Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 30 berbicara mengenai sesuatu yang terjadi tiada lain karena perilaku manusia sendiri ketika di dunia. Bila berprilaku buruk akan buruk. bila baik akan baik.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 29
Ayat 30
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia di dunia berupa bencana penyakit dan lain-lainnya adalah akibat perbuatan mereka sendiri, perbuatan maksiat yang telah dilakukannya dan dosa yang telah dikerjakannya, sebagaimana sabda Nabi saw:
قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ الله عَنْهُ :أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَفَْضَلِ ﺁيَةٍ فِيْ كِتَابِ اللهِ تَعَالَى حَدَّثَنَا بِهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (مَااَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْ عَنْ كَثِيْرٍ) وَسَأُفَسِّرُهَا لَكَ يَاعَلِيُّ (مَاأَصَابَكُمْ) مِنْ مَرَضٍ أَوْ عُقُوْبَةٍ أَوْبَلاَءٍ فِي الدُّنْيَا (فَبِمَاكَسَبَتْ أَيْدِيْكُمْ(. (رواه أحمد)
Ali berkata, “Maukah kalian aku beritahukan mengenai ayat yang sangat utama dalam Al-Qur’an sebagaimana Nabi saw sampaikan kepada kami.(Nabi saw membacakan firman Allah)”Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).”Wahai Ali, aku akan menjelaskan ayat ini kepadamu, “Musibah apa pun yang menimpa kamu” yaitu dari penyakit dan siksaan atau bencana di dunia, “disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (Riwayat Ahmad);
Pada hadis lain dinyatakan:
مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَهَمٍّ وَلاَحُزْنٍ وَلاَ أَذَى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ﺇِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ (رواه البخاري)
Tidaklah suatu keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, kezaliman, kesempitan, bahkan sepotong duri pun yang menusuk seorang Muslim, melainkan dengan hal itu Allah menghapus dosa-dosanya. (Riwayat al-Bukhari)
Datangnya penyakit atau musibah disebabkan ulah manusia itu sendiri. Tetapi di sisi lain penyakit atau musibah itu dapat menghapus dosa seperti hadis di atas. Hal itu tergantung kepada cara manusia menyikapi, apakah dengan bersabar atau berputus asa.
Baca juga: Tafsir Surah Albaqarah Ayat 159 dan Kontroversi Hak Cipta
Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah mengampuni sebagian besar dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat hamba-Nya sebagai suatu rahmat besar yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya, karena kalau tidak, niscaya manusia akan dihancurkan sesuai dengan timbunan dosa yang telah mereka perbuat, sebagaimana firman Allah:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى
Dan kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan. (an-Nahl/16: 61)
Dan firman-Nya:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوْا مَا تَرَكَ عَلٰى ظَهْرِهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۚ ٥
Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan. (Fatir/35: 45)
Baca setelahnya: Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 31-32
(Tafsir Kemenag)