BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Asy-Syura Ayat 41-43

Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 41-43

Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 41-43 berbicara mengenai dua hal. Pertama berbicara mengenai perbuatan yang dimaafkan karena membela diri. Kedua berbicara mengenai balasan yang baik dari sisi Allah bagi orang yang sabar dengan tidak membalas perbuatan jahat orang lain.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 38-40


Ayat 41-42

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa orang yang berbuat sesuatu karena membela diri dari satu penganiayaan atau suatu kejahatan yang menimpanya, tidak ada jalan untuk menuntutnya dari sisi hukum dan ia tidak berdosa karena dia melakukannya berdasarkan hak.

Tetapi orang-orang yang berbuat zalim, berbuat kejahatan di bumi dan melampaui batas dalam memberikan pembalasan, mereka itulah yang dapat dituntut dan akan mendapat azab dan siksa yang pedih di akhirat kelak.


Baca juga: Mengenal Kiai Dahlan Khalil, Ahli Alquran dari Rejoso Jombang


Ayat 43

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang sabar dan memaafkan perbuatan jahat yang dilakukan orang lain atas dirinya, sedangkan ia sanggup membalasnya, mereka itu telah melakukan sesuatu yang utama dan mereka itu berhak menerima pahala yang banyak.

Diriwayatkan oleh Abµ Hurairah bahwa seorang laki-laki mencaci maki Abu Bakar, sedangkan Nabi duduk bersamanya, tersenyum, begitu banyak caci maki itu sehingga Abu Bakar membalas caci maki tersebut. Kemudian Nabi marah dan bangun dari duduknya, lalu Abu Bakar mengikutinya dan berkata, “Ya Rasulullah, dia telah mencaci makiku sedangkan engkau duduk (melihatnya), ketika aku membalas caci makinya engkau marah dan bangkit (meninggalkanku).”

Rasul kemudian menjawab, “Sesungguhnya (ketika engkau dicaci) malaikat ada bersamamu membalas caci maki orang tersebut, ketika engkau membalas caci maki itu, hadirlah setan (di situ), maka aku tidak mau duduk bersama setan.” Kemudian Rasul bersabda, ”Ya Abu Bakar, ada tiga hal yang semuanya benar, yaitu:

  1. Seorang hamba dianiaya, lalu dia memaafkan penganiayanya itu, maka ia akan dimuliakan Allah dan dimenangkan atas musuhnya.
  2. Seorang laki-laki yang memberikan suatu pemberian dengan maksud mengeratkan hubungan silaturahmi akan diberi Allah tambahan rezeki yang banyak.
  3. Orang yang meminta-minta dengan maksud memperkaya diri akan dikurangi Allah rezekinya.”

Baca setelahnya: Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 44


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Q.S An-Nisa’ Ayat 83: Fenomena Post-truth di Zaman Nabi Saw

0
Post-truth atau yang biasa diartikan “pasca kebenaran” adalah suatu fenomena di mana suatu informasi yang beredar tidak lagi berlandaskan asas-asas validitas dan kemurnian fakta...