Tafsir Surah At-Taghabun Ayat 1-3

Tafsir Surah At-Taghabun
Tafsir Surah At-Taghabun

Tafsir Surah At-Taghabun Ayat 1-3 ini membahas tentang Mahasucinya Allah serta kekusaanNya. Dalam Tafsir Surah At-Taghabun Ayat 1-3 ini diuraikaikan pula pembahasan tentang mengenai keadaan manusia ketika dilahrikan serta jaminan yang Allah berikan di dunia dan akhirat.

Ayat 1

Allah menerangkan bahwa apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih menyucikan-Nya. Ini berarti bahwa apa yang ada di langit dan di bumi menunjukkan kesucian dan kesempurnaan Allah serta semua makhluk itu tunduk dan menyerah kepada-Nya. Dialah Maharaja yang berwenang berbuat sesuai dengan kehendak-Nya terhadap semua yang ada, berhak dipuji atas penciptaan-Nya, karena Dia sumber segala kebaikan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, apa yang dikehendaki-Nya pasti berwujud dan menjadi kenyataan tanpa ada yang dapat menghalangi-Nya. Sedangkan terhadap apa yang tidak dikehendaki-Nya, hal itu tidak akan ada.

Ayat 2

Ayat ini menerangkan bahwa Allahlah yang menciptakan semua yang ada menurut kehendak-Nya. Allah berfirman:

اَللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۙوَّهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ  ٦٢

Allah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu. (az-Zumar/39: 62)

Pada dasarnya manusia ketika dilahirkan dalam keadaan fitrah, tetapi sebagian dari manusia itu memilih kekafiran yang bertentangan dengan fitrahnya dan sebagian lagi memilih iman sesuai dengan tuntutan fitrah-nya, sebagaimana sabda Nabi saw:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ. (رواه البخاري ومسلم)

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam). Maka kedua orang tualah yang akan menjadikannya seorang Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Andaikata manusia itu mau memikirkan kejadiannya dan kejadian yang ada di alam raya ini, pasti cukup menjadi jaminan bagi manusia untuk kembali kepada yang hak dengan memilih iman, dan mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya. Akan tetapi, manusia itu tidak sadar dan insaf atas semuanya itu, sehingga terjadilah perpecahan, mengingkari Tuhan yang menciptakannya, serta nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya. Selayaknya manusia itu menginsafi bahwa Allah melihat segala yang dikerjakannya, dan di akhirat nanti dia akan diberi balasan terhadap semua itu. Yang baik dibalas dengan surga, sedangkan yang jahat dibalas dengan siksaan dan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam, sejahat-jahat tempat kediaman, sebagaimana Allah berfirman:

اِنَّهَا سَاۤءَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا   ٦٦

Sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (al-Furqan/25: 66)


Baca Juga: Apa Saja Jaminan Allah dalam Al-Quran untuk Mereka yang Istikamah?


Ayat 3

Ayat ini menerangkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, penuh kebijaksanaan, dan menjamin kebahagiaan makhluknya di dunia dan akhirat. Dia pulalah yang menjadikan manusia dalam bentuk yang sebagus-bagusnya, berbeda dengan makhluk yang lain. Manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia lalu mendapat balasan yang setimpal, Allah berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ  ٤

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (at-Tin/95: 4)

Dalam ayat lain Allah berfirman:

وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ࣖ  ٢٨١

Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan). (al-Baqarah/2: 281)

Penjelasan mengenai penciptaan dengan tujuan yang benar dapat dilihat pada uraian mengenai hal yang sama pada Surah ad-Dukhan/44: 38-39 dan Shad/38: 27.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah At-Taghabun Ayat 4-6