Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 216-220 berbicara mengenani dua hal. Pertama mengenai petunjuk dakwah dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Kedua berbicara mengenai perintah untuk bertawakkal.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 214-215
Ayat 216
Allah memberi petunjuk kepada Nabi Muhammad dalam melakukan dakwahnya, yaitu jika keluarga dekat, karib kerabat tidak mengindahkan seruannya, hendaklah ia mengatakan kepada mereka bahwa ia berlepas diri dari kedurhakaan dan keingkaran mereka.
Allah mengancam sikap dan tindakan mereka itu dengan azab yang sangat pedih sebagai balasan dari perbuatan mereka. Tidak seorang pun yang dapat melepaskan diri dari azab Allah pada hari akhirat.
Harta, anak, dan keluarga tidak lagi berguna sedikit pun untuk melepaskan diri dari azab Allah. Hanya orang yang menghadap Allah dengan iman dan amal salehlah yang dapat terhindar dari azab Allah.
Baca juga:Tiga Prinsip Menjaga Persaudaraan dalam Surah Al-Hasyr Ayat 9
Ayat 217-220
Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad jika ia telah melaksanakan perintah Allah menyampaikan agama-Nya kepada orang-orang Mekah, tetapi mereka tidak mengindahkan seruan, maka hendaklah ia bertawakal dan menyerahkan semua urusan kepada-Nya.
Hanya Allah yang sanggup membela Nabi dari segala tipu daya musuh, dan menolongnya dari segala macam bencana yang akan menimpa. Hanya Allah yang melimpahkan rahmat, dan mengetahui segala perbuatan dan gerak-gerik hamba-Nya.
Allah melihat Nabi ketika melakukan salat Tahajud, rukuk, sujud, dan mengimami orang-orang yang sujud.” Kata “sujud” dalam ayat ini maksudnya ialah orang-orang yang salat. Allah menyebut orang-orang yang salat dengan orang-orang yang sujud adalah untuk menunjukkan bahwa pada waktu sujud itulah seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya.
Allah menerangkan kepada Nabi Muhammad bahwa Dia Maha Mendengar segala tutur dan percakapan beliau, dan Maha Mengetahui perbuatan Nabi, baik yang beliau nyatakan ataupun yang tidak, dan Dia mengetahui segala isi hati beliau. Allah Mahakuasa memberi pembalasan kepada beliau dengan seadil-adilnya.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 221-223
(Tafsir Kemenag)