BerandaTafsir TahliliTafsir Surah As-Shaffat Ayat 113-116

Tafsir Surah As-Shaffat Ayat 113-116

Tafsir Surah As-Shaffat Ayat 113-116 secara umum berbicara tentang kenikmatan yang Dia anugerahkan kepada para Nabi-Nya. Diantara Nabi dan Rasul yang mendapatkan karunia dari Allah yaitu Ibrahim, Ishaq, Ya’kub, Musa, dan Harun, mereka adalah utusan-utusan yang terpilih dan mendapatkan amanah berat dalam mensyiarkan agama Allah Swt.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah As-Shaffat Ayat 112


Ayat 113

Ayat ini menjelaskan bahwa keberkahan dan kesejahteraan hidup dunia dan akhirat dilimpahkan Allah kepada Ibrahim dan Ishak.

Dari keduanya lahir keturunan yang tersebar luas dan dari keturunan mereka banyak muncul para nabi dan rasul. Orang Islam disuruh agar selalu memohon kepada Tuhan setiap kali salat kiranya Ibrahim dan keluarganya diberi berkah dan kebahagiaan.

Dari anak cucu mereka yang menyebar luas di muka bumi, ada yang berbuat kebaikan dan ada pula yang zalim terhadap dirinya sendiri.

Mereka yang berbuat baik ialah mereka yang beriman kepada Allah, menjunjung tinggi perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan petunjuk rasul-rasul-Nya.

Adapun mereka yang berbuat zalim terhadap dirinya ialah mereka yang mengingkari agama yang dibawa para rasul serta berbuat fasik dan kemaksiatan.

Ayat ini mengingatkan manusia bahwa dari keluarganya yang mulia dan terhormat, kemungkinan lahir turunan yang baik atau jelek.

Keturunan atau ras tidak memberikan jaminan untuk menjadi mulia atau hina bagi keturunan karena hal itu masih tergantung kepada usaha pendidikan dan pembinaan terhadap anak.

Ibrahim, Ishak, dan Yakub adalah orang-orang yang dinyatakan Allah telah mencapai tingkat kemuliaan. Firman Allah:

وَاذْكُرْ عِبٰدَنَآ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ اُولِى الْاَيْدِيْ وَالْاَبْصَارِ

Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak, dan Yakub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi). (Sad/38: 45).

Akan tetapi, keturunan Yakub yang disebut Bani Israil, baik dalam sejarah kuno maupun sejarah modern, banyak sekali mengalami penderitaan dan penghinaan.

Penyebabnya adalah karena mereka berbuat zalim terhadap diri mereka sendiri, durhaka terhadap leluhur mereka, dan meninggalkan petunjuk Allah dan para nabi.

Ayat 114

Allah menjelaskan bahwa Dia telah menganugerahkan kepada Musa dan Harun kenikmatan yang besar yakni kenabian dan kerasulan.

Mereka juga diberi kepercayaan untuk memikul tugas yang mulia yaitu memimpin Bani Israil dan membebaskan mereka dari perbudakan Fir’aun dan membawa kembali ke negeri asal mereka.

Tugas ini sangat berat. Jika bukan karena pertolongan Allah, tentu mereka mengalami kebinasaan.

Kisah Musa paling banyak disebutkan dalam Al-Qur’an. Sebagai seorang rasul, dia mempunyai banyak persamaan dengan Nabi Muhammad sebagaimana diterangkan Allah dalam Surah al-Muzzammil/73 ayat 15.


Baca Juga: Nabi Musa as yang Ringan Tangan dan Doa Ketika Lapar


Ayat 115-116

Pada ayat ini, Allah menjelaskan enam nikmat yang telah diberikan kepada Musa dan Harun. Nikmat-nikmat itu ialah:

Pertama, Musa, Harun, dan kaumnya diselamatkan dari bencana yang besar. Sejak lama, orang Israil hidup di Mesir di bawah kekuasaan Fir’aun.

Mereka disuruh melakukan pekerjaan yang berat dengan paksa dan diperlakukan sebagai budak belian.

Bahkan anak laki-laki mereka banyak yang dibunuh dan anak-anak perempuan dibiarkan hidup atas perintah dan ramalan dukun-dukun yang mengelilingi Fir’aun.

Hampir saja mereka mengalami kemusnahan, jika Musa dan Harun tidak datang menyelamatkan mereka.

Kedua, di samping tertolongnya mereka dari kejaran Fir’aun, bahkan Fir’aun tenggelam di dasar laut, Bani Israil berhasil pula mengalahkan musuh-musuh lainnya, dan merebut kembali negeri-negeri mereka.

Mereka kembali dapat mengumpulkan harta kekayaan yang mereka peroleh sepanjang hidup, menjadi bangsa yang kuat, serta memiliki kekuatan dan kekuasaan hingga memiliki negara yang besar seperti zaman raja T±lµt dan Daud. Firman Allah:

فَهَزَمُوْهُمْ بِاِذْنِ اللّٰهِ  ۗوَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ وَاٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهٗ مِمَّا يَشَاۤءُ

Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah, dan Daud membunuh Jalut. Kemudian Allah memberinya (Daud) kerajaan, dan hikmah, dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki…. (al-Baqarah/2: 251)

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah As-Shaffat 117-124


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Mengenal Aquran dan Terjemahnya dalam Bahasa Banjar: Metode dan Perkembangannya

0
Kini, penerjemahan Alquran tidak hanya ditujukan untuk masyarakat Muslim secara nasional, melainkan juga secara lokal salah satunya yakni Alquran dan Terjemahnya dalam Bahasa Banjar....