BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Ghafir Ayat 1-3 (1)

Tafsir Surah Ghafir Ayat 1-3 (1)

Surah Ghafir merupakan surah Makkiyah yang berjumlah 85 ayat dan merupakan surah ke 40 sesuai dengan urutan mushafi. Penamaan surah ini disandarkan pada ayat ke-3 yang menunjukkan salah satu sifat Allah, yaitu Ghafir, yang berarti Maha Pengampun. Adapun tafsir kali ini diawali dengan Tafsir Surah Ghafir Ayat 1-3 (1), yaitu tentang al-Qur’an dan sifat-sifat Allah Swt., berikut penjelasannya.

Ayat 1

Penjelasan mengenai huruf-huruf hijaiah pada awal beberapa surah dalam Al-Qur’an seperti pada awal surah ini, telah diuraikan dengan panjang lebar pada awal Surah al-Baqarah. (Lihat “Al-Qur’an dan Tafsirnya” Jilid I)

Ayat 2

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Kitab Suci Al-Qur’an yang merupakan kitab suci bagi Nabi Muhammad dan umatnya wajib diamalkan isi dan petunjuknya.

Ia merupakan kitab suci terakhir yang membenarkan kitab-kitab suci yang sebelumnya, dan benar-benar diturunkan dari Allah, Tuhan sekalian alam, Tuhan Yang Mahaperkasa, tak ada satu makhluk pun yang dapat mengalahkan-Nya, Tuhan Yang Maha Mengetahui, tiada sesuatu yang tersembunyi bagi Allah bagaimanapun kecil dan halusnya.

Firman Allah:

تَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ

Kitab ini diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. (al-Ahqaf/46: 2).

Kitab Suci Al-Qur’an tidak mungkin dibuat oleh selain Allah dan tidak mungkin juga dibuat oleh Muhammad saw sebagaimana yang dituduhkan oleh musuh-musuh Islam. Hal ini telah ditegaskan Allah di dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya:

وَمَا كَانَ هٰذَا الْقُرْاٰنُ اَنْ يُّفْتَرٰى مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ.

Dan tidak mungkin Al-Qur’an ini dibuat-buat oleh selain Allah. (Yunus/10: 37).

Dan firman-Nya:

اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰىهُ

Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? (Yunus/10: 38).

Bahkan, Kitab Suci Al-Qur’an itu diturunkan dengan latar belakang yang beraneka ragam, berisi petunjuk bagi manusia untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang. Firman Allah:

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ بِاِذْنِ رَبِّهِمْ اِلٰى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ

(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji. (Ibrahim/14: 1)

Ayat 3 (1)

Pada ayat ini dijelaskan lima macam sifat Allah yang menurunkan  Al-Qur’an:

  1. Pengampun Dosa

Sifat Allah ini ditegaskan pula pada ayat yang lain, sebagaimana firman Allah:

نَبِّئْ عِبَادِيْٓ اَنِّيْٓ اَنَا الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُۙ

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (al-Hijr/15: 49).

Dan firman-Nya:

اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (az-Zumar/39: 53).

Bagaimana pun banyaknya dosa seseorang apabila ia meminta ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan mengampuni semua dosanya sebagaimana dijelaskan dalam hadis Qudsi sebagai berikut:

يَا عِبَادِيْ، إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا فَاسْتَغْفِرُوْنِيْ أَغْفِرْلَكُمْ. (رواه مسلم عن أبي ذرّ)

Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kamu melakukan kesalahan di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun pada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. (Riwayat Muslim dari Abu Dzarr)


Baca Juga :Tafsir Surat Al-Hasyr Ayat 10: Intisari Doa Kasih Sayang dan Pengampunan


Di dalam hadis Qudsi yang lain, Allah menegaskan pula:

يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلاَ أُبَالِى، يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِى. (رواه الترمذي عن أنس بن مالك)

Allah berfirman, “Wahai anak Adam! Selagi kamu meminta dan mengharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosa-dosa yang ada padamu dan tidak Aku pedulikan lagi. Wahai anak Adam! Andaikata dosamu (bertumpuk) dan telah sampai ke awan langit, kemudian kamu meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku mengampuninya dan tidak Aku pedulikan lagi. (Riwayat at-Tirmizi dari Anas bin Malik).

  1. Penerima Tobat

Sifat Allah ini ditegaskan pula pada ayat yang lain di dalam Al-Qur’an:

اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ

Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya. (at-Taubah/9: 104)

Seseorang yang telah berbuat kejahatan seperti penganiayaan dan lain-lain, kemudian ia bertobat, menyesali perbuatannya itu, mempertebal imannya, berbuat baik, dan tetap di jalan Allah, maka Allah akan menerima tobatnya, sebagaimana firman-Nya:

فَمَنْ تَابَ مِنْۢ بَعْدِ ظُلْمِهٖ وَاَصْلَحَ فَاِنَّ اللّٰهَ يَتُوْبُ عَلَيْهِ

Tetapi barang siapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. (al-Ma’idah/5: 39)

Dan firman-Nya:

وَاِنِّيْ لَغَفَّارٌ لِّمَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدٰى

Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk. (Thaha/20: 82).

Dan firman-Nya lagi:

اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا وَاَصْلَحُوْا وَبَيَّنُوْا فَاُولٰۤىِٕكَ اَتُوْبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَاَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Kecuali mereka yang telah bertobat, mengadakan perbaikan dan menjelaskan(nya), mereka itulah yang Aku terima tobatnya dan Akulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (al-Baqarah/2: 160)

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Ghafir 1-3 (2)


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...