BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Az-Zumar Ayat 42-43

Tafsir Surah Az-Zumar Ayat 42-43

Tafsir Surah Az-Zumar Ayat 42-43 menerangkan bahwa tidak ada tuhan melainkan hanya Allah Swt. Dialah yang berkuasa atas mahluk-Nya, diantara kekuasaan Allah adalah ruh dan ajal. Hidup dan mati ada digenggaman-Nya, tidak ada satu pun yang dapat menganggu, apalagi menyaingi kekuasaan Allah. Maka, apa yang disembah oleh orang musyrik sebagai tuhan, yaitu berhala-berhala, jelas sesat dan tidak bisa memberi manfaat kepada mereka.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Az- Zumar Ayat 39-41


Ayat 42

Pada ayat ini, Allah menerangkan satu macam kekuasaan-Nya yang sempurna dan sifat-Nya yang mengagumkan. Yaitu Dialah yang memegang roh manusia ketika tiba ajalnya dengan memutuskan hubungan roh dengan raganya dan memegang roh orang itu pada lahirnya saja sehingga tidak dapat mengemudikan raganya, akan tetapi hubungan di antaranya tetap masih ada.

Allah menahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dengan tidak mengembalikan roh itu, dan melepaskan jiwa yang lain dengan mengembalikan jiwa ke dalam raganya, sehingga ia dapat bangun dari tidurnya sampai kepada waktu yang ditentukan.

Orang yang mati itu rohnya ditahan Allah sehingga tidak dapat kembali kepada tubuhnya dan orang yang belum mati hanya tidur saja, rohnya dilepaskan sehingga dapat kembali ke raganya lagi.

Diriwayatkan dari Ibnu ā€˜Abbas bahwa dalam tubuh manusia itu ada jiwa dan roh yang hubungannya seperti sinar matahari. Akal dan jiwa dapat berpikir dan menentukan pilihan, sedang rohnya yang menyebabkan ia dapat hidup dan bergerak.

Kedua-duanya dimatikan ketika tiba ajalnya, dan dimatikan jiwanya saja ketika ia tidur, sedang rohnya tetap masih ada.

Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadis dari AbĀµ Hurairah yang berbunyi:

Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ: Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų§Ł°ŁˆŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁŁƒŁŁ…Ł’ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŁŲ±ŁŽŲ§Ų“ŁŁ‡Ł ŁŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ¶Ł’Ł‡Ł ŲØŁŲÆŁŽŲ§Ų®ŁŁ„ŁŽŲ©Ł Ų„ŁŲ²ŁŽŲ§Ų±ŁŁ‡Ł Ų·ŁŽŲ±Ł’ŁŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ ŁŠŁŽŁ„ŁŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŲ³ŁŽŲÆŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ„ŁŁŠŁ’ Ł„ŁŁ„Ł’Ų¬ŁŽŲ§Ł†ŁŲØŁ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŁŠŁ’Ł…ŁŽŁ†Ł ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽ ŁŠŁŽŲÆŁ’Ų±ŁŁŠŁ’ Ł…ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŲŒ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł„Ł’ŁŠŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ ŲØŁŲ§Ų³Ł’Ł…ŁŁƒŁŽ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ¶ŁŽŲ¹Ł’ŲŖŁ Ų¬ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽ ŲØŁŲ§Ų³Ł’Ł…ŁŁƒŁŽ Ų£ŁŽŲ±Ł’ŁŁŽŲ¹ŁŁ‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŽŁ…Ł’Ų³ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŁŁŽŲ§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’Ł‡ŁŽŲ§ŲŒ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„Ł’ŲŖŁŽŁ‡ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ§Ų­Ł’ŁŁŽŲøŁ’Ł‡ŁŽŲ§ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ­Ł’ŁŁŽŲøŁ ŲØŁŁ‡Ł Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ§Ł„ŁŲ­ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. (Ų±ŁˆŲ§Ł‡ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±Ł‰ ŁˆŁ…Ų³Ł„Ł…)

Rasulullah saw bersabda, ā€œJika salah seorang di antara kamu akan tidur, maka hendaklah ia meniupkan ke dalam pakaiannya di sebelah dalam, karena ia tidak mengetahui apa yang tertinggal di dalamnya, kemudian hendaklah ia mengucapkan, ā€œYa Tuhanku dengan nama-Mu aku meletakkan lambungku ini, dan dengan nama-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan jiwaku maka sayangilah dia, dan jika Engkau melepaskannya kembali, maka peliharalah dia seperti Engkau memelihara orang-orang yang saleh.ā€ (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)


Baca Juga :


Imam al-Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Qatadah yang berbunyi:

Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŁŠŁ’Ł„ŁŽŲ©ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲÆŁŁŠ: Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ Ł‚ŁŽŲØŁŽŲ¶ŁŽ Ų£ŁŽŲ±Ł’ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų­ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ Ų­ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ.

Sesungguhnya Nabi saw bersabda kepada para sahabat pada malam (ketika tidur) di lembah, ā€Sesungguhnya Allah menahan roh kamu bila dikehendaki-Nya, dan mengembalikannya bila dikehendaki-Nya.ā€

Ayat 43

Pada ayat ini, Allah membantah anggapan kaum musyrik bahwa berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah dapat memberikan syafaat kepada mereka pada hari Kiamat, dan memberikan pertolongan kepada mereka untuk mencapai cita-cita dan harapan. Hal yang seperti itu tidak mungkin dibenarkan orang yang mempunyai pikiran yang sehat.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad disuruh Allah supaya menegur orang-orang musyrik yang beranggapan demikian itu dengan ucapan, ā€œApakah kamu akan memandang berhala-berhala itu dapat memberi manfaat meskipun mereka tidak mempunyai apa-apa dan tidak berakal?ā€ Kemudian Allah menjelaskan bahwa sebenarnya yang dapat memberikan syafaat hanyalah Allah.

Ā 

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Az- Zumar Ayat 44-46


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

larangan berlebihan dalam beragama

Hikmah Alquran pada Larangan Berlebihan dalam Beragama

0
Dalam Islam, terdapat ajaran yang melarang berlaku berlebihan dalam semua hal, termasuk dalam hal beragama. Larangan berlebihan dalamĀ  beragama pernah juga disampaikan oleh Rasulullah...