaran itu padahal mereka tidak mengingkari kekuasaan Allah dalam menciptakan mereka sejak berada dalam kandungan ibunya.
Pertanyaan yang mengandung keingkaran itu berulang-ulang disebut dalam sebelas tempat di delapan surah dalam Al-Qur’an, yaitu Surah ar-Rad/13: 5, al-Isra’/17: 49 dan 98, al-Mu’minµn/23: 35 dan 82, an-Nahl/16: 38, as-Sajdah/32: 10, as-Saffat/37: 16 dan 53, al-Waqi’ah/56: 47, dan an-Nazi’at/79: 11.
Semuanya mengandung keingkaran yang sangat keras sehingga mengesankan bahwa hari kebangkitan itu mustahil akan terjadi. Menurut mereka tidak mungkin orang yang sudah meninggal dunia dan menjadi tulang-belulang akan hidup kembali.
Kemudian Allah menegaskan bahwa orang yang ingkar pada hari kebangkitan itulah yang juga ingkar terhadap Tuhannya. Mengingkari kekuasaan Allah sama halnya dengan mengingkari Allah itu sendiri.
Mereka akan dipasangkan belenggu di lehernya sebagai akibat di dunia tidak meyakini kebenaran dan mengikuti petunjuk. Ada pula yang menafsirkan bahwa mereka itu pada hari kiamat ketika diadili dan dipasangkan beberapa belenggu di lehernya seperti seorang tawanan. Firman Allah:
اِذِ الْاَغْلٰلُ فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ وَالسَّلٰسِلُۗ يُسْحَبُوْنَۙ ٧١
فِى الْحَمِيْمِ ەۙ ثُمَّ فِى النَّارِ يُسْجَرُوْنَۚ ٧٢
Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret, ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api. (al-Mu’min/40: 71-72)
Mereka adalah penghuni neraka yang kekal di dalamnya dan hidup dalam kehinaan sebagai akibat dari keingkaran dan kejahatannya selama hidup di dunia.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 28-30: Kecaman terhadap Kaum Musyrikin Mekah
Allah swt dengan sifat kemahakuasaan-Nya, mampu menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini, baik yang hidup dan bergerak, maupun yang mati, bahkan dari tidak ada menjadi ada. Oleh karena itu, Allah akan dengan mudah membangkitkan kembali manusia setelah mati. Firman Allah:
قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ ٧٨ قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗ ٧٩
… dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh? Katakanlah (Muhammad), ”Yang akan menghidupkan-nya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali… (Yasin/36: 78-79)
Firman Allah:
اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ ٣بَلٰى قَادِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ ٤
Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? (Bahkan), Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna. (al-Qiyamah/75: 3-4)
Baca setelahnya: Tafsir Surah Ar Ra’d Ayat 6-7
(Tafsir Kemenag)